HarianNusa.com, Mataram – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB Drs. H. Muhammad Suruji menilai kebijakan lima Hari sekolah kurang efektif dan tidak mempengaruhi kualitas pendidikan di NTB. Kamis (15/6).
Kepada HarianNusa.com, Suruji menyebut sasaran yang ingin dicapai oleh Permendikbud itu belum jelas. Karena menurutnya, lima atau enam hari sekolah sama saja.
“Katanya memperkuat karakter, memangnya enam hari sekolah tidak bisa,” ujarnya.
Selain efektifitas, ia juga menyebut kualitas belajar tidak diukur dari lama atau tidaknya siswa di dalam kelas. “Untuk mengurangi waktu bermain. Memangnya Pak Menteri tahu, kalau hari Sabtu anak-anak itu ke mana,” katanya.
Untuk diketahui, Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengenai sekolah lima hari dalam sepekan direncanakan mulai diterapkan awal tahun ajaran 2017/2018. Kemendikbud sendiri tengah menggodok Permendikbud itu. (sta)