NTB
RSUD Tanjung Disomasi Diduga Ingkar Janji Kesepakatan Dugaan Malpraktik, Ain Hussin Ancam Lapor ke Kedubes Malaysia

HarianNusa, Mataram – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapat Somasi dari seorang pasien berkewarganegaraan asing (WNA) asal Malaysia, Ain Hussin, yang diduga menjadi korban Malpraktik rumah sakit pemerintah tersebut.
Ain Hussin (45) tahun WNA asal Malaysia ini mengungkapkan alasannya melayangkan somasi kepada RSUD Tanjung. Hal ini disebabkan rasa kecewa, terhadap pelayanan RSUD Tanjung yang dinilai kurang profesional dan tidak sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). Terlepas dari beberapa waktu lalu diduga RSUD Tanjung melakukan Malpraktik, karena peralatan operasi yang digunakan tidak steril sehingga ia harus melakukan operasi ulang sebanyak 2 kali di RSUP NTB.
Ain bahkan membeberkan, mendapatkan perilaku kurang menyenangkan dari staff RSUD Tanjung.
“Saya beri 2 opsi kepada RSUD Tanjung terkait dugaan Malpraktik, pertama saya layangkan Somasi dan kedua penyelesaian secara kekeluargaan dengan catatan ganti rugi biaya pemulihan,” kata Ain kepada media Jumat, (21/3/2025) di Mataram.
Ain membeberkan, pasca dilakukannya operasi Histerektomi atau pengangkatan rahim dirinya mengalami luka bernanah. Namun sayangnya, dokter yang menangani dirinya tidak pernah melakukan kunjungan untuk kontrol pasien pasca operasi. Hal inilah yang memicu perasaan kecewa, sehingga ia menganggap pelayanan RSUD Tanjung tidak sesuai SOP.
“Sudah ada 4 kali pertemuan antara pihak RSUD Tanjung dengan saya, membahas mengenai kesepakatan damai. Awalnya ditawari Rp. 20 Juta namun saya tolak, biaya pemulihan saya lebih dari itu,” bebernya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ada itikad baik dari RSUD Tanjung. Pertemuan pertama, di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB, Kasi Oktaf, Kabid Pelayanan dan dr. Hardi yang mengoperasi Ain hadir untuk membahas kesepakatan damai. Pertemuan kedua, tanggal 6 Maret 2025 di Rumah Ain dihadiri oleh Direktur RSUD Tanjung, Kabag, Kasi Humas dan dr. Hardi. Pertemuan kedua ini membahas terkait biaya rumah sakit dan biaya pemulihan serta layanan Rumah Sakit, dari pertemuan tersebut Direktur lama RSUD Tanjung mengatakan butuh waktu 1 minggu untuk penyelesaian uang damai.
Namun, seminggu kemudian, Kasi Humas RSUD Tanjung meminta perpanjangan waktu karena adanya pergantian Direktur Rumah Sakit tersebut.
"Kemudian, pertemuan ketiga diadakan di Kantor RSUD Tanjung, pada tanggal 15 Maret namun masih juga belum menemukan titik temu. Kemudian pertemuan terakhir pada tanggal 19 Maret, munculah kesepakatan RSUD Tanjung akan melakukan ganti rugi biaya pemulihan sebesar Rp. 250 Juta, dengan catatan dicicil dalam kurun waktu 2 tahun," jelasnya.
Namun hari ini, Ain mendapatkan kabar dari Kasi Humas RSUD Tanjung, dikarenakan adanya transisi penggantian Direktur Rumah Sakit kesepakatan damai ini akan ditinjau kembali. Tentu saja ia sangat menyayangkan hal ini.
“Surat somasi itu saya layangkan pada 12 Maret, namun saya diinformasikan surat tersebut baru diterima pada 20 Maret kemarin, jika memang tidak ada titik temu saya akan lanjutkan ke tahap gugatan. Karena tidak mungkin hal ini diselesaikan secara kekeluargaan. Bila perlu saya akan lapor ke Kedutaan Besar Malaysia," ungkap Ain Hussin menegaskan.
