HarianNusa.com, Mataram – Rumah Sakit Universitas Mataram (RS Unram) direncanakan besok Minggu (12/04) sudah mulai menerima sampel dari Rumah Sakit lainnya untuk dilakukan pemeriksaan Laboratorium Swab Covid-19. Menjadi salah satu RS di NTB yang ditunjuk sebagai tempat laboratorium pemeriksaan Covid-19, RS Unram telah siap baik sumber daya manusia maupun dari segi peralatan pendukung.
Direktur Rumah Sakit Universitas Mataram, dr. Ahmad Taufik, S. Sp. OT melalui siaran pers tertulis yang disampaikan Wakil Rektor (WR) II, Prof. Dr. Kurniawan, SH,. M.Hum menyampaikan bahwa semua alat Reverse Transcriptase – Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), alat pendukung dan bahan untuk pemeriksaan Covid 19 sudah di laboratorium termasuk Reagent, dan penunjang sudah diinstal Jumat siang kemarin.
“Alhamdulillah semua alat RT- PCR, alat pendukung dan bahan untuk pemeriksaan Covid 19 sudah di Laboratorium RS Unram termasuk Reagent. Alat PCR dan penunjang sudah diinstal Jumat siang (10/4) kemarin,” terangnya
Ia menjelaskan, bahwa hari ini Sabtu, (11/04) pagi sekitar jam 09.00 WITH, Tim Pemeriksa Khusus Covid 19 mengadakan pertemuan untuk penyamaan prosedur, dan siangnya alat PCR akan dicoba Running oleh Tim.
“InsyaAlloh mulai besok hari Ahad (12/4/2020), RS Unram sudah mulai menerima pengiriman sampel dari RS lain dan senin pagi mulai dikerjakan pemeriksaannya,” jelasnya.
Wakil Rektor IV Unram, Yusron Saadi, ST. M. Sc. ph. D mengatakan saat ini sedang dibicarakan untuk diadakan MoU dengan Pemerintah Kota Mataram untuk pemeriksaan Covid 19, dimana semua pasien RS Kota dan Dikes Mataram akan diperiksa di laborat RS Unram. Selanjutnya akan dibicarakan kerjasama dengan Pemda2 lain Se-NTB.
“Semoga dengan mulai operasi alat Covid-19 di RS Unram akan memberikan manfaat bagi masyarakat NTB dalam penanggulangan Covid-19 sehingga akan bisa mengurangi/mencegah angka kematian. Alhamdulillah berkat kerjasama semua pihak akhirnya alat dan bahan terutama Reagent bisa kita dapatkan,” ungkapnya.
Sementara Rektor Unram, Prof. Dr. HL. Husni, SH, M.Hum., menyampaikan, dari sekitar 40 Laboratorium Rumah Sakit, Litbangkes yang mendapat SK Kementrian Kesehatan sebagai Laborat Jejaring Covid 19, baru sekiitar 30 % yang jalan. Permasalahan terbesar pada langkanya Reagent.
“Dari 13 Laboraturium RS Perguruan Tinggi yang besar yang ditunjuk, yang jalan baru 4 RS-FK yaitu RS Unair, RS Unhas, RS Padjajaran, RS Andalas. SedangkanRS-FK UI, RS-FK UNS, RS UGM baru uji coba kemarin, Senin lusa rencana operasional,” terangnya.
Ia menagatakan, Meskipun RS-FK UB, RS USU, RS Undip, dan Untan sudah ada alat, tapi Reagent belum dapat, karenya belum jelas kapan bisa operasional
“Mudah-mudahan semua bisa berjalan lancar untuk pengabdian pada masyarakat, pengembangan pendidikan dan penelitian,” pungkasnya.
Selain itu Ia juga mengimbau agar masyarakat mematuhi imbauan pemerintah dan ulama untuk mencegah penyebaran covid-19 dengan tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan mendesak, tetap menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun di air yang mengalir, memakai masker jika keluar rumah serta, serta selalu menjaga jarak dengan orang lain. (f3)