Jumat, Juli 26, 2024
spot_imgspot_img
BerandaEkonomiAnyaman Ketak Produk Binaan BTPN Syariah Tembus Pasar Korea dan Jepang

Anyaman Ketak Produk Binaan BTPN Syariah Tembus Pasar Korea dan Jepang

- Advertisement - Universitas Warmadewa

HarianNusa.com, Mataram – Murnah (55) Salah satu nasabah inspiratif BTPN Syariah mataram, sehari-hari memproduksi kerajinan anyaman berbahan tumbuhan Ketak (semacam lidi) yang banyak tersedia di Pulau Lombok. Produk kerajinan yang dihasilkan Murnah berupa tas cantik, wadah sendok, dan keranjang sampah. Produk yang dihasilkan tidak hanya diserap pasal lokal dan Indonesia, kini sudah dipasarkan hingga ke Korea dan Jepang. Ia menuturkan akan mengirim sebanyak 500 ribu buah kerajinan keranjang ke Korea Selatan dan 1.000 buah tempat sendok dari anyaman Ketak ke Jepang pada Januari 2021 nanti.

Inaq (ibu) Murnah adalah salah satu nasabah inspiratif BTPN Syariah Mataram berbagi kisah perjalanan usahanya kepada awak media, Selasa (22/12/2020) di  SD Aisiyah 2 Kota Mataram. Perempuan berusia sekitar 55 tahun ini, sengaja dihadirkan untuk berbagi cerita perjalanan usahanya selama didampingi para bankir pemberdaya BTPN Syariah kepada para guru dan nasabah serta warga sekitar sekolah.

“Rencananya barang akan dikirim pada Januari 2021. Pengiriman dilakukan bekerja sama dengan pengusaha besar di Kabupaten Lombok Tengah,” kata Murnah, di sela peringatan Hari Ibu yang digelar oleh Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah di SD Aisiyah 2 Mataram.

Corporate Communications BTPN Syariah Ainul Yaqin mengatakan, Murnah merupakan salah satu dari 3,8 juta nasabah pembiayaan BTPN Syariah dari kalangan perempuan di seluruh Indonesia.

Ainul Yaqin, Kepala Corporate Communication BTPN Syariah

“Kami memberikan pendampingan kepada Ibu Murnah di saat-saat kondisi usahanya dalam kondisi tidak menentu, terutama pascagempa. Dan sekarang juga di saat pandemi. Selain membina dari sisi usaha, kami juga memberikan edukasi terkait dengan protokol kesehatan COVID-19,” ujar Ainul.

BTPN Syariah memberikan pembiayaan kepada pengrajin ketak Bina Usaha dari Desa Batu Mekar, Kabupaten Lombok Barat itu sejak 2017. Namun usaha kerajinan ketaknya sempat menurun akibat gempa bumi yang mengguncang Lombok 2018 silam, ditambah dengan pandemi COVID-19 sejak Maret 2020.

Inaq Murnah tidak bekerja sendiri, Ia juga mengajak dan memberdayakan tetangganya untuk memenuhi pesanan. Jumlah pesanan yang tinggi menggairahkan kembali semangat para pengrajin Ketak di Dusun Gubuk Baru, Desa Batu Mekar, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat.

“Selain saya memproduksi sendiri, saya juga menjalin kemitraan dengan para pengrajin di dusun saya. Ada 200 pengrajin yang menjadi mitra, sebagian besar kaum wanita,” ujarnya dalam Bahasa Sasak.

Awalnya, pembiayaan yang diberikan sebesar 3 juta rupiah selama satu tahun, namun mampu dilunasi Murnah sebelum masa pinjaman berakhir. Pada 2018, BTPN Syariah kembali memberikan pembiayaan sebesar 6 juta rupiah, dan mampu dilunasi sebelum satu tahun. Karena kinerja yang baik tersebut, Murnah kembali mendapatkan pembiayaan sebesar Rp10 juta pada 2019 dan mampu diselesaikan dalam waktu 10 bulan.

“Sekarang saya mau mengajukan pembiayaan sebesar 15 juta di BTPN Syariah. Sebenarnya ditawari 25 juta, tapi saya tidak berani, takut nanti tidak bisa dilunasi,” tutur Murnah yang sempat menjadi buruh tani bersama suaminya selama tujuh bulan sejak pandemi COVID-19.

RELATED ARTICLES
spot_img
Jumat, Juli 26, 2024
- Advertisment -spot_img

Populer Pekan ini

Jumat, Juli 26, 2024
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -
- Advertisment -

Banyak Dibaca

Berita Terbaru

- Advertisment -