HarianNusa.com – Lambannya pemerintah daerah (pemda) dalam penanganan percepatan pembangunan hunian tetap (huntap) tahan gempa bagi warga terdampak gempa menjadi atensi pemerintah pusat. Untuk mendorong percepatan yang diharapkan sesuai target tersebut, Presiden Joko Widodo memerintahkan Kader Militan Jokowi (KAMIJO) untuk turun langsung ke daerah guna membantu percepatan pembangunan rumah Risha yang diprogramkan presiden.
KAMIJO turun ke daerah dengan menggandeng forum UMKM NTB dengan tujuan pembangunan rumah Risha dapat disandingkan dengan program pemberdayaan agar minimal pemilik rumah atau penerima manfaat bantuan rumah tahan gempa tersebut dapat juga menikmati hasil pembangunan tersebut.
Menurut Ketua Umum KAMIJO, Gumilar Abdullatif di lokasi cikal bakal gudang material panel risha menjelaskan bahwa, misi KAMIJO ke daerah adalah menghadirkan investor untuk pencetakan panel Risha secara masif.
“Kedatangan kami dengan membawa Investor untuk percepatan pembangunan rumah Risha untuk warga NTB yang terdampak gempa Agustus lalu. Warga yang tinggal di tenda dengan kondisi yang sudah tidak layak huni agar segera memiliki rumah tahan gempa sesuai yang direncanakan pemerintah, sehingga terhindar dari dampak turunnya musim hujan. KAMIJO hadir untuk mengawal program nawacita Jokowi-JK, dan sekaligus membina Forum UMKM NTB yang diketuai oleh pak Mursidi” ungkapnya, Kamis (29/11).
KAMIJO juga membawa 2 investor yang baru bergabung yaitu dari Kaltim dan Kupang-NTT dengan capaian progres 75%.
Dalam menghadirkan Investor KAMIJO bekerjasama dengan aplikator lokal Forum UMKM NTB sebagai tenaga lapangan yang dikuasakan oleh para investor tersebut. Persiapan gudang dan work shop sudah dipersiapkan dengan menyewa lahan seluas 1 hektar di Desa Karang Kates Kayangan-KLU selama 3 tahun kerja. MOU kerjasamapun sudah dibuat dan disyahkan di notaris.
“Menurut kalender kerja 1 tahun yang diharapkan oleh pemerintah dapat diupayakan oleh KAMIJO kurang dari 1 tahun, semuanya sudah clear dengan jumlah unit 83 ribu rumah. Hanya saja persaingan harus dilakukan secara sehat karena masih ada aplikator luar yang lebih awal diturunkan pemerintah,” ujarnya.
Ketua UMKM NTB, Mursidi dalam kesempatan yang ssama juga menyampaikan hal senada dengan menambahkan bahwa konsep yang diusungnya adalah pembangunan Risha yang berjalan berdampingan dengan program pemberdayaan.
“Proses pembuatan panel Risha yang akan dilakukan bersama KAMIJO harus memberikan dampak ekonomi secara langsung kepada masyarakat dengan memberikan pekerjaan mengikat gelang-gelang besi panel. Semua orang dapat melakukannya, dan itu lebih mempercepat proses pengerjaan besinya. Besi gelang dibuat dengan menggunakaan mesin yang mampu menghasilakan 400 gelang besi per hari,” paparnya.
Lebih jauh diuraikannya bahwa pengerjaan panel tersebut melalui tiga proses yakni pembesian yang berkualitas, pengecoran dengan takaran yang sudah ditentukan dengan standarisasi beton dan perakitan panel, semuanya didukung dengan mesin yang dirakit sendiri.
“Dengan demikian akan mampu membangun Risha sejumlah 100 unit per hari agar target kalender kerja dapat tercapai sesuai yang diharapkan,” pungkasnya. (f3)