Menanggapi hal ini, Direktur RSUD Tanjung, drg. Nova Budiharjo, membenarkan ada 2 surat layangan somasi tertanggal 12 Maret, yang diterimanya secara bersamaan pada 20 Maret 2025 tertuju kepada Direktur Rumah Sakit Umum Kabupaten Lombok Utara.
"iya kasus bu WNA ini sebelum sy di rsud dan sempet kami berkomunikasi pasien. kmrn hari kamis sy terima 2 surat somasi 1 dan 2 sekaligus berbarengan dan sy masih baca dan pelajari bersama bagian hukum pemda daerah guna menanggapi dan menjawabnya. Insyaallah bsk kami akan lanjutkan proses pembahasan surat somasi ini," ungkap Direktur RSUD Tanjung, drg. Nova Budiharjo, saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Jumat, (21/3) malam. (F3)
Ket. Foto:
Ain Hussin, WNA asal Malaysia yang menjadi korban dugaan Malpraktik RSUD Tanjung, usai bertemu awak media di Mataram. (HarianNusa)
NTB
PKS NTB Tingkatkan Semangat Berkurban, 306 Sapi dan 120 Kambing Disalurkan untuk Masyarakat

Mataram – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menunjukkan peningkatan luar biasa dalam semangat berkurban pada Hari Raya Idul Adha 1446 H ini. Total sebanyak 306 ekor sapi dan 120 ekor kambing dikurbankan dan disalurkan ke berbagai pelosok NTB. Khusus di DPW PKS NTB total hewan kurban yang di sembelih sebanyak 9 ekor sapi dan 6 ekor kambing.
Ketua Panitia Qurban DPW PKS NTB, Ustadz Ahmad Fadli, menyampaikan bahwa proses penyembelihan dan distribusi daging kurban berlangsung selama tiga hari, mulai dari hari raya Idul Adha Jumat ( 6/6) hingga Minggu (8/6), agar pendistribusian bisa merata dan tepat sasaran.
“Penyaluran kami lakukan selama tiga hari, mulai dari hari Jumat hingga Minggu ini,” jelas Ustadz Ahmad Fadli, Sabtu, (7/6) di sela-sela pelaksanaan pemotongan hewan Kurban di DPW PKS NTB.
Yang menggembirakan, total 94.800 paket daging kurban berhasil disalurkan kepada masyarakat NTB. Ini merupakan kontribusi gabungan dari seluruh anggota legislatif Fraksi PKS dan para kepala daerah dari PKS, termasuk Wakil Bupati Lombok Barat dan Wakil Bupati Bima. Bahkan, sejumlah kader PKS yang tergabung dalam kelompok kecil secara swadaya turut serta dalam pembelian hewan kurban.
Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah hewan kurban yang dipotong oleh PKS NTB tahun ini meningkat drastis hingga 70 persen. Ini menjadi bukti nyata meningkatnya semangat berbagi dari kader, anggota dewan, dan para kepala daerah dari PKS.
“Alhamdulillah, kader-kader PKS beserta para dewan dan kepala daerah memiliki semangat berkurban yang sangat tinggi. Kami di PKS sangat berbahagia bisa berbagi, dan semoga daging-daging kurban yang kami salurkan ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya,” ujar Ustadz Fadli.
Secara nasional, PKS menyalurkan lebih dari 2,3 juta paket daging kurban kepada masyarakat di seluruh Indonesia. Ini merupakan wujud nyata dari komitmen PKS dalam mengurangi kesenjangan sosial dan berkhidmat untuk rakyat.
Ket. Foto:
kegiatan penyerahan daging kurban di Kantor DPW PKS NTB. (Ist)
Kota Mataram
Idul Adha 1446 H, Pemprov NTB Bagikan 11 Ekor Sapi dari Presiden Prabowo

HarianNusa, Mataram – Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Yusron Hadi, M.UM menyampaikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB pada hari Raya Idul Adha tahun ini (2025/1446 H) menyalurkan 159 ekor hewan kurban dan 11 ekor Sapi Eksotik dari Presiden Prabowo Subianto bagi masyarakat NTB. Penyaluran dilakukan di Islamic Center, usai pelaksanaan solat Id, Jumat, (6/6).
