Beranda blog Halaman 973

Di Hadapan Ratusan Mahasiswa Baru, Bang Zul Paparkan Filosofi “Kampus Elang”

HarianNusa.com, Sumbawa Besar – Pendiri Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Dr. H. Zulkieflimansyah bertemu calon mahasiswa baru UTS yang akan mengikuti tes masuk jalur beasiswa Tau Samawa, Minggu (22/04/2018).

Gempa 5,2 SR Guncang Dompu Pagi Tadi

HarianNusa.com, Dompu – Gempa bumi berkekuatan 5,2 skala ricter (SR) mengguncang Dompu-NTB pagi tadi 10.05 Wita, Selasa (24/04). Gempa terletak dalam 8,51 lintang selatan dan 118.31 bujur timur, dengan kedalaman 140 km.

Dua Desa di Lobar Jadi Lahan Belajar Pemkab Aceh Besar

0

 

HarianNusa.com, Lombok Barat – Dua desa di Kabupaten Lombok Barat ditunjuk sebagai lokasi kunjungan kerja Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Rombongan diterima Staf Ahli Bupati Bidang SDM dan Aparatur,  H. Mahyudin bersama Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Sakri, Kepala Dinas Pertanian H. Muhur Zohri, Sekretaris Dinas Pariwisata Baiq Yeni S. Ekawati dan jajaran Dinas Pertanian di Kantor Dinas Pertanian Lombok Barat, Senin (23/4/2018).

Rombongan yang terdiri unsur kecamatan,kepala desa dan kelompok tani itu secara khusus mengunjungi Kelompok Ternak Patuh Angen dan Patuh Karya yang ada di Kecamatan Narmada, Lombok Barat.

“Selain silaturrahmi secara khusus kami bermaksud untuk menggali dan belajar tentang pertanian dan beternak yang baik serta bagaimana menjalankan manajemen kelompok ternak yang ada di Desa Sembung. Karena di Aceh Besar peternakan masih menggunakan pola peternak tradisonal,” jelas Munawir selaku ketua rombongan.

Munawir menambahkan, kunjungan ke Lombok Barat sebelumnya merupakan hasil dari koordinasi Pemerintah Aceh ke Kementrian Pertanian RI beberapa waktu lalu.

“Karena Lombok Barat merupakan kabupaten yang masuk 10 besar penyumbang ketahanan pangan nasional,” katanya.

Diketahui, Kabupaten Lombok Barat memiliki lahan pertanian seluas 17.340 hektar yang sebagian besar berada di tiga kecamatan di Lombok Barat. Selain perairan yang baik kondisi tanah juga sangat mendukung, untuk lahan kering sebagian besar di wilayah selatan Lombok Barat  dengan luas lahan 22.000 hektar. Lombok Barat juga memiliki 1.495 kelompok tani yang tersebar di semua kecamatan yang terdiri dari kelompok tani pangan, holtikultura, ternak dan perkebunan.

Dari Kantor Dinas Pertanian Lombok Barat, rombongan kemudian menuju Desa Sembung untuk meninjau lokasi peternak patuh angen. Di sana, rombongan disambut oleh Kepala Desa Sembung dan Ketua Kelompok Peternak Patuh Angen.

Ketua Kelompok Patuh Angen, Ali Sahid dalam kesempatan itu memaparkan profil dan program kelompoknya.

“Kelompok ternak sapi Patuh Angen ini sudah berdiri sejak tahun 2005, bahkan sebelum Pemerintah Provinsi NTB membuat program yang disebut sejuta sapi. Awalnya kami beranggotakan 20 orang dengan modal awal 300 juta yang diberikan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat. Dengan antusias masyarakat yang tinggi, kini anggota kelompok kami menjadi 80 orang dengan populasi sapi 240 ekor sapi,” ungkapnya mengawali pemaparan.

Dijelaskannya, kelompok ternak Patuh Angen menerapkan pengelolaan sistem “1-1-4” yang berarti satu induk satu anak selama setahun dan itu berjalan selama 4 tahun.

“Sistem pengelolaan ini dianggap berhasil karena sebagian besar anggota kelompok yang nol pendidikan itu ekonominya meningkat. Dari berternak ini banyak anak dari masyarakat peternak itu bisa sekolah hingga kuliah dan sebagian besar anggota kelompok bisa menaikkan ekonomi keluarga,” tambah Ali.

Setelah mendapat banyak pelajaran, rombongan kemudian melanjutkan kunjungannya ke Dusun Montong Daye di Desa Selat. Di sana rombongan menuju kelompok tani Patuh Karya yang menerapkan pola tanam padi tiga kali setahun. Hasilnya, kelompok ini termasuk sebagai salah satu penyumbang surplus beras di Kabupaten Lombok Barat.

Usai kunjungan, ketua rombongan Munawir mengaku sangat bangga dengan sistem yang diterapkan kedua kelompok. Munawir semakin bangga saat mengetahui Kabupaten Lombok Barat memiliki ribuan kelompok tani.

