HarianNusa, Mataram – Direktorat Reserse (Ditres) Narkoba Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Bersama Berantas Narkoba di Provinsi NTB". Acara yang berlangsung pada, Rabu, (8/1/25) ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, tokoh pemerintah, dan lembaga terkait untuk memperkuat sinergi dalam memerangi peredaran narkoba.
Dalam sambutannya, Direktur Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda NTB, Kombes Pol Deddy Supriadi, menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak untuk melawan bahaya narkoba. "Pada hari ini kita masih diberikan kesehatan, kesempatan serta kekuatan untuk dapat berkumpul dalam acara Focus Group Discussion. Tema yang kita usung kali ini mencerminkan komitmen bersama untuk memberantas narkoba di Provinsi NTB," ungkapnya.
Menurut Dirnarkoba, Indonesia saat ini berada dalam kondisi darurat narkoba. “Negara kita bukan hanya menjadi konsumen narkoba, tetapi juga sudah menjadi target pasar dan bahkan salah satu produsen narkoba di dunia. Peredarannya pun tidak hanya terjadi di kota-kota besar, tetapi juga telah menjangkau daerah-daerah terpencil, termasuk di NTB,” jelasnya.
Berdasarkan data sepanjang tahun 2024, Polda NTB bersama jajaran Polres telah mengungkap 863 kasus narkoba dengan jumlah tersangka mencapai 1.150 orang. Total nilai kerugian yang berhasil diselamatkan mencapai Rp76,87 miliar.
"Oleh karena itu, pemberantasan narkoba membutuhkan upaya komprehensif dan berkelanjutan dari semua lapisan masyarakat," tambahnya.
Dirnarkoba juga menyoroti pentingnya pendekatan preventif, rehabilitatif, dan pemberdayaan masyarakat dalam memerangi narkoba. “Melalui FGD ini, kita tingkatkan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait. Kita satukan misi untuk memberantas narkoba sehingga Provinsi NTB bisa bebas dari ancaman narkoba,” tutupnya.
Acara FGD ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memperkuat sinergi dan aksi nyata dalam menciptakan NTB yang bebas narkoba. (F3)
Ket. Foto:
Direktur Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda NTB, Kombes Pol Deddy Supriadi saat diwawancara usai kegiatan FGD Pemberantasan Narkoba. (HarianNusa)