Beranda blog Halaman 290

Diduga Jual Sabu, Dua Warga Cakranegara Diamankan Polisi

HarianNusa, Mataram – Dua warga Cakranegara Kota Mataram diamankan Sat Resnarkoba Polresta Mataram karena diduga menjual narkotika jenis sabu.

Penangkapan tersebut bermula dari laporan salah seorang warga Kelurahan Karang Taliwang Kecamatan Cakranegara Kota Mataram yang merasa terganggu dengan aktivitas terduga yang kerap menjual dan atau mengkonsumsi sabu. Menerima laporan tersebut Tim Opsnal Sat Resnarkoba melakukan penyelidikan atas informasi di lokasi yang dimaksud.

Memperoleh kejelasan, maka tim opsnal melakukan operasi penangkapan yang langsung dipimpin oleh Kasat Narkoba Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Porusa Utama SE SIK, pada Sabtu (14/05) sekitar pukul 16:30 wita.

“Saat di lokasi kami mendapatkan satu orang laki-laki dan satu orang perempuan, kemudian kami lakukan penggeledahan yang disaksikan aparat lingkungan setempat,”ungkap Yogi usai penangkapan.

“Mereka adalah SH, laki 32 tahun, alamat Karang Bagu Cakranegara, dan R, Perempuan 31 tahun, alamat kelurahan karang Taliwang, Cakranegara,” tambahnya.

Dengan tanpa perlawanan tim opsnal dari Resnarkoba Polresta Mataram mengamankan kedua terduga pelaku melakukan penggeledahan.

Dari keterangan terduga, tim memperoleh informasi yang mengarah ke salah satu tempat kos di wilayah kelurahan Cilinaya, Cakranegara.

Dari hasil penggeledahan pada dua lokasi berhasil diamankan barang bukti berupa sabu seberat 1,46 gram bruto yang diduga kuat sisa barang yang belum terjual.

“Dari upaya penggeledahan kami menemukan barang bukti sabu tersebut, dan kuat dugaan kami barang tersebut sisa dari barang yang sebagian telah terjual,” jelasnya.

Disamping barang bukti sabu, diamankan pula alat komunikasi, alat-alat konsumsi sabu seperti pipet plastik, pipa kaca dan lainnya. Juga diamankan uang tunai sebesar Rp. 1.330.000;.

Sementara pasal yang akan disangkakan adalah pasal 114, 112 dan atau 127 UU nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman kurungan 5tahun Penjara.

“Kedua terduga dan barang bukti sudah kami amankan, berikut akan kami lakukan pemeriksaan secara detil terhadap keduanya. Untuk status dan hubungan mereka serta perannya masih kami lakukan pemeriksaan,” pungkasnya. (*)

Ket. Foto:
Penggeledahan salah seorang terduga penjual sabu di Cakranegara. (Istimewa)

Sambirang Yakin Rabies Tak Ganggu Gelaran MXGP Samota

HarianNusa, Mataram – Anggota DPRD NTB Fraksi PKS Dapil Sumbawa-KSB Sambirang Ahmadi, meyakini status Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Sumbawa dan Dompu sebagai kawasan dengan Kejadian Luar Biasa (KLB) Rabies tak akan mempengaruhi dan mengganggu citra perhelatan balap motor cross grand prix (MXGP) Samota yang akan digelar pada tahun 2022 ini tepatnya pada tanggal 24-26 Juni. 

“Saya kira tidak akan mengganggu (gelaran MXGP Samota, red),” kata Sambirang, Sabtu (14/5) 
Ia menjelaskan, saat ini kawasan tersebut sudah melakukan depopulasi atau pengurangan populasi anjing liar atau tanpa pemilik. Menurutnya, pada pagelaran MXGP diperlukan isolasi di sejumlah wilayah penyangga event balap motocross tersebut. 

“Saat MXGP nanti perlu isolasi wilayah atau daerah penyangga MXGP di kecamatan sekitar seperti Unger Iwes, Sumbawa, Badas, Moyo Utara dan Moyo Hilir,” terangnya.
Selain itu, pemerintah juga terus menggalakan vaksinasi rabies sebagai upaya pengendalian kasus. Dengan cakupan vaksinasi rabies 70 persen pada Hewan Penular Rabies khususnya anjing.
“Capaian vaksinasi ini masih kurang dari 40 persen, karena sebagian besar anjing yang ada adalah anjing liar,” ungkap politisi PKS ini. 

