HarianNusa, Mataram – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB menyesalkan peristiwa tawuran antar siswa SMA di Lombok Tengah yang terjadi beberapa waktu lalu dan viral di media sosial.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, Aidy Furqan menyampaikan, berdasarkan laporan yang diterimanya, tawuran yang terjadi disebabkan karena adanya persoalan di internal para siswa di satu sekolah. Kendati tidak menimbulkan korban namun Ia pun segera meminta semua kepala sekolah yang ada di zona tersebut untuk melakukan koordinasi.
“Informasinya itu sih katanya karena game online atau apa itu. Saya tidak paham. Terjadi tawuran di dalam sekolah dan diselesaikan oleh guru BP, wakasek kesiswaan oleh kepala sekolah. Tidak ada masalah clear lah,” katanya saat diwawancara sejumlah awak media di kantornya, Selasa, (7/9/2021).
Namun nyatanya, lanjut Aidy, setelah didamaikan oleh guru, salah satu siswa belum bisa menerima dan akhirnya tawuran dilanjutkan di luar sekolah.
“Setelah didamaikan itu. Salah satu dari mereka itu ingin makan, dan minta izin keluar mencari makan. Dan pada saat itulah kejadiannya di luar. Karena jaman teknologi mereka saling mengabari dengan teman-temannya,” ungkap Aidy.
Menurutnya, dari video yang sudah beredar perkelahian antar siswa tidak terlalu serius. Ada yang masih terlihat bercanda.
“Saya sudah meminta pak sekdis ke sana. Berkoordinasi dengan teman-teman yang ada di zona itu. Itu tidak boleh terulang, tidak boleh ada gerakan massa dari satu kubu. Karena mereka sudah berdamai," ungkapnya.
Untuk mencegah terjadinya peristiwa yang sama (tawuran antar pelajar, red) maka Aidy meminta, agar sekolah-sekolah yang ada di zona tersebut untuk mengatur waktu pulang para siswanya.
"Di zona itu kan sangat padat. Jadi kita minta agar jam pulang sekolah diatur supaya tidak bersamaan," ungkapnya.
Sebelumnya diketahui baru-baru ini beredar video tawuran antar pelajaran di salah satu sekolah di Lombok Tengah. (*3)
Ket. Foto:
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, Aidy Furqan. (HarianNusa)