Connect with us

NTB

PKPRB Unram: Mitigasi Bencana Harus dari Generasi ke Generasi

Published

on

HarianNusa.com – Gempa bumi adalah fenomena alam yang hingga saat ini tidak ada satupun para ahli, peneliti atau manusia yang bisa menentukan dengan tepat kapan terjadinya. Meskipun tidak bisa menentukan kapan terjadinya, manusia tetap berusaha mempelajari atau meneliti bagaimana proses gempa bumi itu bisa terjadi.

Ketua Pusat Kajian Pengelolaan Risiko Bencana Unram (PKPRB), Eko Pradjoko, PhD, menjelaskan penyampaian hasil penelitian Professor Ronald Albert Harris (Ron Harris) beserta timnya dalam sebuah seminar kebencanaan yang sempat menjadi perhatian banyak pihak tidak bermaksud untuk menakut-nakuti masyarakat.

Ia mengajak semua pihak untuk memperkuat mitigasi bencana, informasi terkait potensi gempa harus disikapi dengan meningkatkan kewaspadaan masyarakat.

“Pasca Gempa Lombok 2018 hendaknya masyarakat NTB menjadi tetap Ingat, tetap waspada dan lebih siap menghadapi bencana selanjutnya yang mungkin terjadi,” kata Eko.

“Oleh karena itu, kegiatan edukasi dan mitigasi kebencanaan harus dilakukan secara terus menerus, dari generasi ke generasi,” sambungnya.

Advertisement

Senada dengan hal tersebut Rektor Unram Prof. Dr. Lalu Husni, SH., M.Hum mengatakan, menurut penelitian, gempa bumi itu akan selalu terjadi, akan tetapi mengenai waktu terjadinya tidak ada yang bisa mengetahuinya.

“Hikmah yang bisa kita ambil adalah jangan sampai ketika terjadi bencana kita dalam keadaan tidak siap. Oleh karena itu pemerintah termasuk perguruan tinggi dapat mengambil peran. Unram, bersama Universitas Syiah Kuala Aceh dan Universitas Tadulako Palu telah melaksanakan konsorsium terkait mitigasi kebencanaan untuk melakukan riset dan kajian-kajian dari perspektif ilmu pengetahuan, nantinya hasil penelitian itu bisa membantu pemerintah dalam melakukan mitigasi bencana. Sehingga ketika terjadi bencana kita tahu apa yang harus kita lakukan,” papar Prof. Husni saat ditemui bersama Dr. Eko di Rektorat, Senin, 8 Juli 2019.

Eko menjelaskan Tim Professor Ron Harris meneliti catatan-catatan sejak tahun 1800-an pada zaman pemerintah kolonial Belanda di Indonesia. Hasil penelitian tersebut didukung pula dengan metode survei di lapangan yaitu di sepanjang sisi selatan Pulau Jawa, Bali hingga Lombok.

Survei dilakukan dengan melakukan penggalian tanah di daerah pantai untuk menemukan lapisan sedimen yang menunjukkan jejak-jejak akibat tsunami. Pengukuran umur sedimen yang diduga jejak tsunami juga dilakukan untuk mengetahui kapan waktu kejadian tsunami tersebut.

Dari hasil pengukuran umur sedimen tersebut menghasilkan dugaan adanya kejadian tsunami di selatan Jawa ratusan tahun yang lalu. Pemahaman tentang proses gempa bumi melalui laju gerakan lempeng tektonik di selatan Indonesia juga menyimpulkan adanya potensi gempa hingga sebesar magnitudo 9.0 dari sisi selatan Indonesia.

Advertisement

“Dari pemahaman proses tersebut kita menyadari bahwa kejadian gempa bumi bisa berulang kembali. Oleh karena itu penelitian tentang gempa bumi juga berusaha dilakukan melalui pendekatan metode statistik berdasarkan kejadian-kejadian gempa di masa lalu. Metode itulah yang diterapkan oleh peneliti dari Brigham Young University (BYU) Professor Ron Harris yang merupakan salah satu dari sekian banyak penelitian tentang gempa bumi dan tsunami yang dilakukan bersama timnya di Indonesia,” kata Eko.

Dalam dua dekade terakhir sebelum tahun 2000 sebenarnya sudah banyak sekali penelitian tentang potensi bencana. Namun disadari hasil-hasil penelitian tersebut hanya diketahui oleh kalangan peneliti, hasil-hasil tersebut tidak sampai ke pemerintah dan masyarakat untuk disikapi mengenai apa yang harus dilakukan dengan adanya potensi bencana tersebut.

“Pasca gempa Lombok 2018 hendaknya masyarakat NTB menjadi tetap Ingat, tetap Waspada dan lebih Siap menghadapi bencana selanjutnya yang mungkin terjadi. Slogan ‘Kita Ingat, Kita Waspada, Kita Siap’ telah dipakai oleh PKPRB Unram bekerja sama dengan Forum Tangguh Bencana Desa Kuta Pujut Lombok Tengah dan BMKG Stasiun Geofisika Mataram pada tanggal 19 Agustus 2017 dalam peringatan 40 Tahun Gempa Tsunami Sumba 1977,” jelas Eko.