Namun, bila upaya ini gencar dilakukan tak menutup kemungkinan status ketiga kawasan ini segera bebas rabies. Sebab, syarat bebas rabies adalah 2 tahun terakhir tidak ada kasus rabies.
Disebutkannya, pada gelaran MXGP yang terpenting adalah usaha meminimalisir anjing-anjing liar di sekitar lokasi. Diupayakan, capaian vaksinasi bagi anjing yang mempunyai pemilik terpenuhi disekitar lokasi MXGP.

“Selanjutnya adalah kesiapan petugas baik peternakan maupun petugas kesehatan untuk menyiapkan segala sarana dan prasarana penanggulangan,” katanya.

Dikatakannya, pada bulan lalu pemerintah juga telah melakukan pelatihan oleh FAO kepada 100 orang dokter dan dokter hewan terhadap cara penanganan rabies. Serta pembentukan KASIRA (kader siaga rabies) dengan mengajak partisipasi tokoh masyarakat, aparat desa, babinsa dan bhabinkamtibmas.

“Kalau ada gigitan segera ditangani. Perlu diketahui bahwa korban gigitan anjing rabies  (manusia, red) apabila dilakukan penanganan dengan benar dan diberi vaksin anti rabies dengan benar, Insya Allah 100 persen bisa sembuh. Kuncinya dilaporkan kalau ada kasus gigitan,” tandasnya. (f3) 

Ket. Foto:Anggota DPRD NTB Dapil Sumbawa-KSB Sambirang Ahmadi saat diwawancara awak media di Mataram beberapa waktu lalu. (HarianNusa) 

Gubernur NTB Berikan Pembekalan kepada Peserta Latsitardanus XLII/2022

0

HarianNusa, Mataram – Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, didampingi para pejabat Forkopimda NTB memberikan pembekalan kepada para peserta Latsitardanus (Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara) XLII/2022 di Lapangan Bumi GoraKantor Gubernur NTB, Jumat (13/5).

Dalam sambutanya Gubernur NTB yang akrab disapa Doktor Zul ini mengucapkan selamat datang kepad seluruh peserta dan tak lupa mengucapkan terimakasih telah dipilihnya Provinsi NTB sebagai tempat berlangsungnya Latsitardanus XLII/2022.

“Pertama, saya ucapkan selamat datang kepada adik-adik calon pemimpin masa depan di NTB. Terima kasih pula dan kami sangat bersyukur karena NTB telah dipilih menjadi tempat berlangsungnya Latsitardanus kali ini,” ucapnya.

Dalam acara pembekalan tersebut, Gubernur NTB menyampaikan kepada seluruh peserta bahwasanya Provinsi NTB dapat menjadi replika dari Indonesia. Dengan Agamanya yang bermacam-macam, banyaknya suku dan beragamnya budaya. Semua hal itu ada di Provinsi NTB.

“Provinsi NTB dapat menjadi replika Indonesia, Agamanya yang bermacam-macam, sukunya juga banyak dan budaya juga beragam. Semua itu ada di NTB. Saya ucapkan selamat belajar dan berdialog dengan seluruh kalangan masyarakat di NTB,” terangnya.

Diakhir sambutannya, Gubernur berharap melalui beberapa proyek atau kegiatan Latsitardanus nantinya bisa memberikan kontribusi yang baik bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah Provinsi NTB. (*)

Ket. Foto:
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah saat memberikan pembekalan kepada para peserta Latsitardanus XLII/2022 di Lapangan Bumi Gora. (Istimewa)

Komisi I DPRD NTB Kaget, Kebutuhan Rumah Tangga Kepala Daerah di LKPJ Gubernur 2021 sebesar Rp 10 Miliar Lebih

0

HarianNusa, Mataram – Komisi I DPRD NTB bersama Biro Umum Setda Provinsi NTB menggelar rapat kerja Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Gubernur tahun 2021, di Kantor DPRD NTB, Rabu, (11/05/2011).

Dalam rapat tersebut, Anggota Komisi I DPRD NTB kaget dengan anggaran kebutuhan rumah tangga Gubernur dan Wakil Gubernur NTB yang nilainya mencapai 10 Miliar lebih, yakni sebesar Rp 10.189.694.772.

TGH Najamuddin Mustafa, salah seorang Anggota Komisi I DPRD NTB
mengaku heran dengan anggaran kebutuhan kepala daerah dalam hal ini Gubernur dan Wakil Gubernur yang nilainya tembus Rp 10 miliar lebih di tengah krisisnya APBD akibat penanganan bencana COVID-19.

