Sabtu, November 9, 2024
spot_img
BerandaNTBPenyebaran Wolbachia Dinilai Efektif Atasi Kasus DBD

Penyebaran Wolbachia Dinilai Efektif Atasi Kasus DBD

- Advertisement - Explore Lombok

HarianNusa, Mataram – Salah satu inovasi yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi kasus Demam Berdarah adalah dengan menyebarkan nyamuk Wolbachia, yakni nyamuk yang diberikan bakteri Wolbachia hingga nyamuk tersebut bertelur dan menghasilkan nyamuk aedes aegypti berWolbachia.

Bakteri Wolbachia akan menghambat pertumbuhan virus dengue (virus penyebab demam berdarah) pada nyamuk aedes aegypti, sehingga ketika nyamuk tersebut menggigit manusia
tidak akan menularkan virus demam berdarah.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu menegaskan bahwa penyebaran nyamuk ber-wolbachia dipastikan aman karena telah melalui
proses penelitian yang cukup panjang dengan turut melibatkan banyak ahli.

Saat ini penyebaran Nyamuk Wolbachia telah diperluas di lima Kota di Indonesia yang menjadi Pilot Project, yakni Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang dan Kupang.

Penyebaran nyamuk tersebut tetap memerlukan monitoring dan evaluasi di bawah pengawasan Kemenkes RI untuk memastikan implementasinya berjalan baik.

Sebelumnya, Nyamuk Wolbachia disebarkan di Kota Yogyakarta sejak 2016 sebagai penelitian dan telah berjalan efektif serta mampu menurunkan angka kejadian demam berdarah hingga 77 persen dan angka perawatan rumah sakit juga turun 86 persen. Bahkan, merujuk pada data
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta tahun 2023, kasus demam berdarah dengue tercatat hanya di angka 67 kasus. Jumlah ini merupakan yang terendah selama 30 tahun terakhir (dikutip dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id).

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Dr. dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM.MARS., memandang adanya potensi besar dari segi penanganan kasus DBD di Indonesia,
termasuk NTB, berdasarkan inovasi Nyamuk Wolbachia, karena menurunkan angka kejadian dengue dapat dilakukan dengan cara yang lebih efektif dengan penggunaan anggaran yang
jauh lebih hemat.

"Harapannya, penyebaran Nyamuk Wolbachia dapat berjalan baik dan membuka kesempatan besar bagi Indonesia untuk bebas dari Demam Berdarah," ungkapnya, Kamis, (30/11/23) di Mataram.

Dijelaskannya, Walbachia adalah sejenis mikroorganisme (bakteri) yang hidup normal (flora normal) pada serangga termasuk pada beberapa keluarga nyamuk Aedes seperti Aedes albofictus, namun tidak ditemukan pada nyamuk Aedes aegypti.

Diketahui bahwa Nyamuk Aedes aegypti merupakan perantara penularan virus Dengue, sedangkan pada Aedes albofictus tidak. Hal ini mendasari para peneliti UGM untuk mencoba memasukkan Walbacia itu ke Aedes aegypti dan menunjukkan hasil yang positif artinya pertumbuhan virus Dengue dapat ditekan. Setelah menjalani ujicoba dan berbagai protokol riset dijalankan khususnya di Bantul dan Sleman menunjukkan hasil yang menggembirakan dan kasus DBD di daerah tersebut dapat di tekan.

"Atas dasar itu maka diaplikasikan ke beberapa daerah di Indonesia, namun ada resistensi karena pemahaman masyarakat. Termasuk penolakan dari beberapa ilmuwan dengan membawa isu yang sesungguhnya tidak jelas," tandasnya. (HN3)

Ket. Foto:
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Dr. dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM.MARS. (HN)

Berita Lainnya
spot_img
spot_img
Sabtu, November 9, 2024
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Trending Pekan ini

Sabtu, November 9, 2024
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -

Banyak Dibaca

Berita Terbaru

- Advertisment -