“Unram sebagai perguruan tinggi terkemuka di NTB siap membantu masyarakat dan pemerintah NTB dalam kegiatan edukasi tentang kebencanaan. Selain membentuk beberapa pusat penelitian tentang kebencanaan, Unram juga tergabung dalam Konsorsium 3 Perguruan Tinggi Tangguh Bencana dengan anggota lainnya Universitas Syiah Kuala Aceh dan Universitas Tadulako Palu,” lanjutnya. (sat)

 

Advertisement
Continue Reading
Advertisement

NTB

PKS NTB Tingkatkan Semangat Berkurban, 306 Sapi dan 120 Kambing Disalurkan untuk Masyarakat

Published

on

By

Mataram – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menunjukkan peningkatan luar biasa dalam semangat berkurban pada Hari Raya Idul Adha 1446 H ini. Total sebanyak 306 ekor sapi dan 120 ekor kambing dikurbankan dan disalurkan ke berbagai pelosok NTB. Khusus di DPW PKS NTB total hewan kurban yang di sembelih sebanyak 9 ekor sapi dan 6 ekor kambing.

Ketua Panitia Qurban DPW PKS NTB, Ustadz Ahmad Fadli, menyampaikan bahwa proses penyembelihan dan distribusi daging kurban berlangsung selama tiga hari, mulai dari hari raya Idul Adha Jumat ( 6/6) hingga Minggu (8/6), agar pendistribusian bisa merata dan tepat sasaran.

“Penyaluran kami lakukan selama tiga hari, mulai dari hari Jumat hingga Minggu ini,” jelas Ustadz Ahmad Fadli, Sabtu, (7/6) di sela-sela pelaksanaan pemotongan hewan Kurban di DPW PKS NTB.

Yang menggembirakan, total 94.800 paket daging kurban berhasil disalurkan kepada masyarakat NTB. Ini merupakan kontribusi gabungan dari seluruh anggota legislatif Fraksi PKS dan para kepala daerah dari PKS, termasuk Wakil Bupati Lombok Barat dan Wakil Bupati Bima. Bahkan, sejumlah kader PKS yang tergabung dalam kelompok kecil secara swadaya turut serta dalam pembelian hewan kurban.

Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah hewan kurban yang dipotong oleh PKS NTB tahun ini meningkat drastis hingga 70 persen. Ini menjadi bukti nyata meningkatnya semangat berbagi dari kader, anggota dewan, dan para kepala daerah dari PKS.

Advertisement

“Alhamdulillah, kader-kader PKS beserta para dewan dan kepala daerah memiliki semangat berkurban yang sangat tinggi. Kami di PKS sangat berbahagia bisa berbagi, dan semoga daging-daging kurban yang kami salurkan ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya,” ujar Ustadz Fadli.

Secara nasional, PKS menyalurkan lebih dari 2,3 juta paket daging kurban kepada masyarakat di seluruh Indonesia. Ini merupakan wujud nyata dari komitmen PKS dalam mengurangi kesenjangan sosial dan berkhidmat untuk rakyat.

Ket. Foto:

kegiatan penyerahan daging kurban di Kantor DPW PKS NTB. (Ist)

Advertisement

Continue Reading

Kota Mataram

Idul Adha 1446 H, Pemprov NTB Bagikan 11 Ekor Sapi dari Presiden Prabowo

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Yusron Hadi, M.UM menyampaikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB pada hari Raya Idul Adha tahun ini (2025/1446 H) menyalurkan 159 ekor hewan kurban dan 11 ekor Sapi Eksotik dari Presiden Prabowo Subianto bagi masyarakat NTB. Penyaluran dilakukan di Islamic Center, usai pelaksanaan solat Id, Jumat, (6/6).

Yusron menyampaikan, ratusan hewan kurban yang dibeli dari peternak lokal tersebut, disalurkan ke 10 kabupaten/kota yang ada di NTB, melalui berbagai lembaga yang penerimanya adalah pengurus masjid, pondok pesantren, majelis taklim serta kelompok masyarakat yang kurang mampu.

“Semua hewan kurban tersebut sudah disalurkan ke 10 kabupaten/kota di NTB dan hewan kurban dari Presiden Prabowo Subianto untuk masyarakat NTB sejumlah 11 ekor Sapi Eksotik dengan berat per ekornya lebih dari 1 ton,” tuturnya dengan ramah.