“Apa yang kami pelajari di Lombok Barat ini akan kami coba di Aceh,” ujar Munawir. (f3)

Dua Desa Di Lobar Jadi Lahan Belajar Pemkab Aceh Besar

HarianNusa.com, Lombok Barat – Dua desa di Kabupaten Lombok Barat ditunjuk sebagai lokasi kunjungan kerja Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Rombongan diterima Staf Ahli Bupati Bidang SDM dan Aparatur,  H. Mahyudin bersama Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Sakri, Kepala Dinas Pertanian H. Muhur Zohri, Sekretaris Dinas Pariwisata Baiq Yeni S. Ekawati dan jajaran Dinas Pertanian di Kantor Dinas Pertanian Lombok Barat, Senin (23/4/2018).

Rombongan yang terdiri unsur kecamatan,kepala desa dan kelompok tani itu secara khusus mengunjungi Kelompok Ternak Patuh Angen dan Patuh Karya yang ada di Kecamatan Narmada, Lombok Barat.

“Selain silaturrahmi secara khusus kami bermaksud untuk menggali dan belajar tentang pertanian dan beternak yang baik serta bagaimana menjalankan manajemen kelompok ternak yang ada di Desa Sembung. Karena di Aceh Besar peternakan masih menggunakan pola peternak tradisonal,” jelas Munawir selaku ketua rombongan.

Munawir menambahkan, kunjungan ke Lombok Barat sebelumnya merupakan hasil dari koordinasi Pemerintah Aceh ke Kementrian Pertanian RI beberapa waktu lalu.

“Karena Lombok Barat merupakan kabupaten yang masuk 10 besar penyumbang ketahanan pangan nasional,” katanya.

Diketahui, Kabupaten Lombok Barat memiliki lahan pertanian seluas 17.340 hektar yang sebagian besar berada di tiga kecamatan di Lombok Barat. Selain perairan yang baik kondisi tanah juga sangat mendukung, untuk lahan kering sebagian besar di wilayah selatan Lombok Barat  dengan luas lahan 22.000 hektar. Lombok Barat juga memiliki 1.495 kelompok tani yang tersebar di semua kecamatan yang terdiri dari kelompok tani pangan, holtikultura, ternak dan perkebunan.

Dari Kantor Dinas Pertanian Lombok Barat, rombongan kemudian menuju Desa Sembung untuk meninjau lokasi peternak patuh angen. Di sana, rombongan disambut oleh Kepala Desa Sembung dan Ketua Kelompok Peternak Patuh Angen.

Ketua Kelompok Patuh Angen, Ali Sahid dalam kesempatan itu memaparkan profil dan program kelompoknya.

“Kelompok ternak sapi Patuh Angen ini sudah berdiri sejak tahun 2005, bahkan sebelum Pemerintah Provinsi NTB membuat program yang disebut sejuta sapi. Awalnya kami beranggotakan 20 orang dengan modal awal 300 juta yang diberikan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat. Dengan antusias masyarakat yang tinggi, kini anggota kelompok kami menjadi 80 orang dengan populasi sapi 240 ekor sapi,” ungkapnya mengawali pemaparan.

Dijelaskannya, kelompok ternak Patuh Angen menerapkan pengelolaan sistem “1-1-4” yang berarti satu induk satu anak selama setahun dan itu berjalan selama 4 tahun.

“Sistem pengelolaan ini dianggap berhasil karena sebagian besar anggota kelompok yang nol pendidikan itu ekonominya meningkat. Dari berternak ini banyak anak dari masyarakat peternak itu bisa sekolah hingga kuliah dan sebagian besar anggota kelompok bisa menaikkan ekonomi keluarga,” tambah Ali.

Setelah mendapat banyak pelajaran, rombongan kemudian melanjutkan kunjungannya ke Dusun Montong Daye di Desa Selat. Di sana rombongan menuju kelompok tani Patuh Karya yang menerapkan pola tanam padi tiga kali setahun. Hasilnya, kelompok ini termasuk sebagai salah satu penyumbang surplus beras di Kabupaten Lombok Barat.

Usai kunjungan, ketua rombongan Munawir mengaku sangat bangga dengan sistem yang diterapkan kedua kelompok. Munawir semakin bangga saat mengetahui Kabupaten Lombok Barat memiliki ribuan kelompok tani.

“Apa yang kami pelajari di Lombok Barat ini akan kami coba di Aceh,” ujar Munawir. (f3)

Biro Hukum Setda NTB Beberkan Jumlah Perda dalam 10 Tahun

0

Hariannusa.com, Mataram – Biro Hukum Setda Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat sejumlah peraturan yang telah diterbitkan Pemerintah Provinsi NTB dari tahun 2008 – 2018.

Biro Hukum Pemprov NTB setiap tahunnya menargetkan 10 buah perda (peraturan daerah), 30 buah pergub (peraturan gubernur) dan 700 buah Keputusan Gubernur.

Kepala Biro Hukum Setda Provinsi NTB, H. Ruslan Abdul Gani mengatakan sejak tahun 2008 hingga April 2018 telah tercatat sebanyak 124 buah perda, 461 buah pergub dan 8.459 keputusan gubernur.

