HarianNusa.com – Usai berbuka puasa ditemui banyak kasus kondisi tubuh lemas dan pingin tidur. Karena kondisi tubuh yang sangat lemas tidak jarang banyak yang tidak melaksanakan tarawih.
Penyebab badan lemas saat berbuka puasa beraneka ragam, tapi gejala tersebut umumnya karena tubuh mengalami defisit kalori dan cairan sehingga tubuh menjadi lemas. Padahal seharusnya berbuka puasa dapat mengembalikan tubuh menjadi segar. Dilansir dari halodoc, tubuh menjadi lemas saat berbuka disebabkan berbagai faktor di antaranya:
Kondisi ini terjadi jika saat berbuka puasa terlalu mengkonsumsi makanan manis seperti kolak, cendol, es dan makanan soda lainnya. Makanan tersebut berbentuk karbohidrat simpleks, yang jika dikonsumsi berlebihan dapat membentuk kadar gula darah meningkat drastis. Namun kadar gula darah yang meningkat drastis dapat memicu juga pengeluaran hormon insulin berlebihan yang menyebabkan menurunnya gula kadar gula darah. Sehingga menimbulkan gejala lemas dan pusing.
2. Makan terlalu cepat
Mengkonsumsi makanan terlalu cepat saat berbuka puasa menyebabkan perut menjadi penuh. Kondisi lambung yang penuh bisa menimbulkan gejala lemas, pusing dan mual. Sehingga itu dianjurkan berhenti memakan sebelum kenyang.
3. Radang lambung (Gastritis)
Ini merupakan penyakit lambung karena terlalu mengkonsumsi makanan pedas atau asam.
4. Konsumsi MSG berlebihan
Monosodium glutamat alias MSG adalah salah satu bahan makanan yang paling banyak mendapatkan pemberitaan buruk. Penyebab rasa atau micin dinilai buruk untuk kesehatan jika dikonsumsi berlebihan. Seperti bakso, mie instan, aneka jajanan yang mengandung bahan pengawet, frozen food, dll.
5. Lainnya
Faktor lainnya seperti anemia, dehidrasi jika kurang minum saat buka puasa, hipotensi atau tekanan darah rendah, stres, flu dan diabetes.
Solusi
Untuk mencegah tubuh lemas saat berbuka puasa, dianjurkan melakukan hal-hal sebagai berikut:
Jangan mengonsumsi makanan manis atau makanan apapun juga secara berlebihan saat berbuka puasa.
Penuhi kebutuhan cairan dan hindari minuman bersoda dan kafein saat berbuka puasa
Hindari makanan pedas
Hindari merokok
Mengkonsumsi makanan bergizi untuk pemenuhan kalori dan tidak terlalu berlebihan
Contains information related to marketing campaigns of the user. These are shared with Google AdWords / Google Ads when the Google Ads and Google Analytics accounts are linked together.
90 days
__utma
ID used to identify users and sessions
2 years after last activity
__utmt
Used to monitor number of Google Analytics server requests
10 minutes
__utmb
Used to distinguish new sessions and visits. This cookie is set when the GA.js javascript library is loaded and there is no existing __utmb cookie. The cookie is updated every time data is sent to the Google Analytics server.
30 minutes after last activity
__utmc
Used only with old Urchin versions of Google Analytics and not with GA.js. Was used to distinguish between new sessions and visits at the end of a session.
End of session (browser)
__utmz
Contains information about the traffic source or campaign that directed user to the website. The cookie is set when the GA.js javascript is loaded and updated when data is sent to the Google Anaytics server
6 months after last activity
__utmv
Contains custom information set by the web developer via the _setCustomVar method in Google Analytics. This cookie is updated every time new data is sent to the Google Analytics server.
2 years after last activity
__utmx
Used to determine whether a user is included in an A / B or Multivariate test.
18 months
_ga
ID used to identify users
2 years
_gali
Used by Google Analytics to determine which links on a page are being clicked
30 seconds
_ga_
ID used to identify users
2 years
_gid
ID used to identify users for 24 hours after last activity
24 hours
_gat
Used to monitor number of Google Analytics server requests when using Google Tag Manager
1 minute
Marketing cookies are used to follow visitors to websites. The intention is to show ads that are relevant and engaging to the individual user.