“Ini menjadi pertanyaan, dalam LKPJ muncul kebutuhan penyediaan pakaian dinas dan atribut kelengkapan kepala daerah dan wakil kepala daerah tembus Rp 420.640.000,-. Pakaian dinas kualitas apa yang dibeli,” tanya Politisi Partai Amanat Nasional ini.

Najamuddin merincikan item kebutuhan tersebut mulai dari fasilitas kunjungan tamu Rp 1.000.937.300, penyediaan kebutuhan rumah tangga gubernur sebesar Rp 4.314.974.577, kemudian penyediaan kebutuhan rumah tangga wakil gubernur Rp 2.435.953.646, dan penyediaan kebutuhan rumah tangga sekretariat daerah mencapai Rp 2.017.189.249.

“Lima item ini sudah mencapai Rp 10 Miliar lebih. Yang menjadi pertanyaan, fasilitas kunjungan tamu sebesar Rp 1 miliar dan makan minum ini kita anggap terlalu besar. Mestinya ini dulu yang perlu direfocusing,” katanya.

Najamuddin menambahkan, kalau dibuka secara keseluruhan berdasarkan hasil penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah pada Biro Umum yang dijabarkan melalui 1 program, 9 kegiatan dan 42 sub kegiatan, dengan capaian indikator kinerja kegiatan bidang administrasi pemerintahan pada Biro Umum tahun 2021, total realisasi sebesar Rp 134.073.978.735, dari pagu Rp 142.297.697.545.

“Angka Rp 142 Miliar lebih ini jumlah total program penunjang urusan pemerintahan daerah provinsi, masuk penyediaan gaji dan tunjangan ASN. Yang menjadi pertanyaan, harga pakaian dan makan minum kebutuhan rumah tangga,” tegas Najamuddin.

Oleh sebab itu, Najamuddin meminta kepada Biro Umum supaya dalam perencanaan kebutuhan kepala daerah dan wakil kepala daerah itu dilakukan lebih rinci agar tidak terkesan berlebihan disaat kondisi APBD kritis. “Tolonglah supaya perencanaan dihitung matang,” pinta Najamuddin.

Terkait hal itu, Kepala Biro Umum Setda NTB, Ahmad Nur Aulia saat dikonfirmasi wartawan, meminta untuk membuka data terlebih dahulu. “Sebentar ya, saya harus buka data dulu supaya tidak salah menyebut,” tutupnya.

Saat dikonfirmasi ulang Ahmad Nur Aulia enggan merespon. (f*)

Ket. Foto:
TGH Najamuddin Mustafa, Anggota Komisi I DPRD NTB. (HarianNusa)

Bupati Fauzan: Lahan Porang di Sekotong Barat tak Ada Masalah

0

Puluhan warga Desa Sekotong Barat mendatangi Kantor Bupati Lombok Barat, Kamis (12/5/2022). Mereka meminta perlindungan Pemkab dari sejumlah oknum warga sindikat tanah. Bahkan, sebagian warga sejak lama diintimidasi sindikat itu.

Salah seorang warga yang mendatangi kantor Bupati Lobar itu mengatakan, mereka memang sudah lama tinggal di Sekotong Barat. Dulu, sejumlah orang mengimingi mereka mendapat tanah di sana.

“Baru beberapa tahun ini kami tahu kalau tanah itu dulu kas desa. Mana bisa diambil-ambil saja semaunya,” kata dia.

Setelah tahu status tanah, warga mulai bertanya kepada pihak yang mengajak mereka menduduki lahan tersebut. Ironisnya, pertanyaan itu malah dijawab dengan intimidasi. Tekanan semakin kencang terhadap warga yang dimintai keterangan oleh pihak berwajib soal status lahan itu.

“Kami dipaksa berbohong, memberi kesaksian palsu kepada pemeriksa. Kalau tidak, kami diancam terus,” ujarnya.

Warga semakin gelisah karena oknum mafia tanah itu melibatkan banyak pihak dan semakin terang-terangan mengintimidasi. “Hari ini kami terpaksa mengadu ke Bapak Bupati. Kami berharap dilindungi dari mafia tanah sebenarnya,” kata dia.

