HarianNusa.com, Mataram – Di awal tahun 2018 akan terjadi fenomena supermoon atau bulan purnama penuh. Fenomena tersebut di mana keadaan bulan berada pada posisi paling dekat dengan bumi.
Akibat dekatnya bulan dengan bumi, maka dapat berpengaruh terhadap gaya tarik bulan yang sedikit lebih besar. Hal tersebut yang akan memicu gelombang pasang. Air laut dapat saja meluap dan memicu banjir ROB di daerah pesisir.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto mengatakan bentuk orbit bulan pada saat mengelilingi bumi adalah elips. Akibatnya pada suatu saat bulan akan berada posisi terdekat dari bumi yang disebut sebagai perige, atau dikenal dengan istilah supermoon.
“Akibatnya pada suatu saat bulan akan berada posisi terdekat dari bumi yang disebut sebagai perige, dan pada saat lain akan berada pada posisi terjauh dengan bumi, yang disebut sebagai apoge,” ujarnya, Minggu (31/12).
Supermoon diprediksikan terjadi mulai tanggal 1 hingga 4 Januari 2014. Saat-saat itu lah bulan akan berada pada jarak paling dekat dengan bumi. Dari adanya fenomena tersebut masyarakat NTB yang berada di wilayah pesisir diimbau tetap waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang air laut maksimum.
Sebelumnya, pada awal Desember 2017 lalu, Kecamatan Keruak dan Jerowaru dilanda banjir Rob akibat pasang air laut. Banyak warga yang mengungsi akibat rumah mereka terendam air laut. Untuk itu masyarakat di pesisir diimbau mengantisipasi banjir Rob. (sat)