HarianNusa.Com, Lombok Tengah – Bencana gempa bumi yang melanda pulau Lombok tahun 2018 silam turut menghancurkan bangunan sekolah PAUD Al Husna, Desa Selebung, Batukliang, Lombok Tengah. Puing-puingnya pun telah dibersihkan yang tersisa hanya tanah kosong.
PAUD Al Husna memiliki 30 siswa dan siswi dengan 2 orang ustadzah yang mengajar. Di tengah keterbatasan pasca bencana gempa, semangat para pengajar tidak pernah surut dalam memberikan pembelajaran pada siswa/siswinya. Terhitung sudah 3 kali PAUD ini berpindah tempat belajar, pertama di tenda sementara, namun banyak siswa yang merasa tidak nyaman karena panas dan akhirnya para siswa tersebut dipindahkan ke bale-bale atau berugak agar siswa/siswi merasa nyaman, akan tetapi terjadi insiden kecil saat proses belajar mengajar dimana seorang siswa terjatuh dari bale-bale tersebut sehingga pengurus Yayasan Almansyuriah memutuskan untuk memindahkan PAUD tersebut di bangunan sekolah sementara milik MTS Almansyuriah, sehingga mereka harus berbagi ruang kelas selama proses belajar.
Mengetahui kondisi tersebut, Sabtu 15 Januari 2020, relawan ACT datang menyambangi PAUD Al Husna untuk memberikan bantuan perlengkapan sekolah kepada 30 siswa/siswi itu. Mereka tampak sangat bahagia ketika mendapatkan tas baru beserta perlengkapan tulis dan menggambar.
Lalu Muhammad Alfian, Kepala cabang ACT NTB mengatakan, ACT masih terus melakukan pembangunan sekolah dan masjid di Palau Lombok yang terdampak gempa bumi beberapa tahun lalu
“ini adalah bagian dari ikhtiar kami dalam program Recovery gempa Lombok yang dirancang oleh ACT. Hampir dua tahun ini kami terus membersamai warga di Pulau Lombok dalam proses recovery, kami dari ACT berharap Lombok segera pulih pasca bencana gempa besar 2018 silam,” ungkapnya dalam rilis yang disampaikan ke media ini, Selasa, (18/02/2020)
Dikatakannya, gempa besar yang melanda Lombok – Sumbawa 2018 silam menyisakan tugas yang belum selesai termasuk dalam pembangunan sarana-prasarana pendidikan di Lombok, bahkan beberapa sekolah yang berstatus swasta banyak yang belum terbangun.
“Alhamdulillah program kemitraan ACT untuk pendampingan PAUD/TK masih berjalan di Lombok Utara dan Lombok Tengah, salah satunya di PAUD AL Husna di Desa Selebung Lombok Tengah. Kami berharap dengan program ini dapat meringankan beban trauma anak-anak Paud di Lombok,” harapnya.
Sementara Yuli Handayani, salah seorang pembina dan pengurus PAUD Al Husna mengungkapkan mereka terus menyemangati siswa dan siswi untuk terms belajar untuk menghilangkan rasa sedih pasca bencana gempa 2018 silam.
“Karena hampir semua bangunan yang dipakai untuk proses belajar mengajar runtuh, jadi kami berupaya bagaimana caranya agar mereka terus belajar dan semangat belajarnya tidak terputus, karena banyak sekali anak-anak yang tidak bersekolah di lingkungan sini karena kendala ekonomi,”!tutur ibu Yuli.
Ia merasa sangat bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh ACT. Menurutnya ini bisa menjadi spirit untuk terus semangat dalam proses kegiatan belajar mengajar.
“Alhamdulillah bantuan perlengkapan sekolah ini memberikan semangat buat siswa/siswi kami dan kami juga sebagai pengajar disini,” pungkasnya. (f3)
.