Sejak 10 tahun terakhir perda terbanyak dihasilkan pada tahun 2011 dan 2014 yakni sebanyak 14 perda.

Sementara sejak tahun 2008 sampai 2018 pergub terbanyak terjadi di tahun 2017 yakni sejumlah 69 buah pergub.

“Sedangkan Keputusan Gubernur sejak 2008-2018 terbanyak terjadi pada tahun 2016 yakni sebanyak 1.136 buah,” ungkapnya dalam acara jumpa pers di Ruang Media Center Kantor Gubernur NTB, Senin (23/4/2018).

Dijelaskannya, banyaknya jumlah keputusan gubernur setiap tahunnya dikarenakan Keputusan gubernur mendasari semua program kegiatan yang dilaksanakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Namun demikian tidak semua kegiatan OPD harus menggunakan SK gubernur.

“Ada beberapa kegiatan yang harus menggunakan keputusan daerah misalkan suatu dinas mengadakan lomba yang memberikan hadiah,nah untuk kriteria jumlah hadiahnya harus sesuai dengan keputusan gubernur. Sementara untuk kegiatan lainnya yang merupakan tupoksi OPD yang bersangakutan tidak menggunakan SK gubernur,” pungkasnya. (f3)

Asyik Main Judi, Lima Wanita di Mataram Digerebek Polisi

HarianNusa.com, Mataram – Polsek Mataram melakukan penangkapan terhadap lima wanita yang kedapatan bermain judi di sebuah rumah di

BI NTB: Pertumbuhan Ekonomi NTB Tumbuh Positif di Atas Nasional

0

HarianNusa.com, Mataram – Puluhan wartawan media lokal maupun nasional mengikuti Pelatihan Wartawan Ekonomi Bank Indonesia dengan tema “Kondisi Perekonomian Terkini dan Respon Kebijakan BI”, Minggu (22/04) di Mataram. 

KAMMI Mataram Gandeng DPRD Bahas Pencapaian 2 Tahun Kota Mataram

HarianNusa.com, Mataram – Pengurus Daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PD KAMMI) Daerah Mataram melaksanakan Musyawarah Kerja Daerah (Muskerda) dengan tema “Ledakkan Semangat, Kuatkan Tekad Jayakan Indonesia 2045.” Acara tersebut dilaksanakan pada Ahad, (22/04) di Ruang Sidang Utama DPRD Kota Mataram.

Hari Kartini, KAMMI NTB Gelar Gerakan Perempuan Berliterasi

HarianNusa.com, Mataram – Pengurus Wilayah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) NTB melaksanakan acara pawai simpatik dengan tema “Bebaskan Perempuan  NTB dari Budaya Malas Membaca”.

Dr Zul Potong Tumpeng di Milad PKS Sumbawa

HarianNusa.com, Sumbawa Besar – Agenda Milad (PKS) yang ke 20 dimanfaatkan oleh pengurus dan kader DPD PKS Sumbawa dengan menggelar acara meriah pesta rakyat.

Mahasiswa Mataram Meninggal di Gunung Rinjani

HarianNusa.com, Mataram – Seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Kota Mataram, Fahrurozi (21) meninggal dunia saat melakukan pendakian di Gunung Rinjani, Sabtu (21/04) sekitar pukul 14.00 Wita.

Pria asal Kelurahan Pejarakan Karya, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram tersebut mendaki bersama tujuh orang temannya, masing-masing bernama Zulkifli, Aldi, Zail, Ilham, Gilang, Wiwin dan Andre Yani. Mereka berangkat dari Sembalun atau dikenal dengan jalur pendakian Bawaq Nao.

Menurut Kasubag Humas Polres Lombok Timur, IPTU Made Tista, mereka melakukan program pendakian selama tiga malam. Sabtu ini merupakan hari terakhir pendakian mereka. Namun saat kembali menuju Sembalun, di tengah perjalanan antara pos 2 dan pos 3, korban mengalami keram disertai menggigil.

“Petugas pendakian yang ada di pos Pelawangan dan pos 2 memberikan informasi ke Kantor TNGR Resort Sembalun sehingga dari TNGR mengirimkan team medis yaitu Dokter Dedi dan perawat Muslihadi,” ujar Tista.

Korban sempat mendapat perawatan, namun nyawa korban tak tertolong. Korban menghembuskan nafas terakhirnya di Rinjani.

“Saat ini tim sedang melakukan evakuasi jenazah korban yang masih di pos 2,” pungkasnya.

Menurut Dokter Dedi (Dokter Puskesmas Sembalun) bahwa korban diduga mengidap epilepsi. Dokter Dedi mendapati kondisi korban sudah dalam keadaan henti jantung, denyut nadi tidak ada, adanya buih/busa yang keluar dari mulut korban, lalu dokter melakukan tindakan pompa jantung, dan sekitar 30 detik kemudian nyawa korban tidak tertolong. (sat)

error: Content is protected !!