HarianNusa.com, Mataram – Puluhan wartawan media lokal maupun nasional mengikuti Pelatihan Wartawan Ekonomi Bank Indonesia dengan tema “Kondisi Perekonomian Terkini dan Respon Kebijakan BI”, Minggu (22/04) di Mataram.
KAMMI Mataram Gandeng DPRD Bahas Pencapaian 2 Tahun Kota Mataram
HarianNusa.com, Mataram – Pengurus Daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PD KAMMI) Daerah Mataram melaksanakan Musyawarah Kerja Daerah (Muskerda) dengan tema “Ledakkan Semangat, Kuatkan Tekad Jayakan Indonesia 2045.” Acara tersebut dilaksanakan pada Ahad, (22/04) di Ruang Sidang Utama DPRD Kota Mataram.
Hari Kartini, KAMMI NTB Gelar Gerakan Perempuan Berliterasi
HarianNusa.com, Mataram – Pengurus Wilayah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) NTB melaksanakan acara pawai simpatik dengan tema “Bebaskan Perempuan NTB dari Budaya Malas Membaca”.
Dr Zul Potong Tumpeng di Milad PKS Sumbawa
HarianNusa.com, Sumbawa Besar – Agenda Milad (PKS) yang ke 20 dimanfaatkan oleh pengurus dan kader DPD PKS Sumbawa dengan menggelar acara meriah pesta rakyat.
Mahasiswa Mataram Meninggal di Gunung Rinjani
HarianNusa.com, Mataram – Seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Kota Mataram, Fahrurozi (21) meninggal dunia saat melakukan pendakian di Gunung Rinjani, Sabtu (21/04) sekitar pukul 14.00 Wita.
Pria asal Kelurahan Pejarakan Karya, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram tersebut mendaki bersama tujuh orang temannya, masing-masing bernama Zulkifli, Aldi, Zail, Ilham, Gilang, Wiwin dan Andre Yani. Mereka berangkat dari Sembalun atau dikenal dengan jalur pendakian Bawaq Nao.
Menurut Kasubag Humas Polres Lombok Timur, IPTU Made Tista, mereka melakukan program pendakian selama tiga malam. Sabtu ini merupakan hari terakhir pendakian mereka. Namun saat kembali menuju Sembalun, di tengah perjalanan antara pos 2 dan pos 3, korban mengalami keram disertai menggigil.
“Petugas pendakian yang ada di pos Pelawangan dan pos 2 memberikan informasi ke Kantor TNGR Resort Sembalun sehingga dari TNGR mengirimkan team medis yaitu Dokter Dedi dan perawat Muslihadi,” ujar Tista.
Korban sempat mendapat perawatan, namun nyawa korban tak tertolong. Korban menghembuskan nafas terakhirnya di Rinjani.
“Saat ini tim sedang melakukan evakuasi jenazah korban yang masih di pos 2,” pungkasnya.
Menurut Dokter Dedi (Dokter Puskesmas Sembalun) bahwa korban diduga mengidap epilepsi. Dokter Dedi mendapati kondisi korban sudah dalam keadaan henti jantung, denyut nadi tidak ada, adanya buih/busa yang keluar dari mulut korban, lalu dokter melakukan tindakan pompa jantung, dan sekitar 30 detik kemudian nyawa korban tidak tertolong. (sat)
Sebagian Besar Wilayah NTB Masuk Musim Kemarau
HarianNusa.com, Mataram – Curah hujan pada dasarian II bulan April 2018 di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) secara umum berada pada kategori rendah (< 20mm/dasarian).
BMKG: Isu Indonesia Dilanda Gelombang Panas Mematikan Tidak Benar
HarianNusa.com, Mataram – Berita yang diterbitkan media online DW berjudul “Indonesia akan Didera Gelombang Panas Mematikan” dibantah tegas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Lulusan SMK AL-KAHFI Diminta Harus Bisa Terbang Tinggi
HarianNusa.com, Sumbawa Besar – Pendiri Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Dr. H. Zulkieflimansyah melepas puluhan lulusan SMK Al-Kahfi Angkatan ke-II tahun 2017-2018 di Pondok Modern Al-Kahfi Sumbawa, Jum’at, (20/04).
Milad ke-20, DPD PKS Sumbawa Besar Gelar Pesta Rakyat
HarianNusa.com, Sumbawa Besar – Milad ke 20 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang jatuh pada tanggal 20 April, diperingati meriah oleh DPD PKS sumbawa dengan serangkaian acara digelar selama seminggu penuh.
BPBD Minta Masyarakat NTB Bersiap Hadapi Musim Kemarau
HarianNusa.com, Mataram – Hujan yang mengguyur beberapa wilayah di NTB ini merupakan pacaroba sebagai peralihan dari musim hujan ke musim kemarau yang dipastikan tidak akan berdampak banjir.
Meskipun hujan terjadi secara terus menerus namun dipastikan tidak akan berpotensi banjir dimana kondisi tanah yang tidak jenuh karena hari tanpa hujan berlangsung cukup lama.
“InshaAllah tidak akan sampai banjir,” ungkap kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB, H.Muhammad Rum di Mataram, Jumat (20/4/2018).
Lebih lanjut ia meminta masyarakat untuk bersiap-siap menghadapi musim kemarau yang akan datang. Ia berharap dampak kekeringan pada musim kemarau yang akan datang lebih sedikit dari musim kemarau tahun lalu.Menurut data BPBD jumlah desa yang terdampak kekeringan pada tahun lalu sejumlah 381 desa.
“Mudah-mudahan tahun ini tidak sampai sebanyak tahun lalu,” harapnya.
Untuk mengantisipasi dampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini, pihaknya akan melakukan Rakor bersama instansi dinas terkait.
“Kami akan melakukan rapat koordinasi dengan pihak BPBD kabupaten/kota, BMKG kira-kira apa yang kita lakukan untuk menghadapi kekeringan di musim kemarau,” ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat tidak perlu kuatir dengan hujan yang akhir-akhir ini sering terjadi karena ini merupakan musim pancaroba sebagai peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
BPBD Minta Masyarakat Bersiap Hadapi Musim Kemarau
HarianNusa.com, Mataram – Hujan yang mengguyur beberapa wilayah di NTB ini merupakan pacaroba sebagai peralihan dari musim hujan ke musim kemarau yang dipastikan tidak akan berdampak banjir.
Meskipun hujan terjadi secara terus menerus namun dipastikan tidak akan berpotensi banjir dimana kondisi tanah yang tidak jenuh karena hari tanpa hujan berlangsung cukup lama.
“InshaAllah tidak akan sampai banjir,” ungkap kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB, H.Muhammad Rum di Mataram, Jumat (20/4/2018).
Lebih lanjut ia meminta masyarakat untuk bersiap-siap menghadapi musim kemarau yang akan datang. Ia berharap dampak kekeringan pada musim kemarau yang akan datang lebih sedikit dari musim kemarau tahun lalu.Menurut data BPBD jumlah desa yang terdampak kekeringan pada tahun lalu sejumlah 381 desa.
“Mudah-mudahan tahun ini tidak sampai sebanyak tahun lalu,” harapnya.
Untuk mengantisipasi dampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini, pihaknya akan melakukan Rakor bersama instansi dinas terkait.
“Kami akan melakukan rapat koordinasi dengan pihak BPBD kabupaten/kota, BMKG kira-kira apa yang kita lakukan untuk menghadapi kekeringan di musim kemarau,” ujarnya.
Ia menghimbau masyarakat tidak perlu kuatir dengan hujan yang akhir-akhir ini sering terjadi karena ini merupakan musim pancaroba sebagai peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. (f3)