Dirinya mengatakan, hewan kurban tersebut terdiri dari 14 ekor Sapi jenis Eksotik, 58 ekor Sapi Lokal dan 98 ekor Kambing yang berasal dari Presiden, Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi NTB, Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov NTB dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sapi milik presiden yang diberikan kepada Pemprov NTB diberikan oleh Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal secara langsung. Hewan kurban tersebut, disembelih di Masjid Agung Praya, Lombok Tengah. Pembagian hewan kurban diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat yang mendapatkannya serta membawa kebahagiaan dalam suasana penuh berkah Idul Adha. (F3)

Advertisement

Ket. Foto:

Penyaluran hewan kurban dari presiden Prabowo untuk masyarakat NTB. (Ist)

Continue Reading

NTB

Program Desa Berdaya, Pintu Gerbang Pemprov NTB Intervensi Tangani Kasus Perempuan dan Anak

Published

on

By

HarianNusa, Mataram -Kepala Dinas Kominfotik NTB H. Yusron Hadi, S.T., M.UM., mengungkapkan bahwa Program Desa Berdaya yang akan diluncurkan Pemerintah Provinsi NTB telah disiapkan menjadi pintu gerbang untuk mengintervensi berbagai kasus perempuan dan anak yang terjadi di tingkat desa. 

Lebih jauh Yusron Hadi menjelaskan, Desa Berdaya merupakah salah satu program strategis Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal dan Wakil Gubernur  Hj. Indah Dhamayanti Putri yang siap diluncurkan dalam waktu dekat. Program ini dirancang untuk mengakumulasi berbagai intervensi program di desa seperti kemiskinan ekstrem, kesehatan, pendidikan, digitalisasi di desa, hingga masalah kekerasan perempuan dan perlindungan anak yang sedang marak terjadi di Provinsi NTB.

“Kita harapkan ini bisa menjadi salah satu langkah pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan maupun perlindungan terhadap anak,” ucap Yusron Hadi saat mengikuti Talkshow Bincang Kamisan bertema Penanggulangan Kekerasan Perempuan dan Perlindungan Anak di Comand Center Kantor Gubernur NTB, Kamis 5 Juni 2025.

Adapun hadir sebagai narasumber pada Talkshow Bincang Kamisan kali Ketua LPA Mataram Joko Jumadi, Sri Wahyuni, S.IP selaku Kabid Perlindungan Khusus Anak DP3AP2KB Provinsi NTB, dan Prof. Atun Wardahun, M. AG. MA. PHD selaku Guru Besar Hukum Keluarga Islam UIN Mataram dan dimoderatori langsung oleh Kepala Dinas Kominfotik NTB Yusron Hadi. 

Dalam kesempatan ini, dibahas berbagai penyebab tingginya kasus kekerasan perempuan dan anak serta bagaimana penangan ideal yang seharusnya dilakukan. Ketua LPA Mataram Joko Jumadi menjelaskan maraknya kasus pada perempuan dan anak seringkali tidak hanya disebabkan oleh permasalahan ekonomi semata, tetapi juga seringkali disebabkan oleh pola asuh dan tidak berhasilnya pendidikan di tingkat keluarga. 

Advertisement

Selain itu, belum adanya sistem perlindungan perempuan dan anak yang paripurna menjadi salah satu PR yang harus diselesaikan di Provinsi NTB. Sistem ini mencakup sistem pencegahan, pengurangan resiko, dan penanganan kasus. 

“PR kita adalah bagaimana membangun sistem yang konprenhensif, interpensif, dan berkelanjutan,” ucapnya. 

Sementara itu, Prof. Atun menjelaskan, tanpa intervensi yang terukur dan terarah terhadap perlindungan perempuan dan anak, maka visi misi NTB Makmur Mendunia tidak akan bisa tercapai. Oleh karena itu diperlukan interpensi langsung hingga ke tingkat desa untuk dapat mengurai lingkaran setan kasus kekerasan perempuan dan perlindungan anak yang terjadi. 

Oleh karena itu, Prof. Atun menekankan urusan perempuan dan anak bukan urusan satu lembaga semata, dibutuhkan intervensi lintas sektoral. Namun tetap membutuhkan leading sektor agar gerakannya lebih terukur dan terencana. Sehingga penguatan terhadap lembaga DP3AP2KB Provinsi NTB perlu dilakukan. 

Sri Wahyuni, S.IP selaku Kabid Perlindungan Khusus Anak yang mewakili Kadis DP3AP2KB NTB menyambut baik hal tersebut. Selama ini pihaknya terus bertempur dengan berbagai kekurangan yang ada untuk berjuang mengentaskan berbagai kasus kekerasan perempuan dan anak yang ada di Provinsi NTB. Oleh karena itu, pihaknya sangat membutuhkan kerjasama dan kolaborasi multiseksor dalam menangani kasus ini.  (F3)

Advertisement

Ket. Foto:

 Dinas Kominfotik NTB H. Yusron Hadi, S.T., M.UM., memberikan pemaparan dalam talk show bincang kamisan yang digelar dinasnya di Command Center Kantor Gubernur NTB. (Ist)

Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!