Warga lainnya juga mengaku sudah sadar kesalahan di masa lalu dan ingin memperbaikinya. Warga sadar telah menduduki lahan tanpa hak gara-gara iming-iming sejumlah pihak. “Kami mau hidup tenang. Minta tolong Bapak Bupati agar melindungi kami,” kata dia.

Warga gelisah karena mafia tanah di Sekotong Barat telah menghambat rencana pembukaan sejumlah usaha di sana. Padahal, aneka usaha itu diharapkan bisa menyediakan lapangan kerja bagi warga.

“Sekarang sedang susah, kami butuh pekerjaan. Kalau terus dihambat, kami tidak bisa dapat kerja,” ujarnya.

Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid mengatakan, prihatin dengan perkembangan di Sekotong Barat. Selama beberapa waktu terakhir, Pemkab Lobar telah berusaha memediasi para pihak di Sekotong Barat. “Pemkab ingin kemaslahatan untuk semua,” kata dia.

Mediasi dilakukan karena pemkab telah mendapat paparan rencana penggunaan lahan. Di sana akan dibangun pabrik pengolahan porang. Pengoperasian pabrik itu akan menguntungkan warga dan pemkab Lobar. Sebab, selama memenuhi syarat, warga bisa bekerja atau menjual porang di pabrik itu.
Bahkan, pemkab mendengar warga di sekitar lokasi mendapat prioritas dalam seleksi pekerja dan pemasok pabrik

Ada pun soal status lahan, berdasarkan data resmi di sejumlah lembaga negara, lahan yang dipersoalkan diketahui pernah menjadi aset pemerintah. Sejumlah pihak pernah dihukum pengadilan karena mencoba menguasai lahan itu. Saat Pemkab Lombar secara yuridis dibentuk pada Agustus 1958, lahan itu termasuk salah satu aset pemkab. Dalam perjalanan waktu dan aneka pertimbangan, lahan itu ditukar gulingkan dengan pihak lain.

“Prosesnya sudah lama selesai. Sertifikat sudah dikeluarkan awal 1990an. Aset pengganti sudah lama diserahkan dan dipakai,” ujarnya.

Pengadilan Negeri Mataram dan Pengadilan Tinggi Mataram juga beberapa kali menggelar sidang terkait lahan di Sekotong Barat. Dalam sejumlah persidangan itu, pengadilan telah menghukum sejumlah pihak yang berusaha menguasai lahan dengan cara tidak sesuai hukum.

“Ada sejumlah orang mencoba menguasai lahan tanpa mengikuti kaidah hukum. Akibatnya, mereka dijatuhi hukum oleh pengadilan,” ujarnya.

Dalam catatan PN Mataram antara lain ditemukan vonis 3 tahun kepada Ida Bagus Wirayadi. Sebab, dia terbukti menipu karena mencoba mengklaim lahan tersebut dan menjualnya kepada pihak lain. Padahal, berdasarkan bukti-bukti di pengadilan, Ida Bagus Wirayadi bukan pemilik lahan tersebut.

PN Mataram juga mencatat kasus Amaq Saime. Dalam proses persidangan hingga ke Pengadilan Tinggi Mataram diketahui, Amaq Saime bukan pemilik lahan yang coba dijualnya dengan harga miliaran rupiah itu.

Ada pula kasus PT Lombok Dua Malimbo. Pada Januari 2018, PT Lombok Dua Malimbo akhirnya mengakui menduduki lahan itu secara ilegal. (*)

Ket. Foto:
Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid. (Istimewa)

Lantan 459 Internasional Motocros Circuit Diresmikan, dr. Jack: Ini Semangat Baru Wujudkan NTB sebagai Kiblat Otomotif Dunia

0

HarianNusa, Lombok Tengah – Ketua Ikatan Motor Indonesia Nusa Tenggara Barat dr. H. Lalu Herman Mahaputra bersama Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah dan Bupati Lombok Tengah Fathul Bahri meresmikan Lantan 459 International Motocross Circuit di Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah, Senin, (9/5/2022).

Pria yang juga Direktur Utama RSUD Provinsi NTB ini mengibaratkan Sirkuit Lantana 459 bagaikan air penghilang dahaga sekaligus pengobat rindu bagi para pecinta olahraga Otomotif Roda dua khususnya Motocross di Kabupaten Lombok Tengah.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas semangat pemda setempat yang terus melakukan terobosan untuk membangkitkan pariwisata dan ekonomi masyarakat, dimana setelah sukses menjalankan event MotoGP dan WSBK di Sirkuit Mandalika Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah tak puas diri dan tinggal diam.

“Ini sebuah terobosan yang luar biasa, bergeliatnya dunia otomotif di Nusa Tenggara Barat menjadi semangat baru bagi kita khususnya di IMI NTB untuk benar – benar mewujudkan NTB sebagai Kiblat Otomotif Dunia ditambah dukungan dari Pemerintah Daerah baik Pemprov NTB maupun Kabupaten / Kota Se – NTB yang selalu memiliki semangat yang luar biasa dalam olahraga otomotif khususnya,” ungkap dr. Jack sapaan akrabnya dikutip dari laman Facebook nya.

Ia mengatakan, kedepan beberapa event baik ditingkat Lokal maupun Nasional akan terus di laksanakan di Nusa Tenggara Barat salah satunya dalam waktu dekat ini Ikatan Motor Indonesia (IMI) Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menggelar Kejuaraan Nasional Adventure Offroad Putaran Kedua di Sirkuit Mandalika – Nusa Tenggara Barat yang akan dilaksanakan pada 14 – 15 Mei 2022.

Sementara itu, Bupati Lombok Tengah Fathul Bahri mengatakan Lantan 459 Internasional Motocross Sircuit mampu memberikan daya dorong dalam menggerakkan ekonomi masyarakat. Karena ada 13 crosser dari luar negeri yang berasal dari Amerika, Australia, Pranci, Canada beberapa crosser lainnya untuk latihan bersama.

“Mudah-mudahan ini menjadi daya dorong dalam menggerakkan ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat Lombok Tengah bagian Utara,” ungkapnya.

Selain itu, kata Bupati, pada event MotoGP lalu dari Pajak Hiburan, Pemda Lombok Tengah mendapatkan 12 Miliar. Sirkuit Motocross ini dibangun sebagai bentuk jawaban atas permintaan masyarakat bagian utara dengan keberadaan Sirkuit Mandalika lalu wilayah Utara dapat apa. Sehingga sirkuit ini dibangun tanpa APBD, dengan urusan para kepala desa di wilayah Utara.

“Ini bukan hasil Fathul-Nursiah melainkan ini adalah hasil karya masyarakat Lombok Tengah,” tegasnya. (f3)

Ket. Foto:
Direktur RSUD Provinsi NTB sekaligus Ketua IMI NTB, dr. H. Lalu Herman Mahaputra (kiri) bersama Bupati Lombok Tengah. H. Lalu Fathul Bahri saat launching Lantana 459 Internasional Motocross Circuit. (Istimewa)

Mantap, Unram Peringkat ke-23 pada THE University Impact Rankings 2022

0

HarianNusa, Mataram – Setelah berhasil menempati peringkat ke-15 untuk kategori inovasi pada SCImago Institutions Rankings (SIR) yang dikeluarkan pada awal April, Universitas Mataram (Unram) kembali mengukir prestasi dengan berhasil menduduki peringkat ke-23 Times Higher Education (THE) World University Impact Rankings yang diumumkan pada 28 April 2022 lalu.

THE World University Impact Rankings merupakan pemeringkatan universitas yang disusun berdasarkan keberhasilan perguruan tinggi dalam menerapkan 17 Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan.

THE World University Impact Rankings mengukur kinerja Unram sebagai perguruan tinggi yang berdampak pada sejumlah tujuan pembangunan berkelanjutan berdasarkan indikator SDGs 1 – No Poverty; SDGs 2 – Zero Hunger; SDGs 4 – Quality Education; SDGs 5 – Gender Equality; dan SDGs 17 terkait Partnerships for the Goals.

Berdasarkan indikator SDG 1 – No Poverty, Unram menempati urutan ke-13 nasional dan 201-300 dunia dari 769 institusi; berdasarkan SDGs 2 – Zero Hunger, Unram menempati urutan ke-13 nasional dan 301-400 dunia dari 553 institusi; berdasarkan SDGs 4 – Quality Education, Unram menempati urutan ke-13 nasional dan 601-800 dunia dari 1,180 insitusi.
Berdasarkan SDGs 5 – Gender Equality, Unram menempati urutan ke-14 nasional dan 401-600 dunia dari 938  institusi; dan SDGs 17 terkait Partnerships for the Goals, Unram menempati urutan ke 26 nasional dan 1000+ dunia dari 1,438. Namun secara keseluruhan Unram menempati peringkat ke-23 nasional dari 1,406 institusi.

Menanggapi kabar baik ini, Rektor Unram Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M. Agr. St., Ph.D menyampaikan rasa syukurnya atas capaian Unram pada THE World University Impact Rankings.

“Alhamdulillah, kita akan terus berusaha untuk meningkatkan ranking kita ke depan dengan terus memperbaiki performance indicator-nya (indikator penilaiannya-red), insya Allah,” katanya, Senin, (9/5). 

Dengan masuknya Unram pada pemeringkatan dunia membuktikan bahwa Unram mampu bersaing dengan universitas besar di Indonesia maupun dunia. Walaupun berada di wilayah timur Indonesia, Unram mampu tampil sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia. (*) 

Ket. Foto:Gedung Rektorat Universitas Mataram. (Istimewa) 

MXGP Samota Sebentar Lagi, Lalu Budi Suryata: Kasus Rabies Harus Segera Ditangani

0

HarianNusa, Mataram – Meningkatnya kasus gigitan hewan rabies di Kabupaten Sumbawa Barat menjadi perhatian berbagai pihak, mengingat pada bulan Juni 2022 mendatang, akan ada event MXGP di Samota Sumbawa. Meski berbeda Kabupaten, namun penularan rabies ini harus diantisipasi sedini mungkin untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan pada gelaran event tersebut.

Anggota Komisi 5 DPRD NTB, H. Lalu Budi Suryata, SP., mengaku prihatin dengan kasus gigitan hewan pembawa rabies ini. Menurutnya kondisi ini harus segera disikapi dengan langkah-langkah yang kongkrit dan terukur.

“Saya prihatin dengan situasi semakin meningkatnya serangan rabies di KSB, oleh karena itu diperlukan langkah-langkah strategis dan terukur dengan melibatkan semua stekholder yang ada sehingga wabah rabies ini dapat kita kendalikan dengan baik,” ungkapnya saat diwawancara media ini via WhatsApp, Senin, (9/5/2022).

Menurutnya, jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat akan membuat orang enggan ke KSB, apalagi ada MXGP di Sumbawa. “Orang akan berfikir untuk datang ke KSB dan Sumbawa,” ujar anggota dewan NTB dapil Sumbawa-KSB ini.

Lalu Budi menyebutkan beberapa langkah konkrit yang harus dilakukan, yakni pertama, memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk memelihara hewan dengan baik dan benar, yaitu dengan melaksanakan vaksinasi secara rutin kepada hewan peliharaannya. Kedua, masyarakat harus diedukasi terkait tentang bahayanya penyakit rabies. Ketiga, mendorong masyarakat agar memiliki kesadaran dan kemauan untuk melaporkan kasus gigitan hewan penular rabies ini kepada petugas fasilitas kesehatan, kempat kesadaran masyarakat untuk segera mendapatkan pengobatan sesuai SOP. Selanjutnya, perlu adanya pengawasan yang lebih intensif terhadap perpindahan penduduk dan lalu lintas penduduk yang membawa hewan peliharaan dari satu wilayah ke wilayah yang lain.

Ditegaskan pula, pentingnya peran pemda dalam melaksanakan vaksinasi massal pada hewan penular rabies secara berkelanjutan, serta perlu adanya kebijakan untuk melakukan upaya pengendalian populasi anjing serta pengawasan terhadap perdagangan lalu lintas anjing,

“Saya berharap pemerintah daerah untuk lebih intensif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya pemahaman tentang rabies dan pentingnya kemitraan yang melibatkan stekholder yang ada, seperti komunitas, masyarakat sipil, pemerintah dan sektor non pemerintah karena kalau tidak segera dilakukan akan menimbulkan ancaman bagi keselamatan jiwa bagi daerah kita,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Dr. H. Lalu Hamzi Fikri menjelaskan tindakan-tindakan dalam pencegahan rabies, yakni melakukan vaksinasi pada hewan peliharaan seperti anjing dan kucing, mencegah hewan peliharaan berkeliaran di luar rumah, melaporkan hewan yang tersesat pada penampungan hewan terdekat, menghindari berdekatan dengan hewan liar, karena beberapa hewan liar lebih mudah terinfeksi, terutama anjing, usahakan untuk menghindari kontak secara langsung dengan hewan liar,
mencegah hewan-hewan lain yang berpotensi menyebarkan rabies seperti kelelawar masuk ke dalam rumah.

“Bila terkena gigitan hewan pembawa rabies segera cuci luka bekas gigitan dengan air mengalir, vicon luka dengan sabun / detergen, berikan antiseptic, segera bawa ke Fasilitas Kesehatan terdekat untuk dilakukan Tatalaksana GHPR secara tepat <24 jam (Cuci luka, pemberian Vaksin Anti Rabies , pemberian Serum Anti Rabies jika luka di tempat risiko tinggi), dan aporkan kejadian kepada dinas kesehatan / faskes terdekat untuk dilakukan Penyelidikan Epidemiologi terhadap kasus gigitan Hewan Pembawa Rabies,” pungkasnya.

Berdasarkan laporan kasus Gigitan Hewan Pembawa Rabies (GHPR) Kabupaten Sumbawa Barat, hingga tanggal 5 Mei 2022 terjadi 100 kasus gigitan. (F3)

Ket. Foto:
Anggota Komisi 5 DPRD Provinsi NTB, H. Lalu Budi Suryata, S.P. (istimewa)

Lebaran 1443 H jadi Ajang Kebangkitan Ekonomi Masyarakat, Isvie Rupaeda: Tempat Wisata dan Toko Kecil Menggeliat

0

HarianNusa, Mataram – Setelah dua tahun lamanya, umat muslim memperingati momen hari Raya Idul Fitri di masa meningkatnya kasus pandemi Covid 19 dengan penuh keterbatasan. Maka pada lebaran tahun 1443 Hijriah atau Hari Raya Idul Fitri 2022 ini menjadi lebaran paling dinantikan, karena pemerintah sudah membolehkan masyarakat untuk mudik lebaran dan melakukan sholat Idhul fitri dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Hal tersebut tentu disambut gembira oleh umat islam, selain bisa bersilaturahmi antar tetangga maupun keluarga, ini juga menjadi momentum kebangkitan ekonomi masyarakat. Karena pada moment lebaran berbagai kebutuhan baik makanan maupun pakaian baru sudah menjadi tradisi.

“Alhamdulillah, saya pantau warga senang sekali mudik. Ini karena setelah dua tahun dilarang, tahun ini, mudik kembali diperkenankan. Tentunya, jika pulang kampung pasti bawa uang. Tidak hanya tempat wisata yang ramai, tapi toko-toko kecil di kampung juga menggeliat,” ungka Ketua DPRD NTB Hj. Baiq Isvie Rupaeda, Senin, (9/5).

Politisi Golkar yang mudik ke kampung halamannya di Dasan Lekong, Kecamatan Sukamulia, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), tak lupa menyampaikan ucapan selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah kepada seluruh umat muslim, khususnya yang ada di Provinsi NTB.

Menurut Isvie, momentum kebahagiaan bersama keluarga saat Lebaran, biasanya diikuti dengan kepedulian kepada tetangga, dengan membantu mereka yang membutuhkan.

Karenanya, hakikat Lebaran Idul Fitri yang selalu dinantikan. Yakni, saling bersilaturahmi dan mengunjungi antar keluarga dan sahabat. Terlebih, sudah dua tahun ada kebijakan pemerintah melarang warga melakukan mudik.

“Sekarang ini, euforia mudik sangat luar biasa di tengah-tengah masyarakat. Apalagi, orang yang mudik juga menghasilkan dampak ekonomi luar biasa di kampung halamannya. Yakni, UMKM bergeliat, warung-warung dan toko kelontong laris. Bahkan, destinasi wisata di tempat tinggalnya juga semarak. Wajar kalau kita sebut, mudik itu adalah bagian dari memulihkan ekonomi rakyat,” ujar Srikandi Udayana ini.

Dikatakannya, dalam berbagai perjumpaan antar sesama insan, pasti ada kekurangan dan kekhilafan. Karena itu, Isvie merasa perlu menghaturkan permohonan maaf.

Terutama kepada masyarakat, lingkungan partai hingga di lembaga DPRD NTB terkait kekurangan dalam menjalankan berbagai program kepartaian maupun saat mengawal program pembangunan.

“Atas nama diri dan pimpinan DPRD NTB, saya memohon maaf untuk segala kekurangan dalam membantu dan mendampingi warga masyarakat. Saling memaafkan sekaligus merajut persaudaraan,” tandas Isvie Rupaeda.

Pada moment Idhul Fitrin1443 H ini, tidak hanya toko makanan dan toko pakaian saja yang ramai, namun tempat-tempat wisata juga dipadati oleh masyarakat untuk mengisi libur lebaran. (f3)

Ket. Foto:
Ketua DPRD NTB Hj. Baiq Isvie Rupaeda. (HarianNusa)

Awal Mei 2022 Terdapat 100 Kasus Gigitan Anjing Rabies di KSB

0

HarianNusa, Mataram – Kasus gigitan hewan penular rabies di Kabupaten Sumbawa Barat pada tahun 2022 ini terus meningkat.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM. MARS., mengatakan, berdasarkan perkembangan kasus gigitan hewan penular rabies Kabupaten Sumbawa Barat, sejak ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa Rabies oleh Bupati Sumbawa Barat pertanggal 30 Maret 2022, kasus GHPR di Kabupaten Sumbawa Barat masih terjadi.

Dilihat dari rekapitulasi laporan bulanan Kabupaten Sumbawa Barat, sejak tahun 2019 dilaporkan sebanyak 63 kasus gigitan, pada Tahun 2020 dilaporkan sebanyak 6 kasus gigitan, dan pada Tahun 2021 dilaporkan sebanyak 11 kasus gigitan.

“Pada Tahun 2022 terjadi peningkatan kasus yang cukup signifikan, sampai dengan tanggal 5 Mei 2022 terlaporkan sebanyak 100 kasus gigitan,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Minggu, (8/5/2022).

Namun demikian dikatakan, bahwa hingga saat ini belum ditemukan kasus Lyssa (Rabies) pada manusia.

“Akan tetapi pada hewan (anjing) terkonfirmasi sebanyak 16 dinyatakan positif Lyssa,” ujarnya.

Adapun kasus GHPR di Kabupaten Sumbawa Barat tertinggi terjadi di Kecamatan Taliwang sebanyak 45 kasus, diikuti oleh Kecamatan Jereweh sebanyak 13 kasus, Kecamatan Brang Ene sebanyak 12 kasus, Kecamatan Brang Rea dan Kecamatan Sekongkang masing-masing sebanyak 8 kasus, selanjutnya Kecamatan Seteluk sebanyak 6 kasus, Kecamatan Pototano sebanyak 5 kasus, dan terakhir Kecamatan Maluk 3 kasus.

Dari delapan kecamatan di KSB, ada enam kecamatan yang telah terkonfirmasi positif HPR, yakni Kecamatan Taliwang dengan 8 HPR positif, Kecamatan Poto Tano Kecamatan Jereweh, Kecamatan Brang Ene masing-masing 2 HPR positif, serta Kecamatan Seteluk dan kecamatan Brang Rea masing-masing 1 HPR positif.

“Sedangkan dua kecamatan yang masih bebas Hewan Penular Rabies (HPR) terkonfirmasi Lyssa, yakni Kecamatan Sekongkang dan Kecamatan Maluk,” tuturnya.

Upaya yang telah dilakukan dalam upaya pengendalian Rabies di Kabupaten Sumbawa Barat adalah diterbitkannya SK Bupati Sumbawa Barat tentang KLB rabies di Kabupaten Sumbawa
Barat. Dengan hal tersebut maka upaya pengendalian rabies di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat dilaksanakan secara komprehensip dengan melibatkan lintas sektor.

Lintas sektor yang terlibat dalam pengendalian rabies adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat, Dinas Peternakan dan Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat, Kepolisian Resort Sumbawa Barat, TNI, SatPol PP Kabupaten Sumbawa Barat, serta seluruh jajaran MUSPIKA kab. Sumbawa Barat.

Upaya yang dilakukan ada dua hal, yakni pada manusia dan pada hewan. Upaya yang dilakukan pada manusia adalah berupa pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR) bagi korban GHPR, pemberian VAR juga diberikan kepada tenaga kesehatan dan tenaga veteriner yang dimungkinkan akan kontak langsung dengan korban GHPR maupun HPR yang akan divaksinasi. Selain pemberian VAR, edukasi kepada masyarakat tentang rabies juga dilakukan pada level kecamatan dan desa.

Sementara itu, pada HPR sendiri telah dilakukan vaksinasi pada anjing
sebanyak 2.964 HPR. Hingga saat ini Dunas Peternakan dan Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat terus melakukan vaksinasi dan pendataan populasi HPR. (f3)

Ket. Foto:
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. Hamzi Fikri, MM. MARS. (HarianNusa)

error: Content is protected !!