Yusron menyampaikan, ratusan hewan kurban yang dibeli dari peternak lokal tersebut, disalurkan ke 10 kabupaten/kota yang ada di NTB, melalui berbagai lembaga yang penerimanya adalah pengurus masjid, pondok pesantren, majelis taklim serta kelompok masyarakat yang kurang mampu.
“Semua hewan kurban tersebut sudah disalurkan ke 10 kabupaten/kota di NTB dan hewan kurban dari Presiden Prabowo Subianto untuk masyarakat NTB sejumlah 11 ekor Sapi Eksotik dengan berat per ekornya lebih dari 1 ton,” tuturnya dengan ramah.
Dirinya mengatakan, hewan kurban tersebut terdiri dari 14 ekor Sapi jenis Eksotik, 58 ekor Sapi Lokal dan 98 ekor Kambing yang berasal dari Presiden, Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi NTB, Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov NTB dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sapi milik presiden yang diberikan kepada Pemprov NTB diberikan oleh Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal secara langsung. Hewan kurban tersebut, disembelih di Masjid Agung Praya, Lombok Tengah. Pembagian hewan kurban diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat yang mendapatkannya serta membawa kebahagiaan dalam suasana penuh berkah Idul Adha. (F3)
Ket. Foto:
Penyaluran hewan kurban dari presiden Prabowo untuk masyarakat NTB. (Ist)
NTB
Program Desa Berdaya, Pintu Gerbang Pemprov NTB Intervensi Tangani Kasus Perempuan dan Anak

HarianNusa, Mataram -Kepala Dinas Kominfotik NTB H. Yusron Hadi, S.T., M.UM., mengungkapkan bahwa Program Desa Berdaya yang akan diluncurkan Pemerintah Provinsi NTB telah disiapkan menjadi pintu gerbang untuk mengintervensi berbagai kasus perempuan dan anak yang terjadi di tingkat desa.
Lebih jauh Yusron Hadi menjelaskan, Desa Berdaya merupakah salah satu program strategis Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal dan Wakil Gubernur Hj. Indah Dhamayanti Putri yang siap diluncurkan dalam waktu dekat. Program ini dirancang untuk mengakumulasi berbagai intervensi program di desa seperti kemiskinan ekstrem, kesehatan, pendidikan, digitalisasi di desa, hingga masalah kekerasan perempuan dan perlindungan anak yang sedang marak terjadi di Provinsi NTB.
“Kita harapkan ini bisa menjadi salah satu langkah pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan maupun perlindungan terhadap anak,” ucap Yusron Hadi saat mengikuti Talkshow Bincang Kamisan bertema Penanggulangan Kekerasan Perempuan dan Perlindungan Anak di Comand Center Kantor Gubernur NTB, Kamis 5 Juni 2025.
Adapun hadir sebagai narasumber pada Talkshow Bincang Kamisan kali Ketua LPA Mataram Joko Jumadi, Sri Wahyuni, S.IP selaku Kabid Perlindungan Khusus Anak DP3AP2KB Provinsi NTB, dan Prof. Atun Wardahun, M. AG. MA. PHD selaku Guru Besar Hukum Keluarga Islam UIN Mataram dan dimoderatori langsung oleh Kepala Dinas Kominfotik NTB Yusron Hadi.
Dalam kesempatan ini, dibahas berbagai penyebab tingginya kasus kekerasan perempuan dan anak serta bagaimana penangan ideal yang seharusnya dilakukan. Ketua LPA Mataram Joko Jumadi menjelaskan maraknya kasus pada perempuan dan anak seringkali tidak hanya disebabkan oleh permasalahan ekonomi semata, tetapi juga seringkali disebabkan oleh pola asuh dan tidak berhasilnya pendidikan di tingkat keluarga.
Selain itu, belum adanya sistem perlindungan perempuan dan anak yang paripurna menjadi salah satu PR yang harus diselesaikan di Provinsi NTB. Sistem ini mencakup sistem pencegahan, pengurangan resiko, dan penanganan kasus.
“PR kita adalah bagaimana membangun sistem yang konprenhensif, interpensif, dan berkelanjutan,” ucapnya.
Sementara itu, Prof. Atun menjelaskan, tanpa intervensi yang terukur dan terarah terhadap perlindungan perempuan dan anak, maka visi misi NTB Makmur Mendunia tidak akan bisa tercapai. Oleh karena itu diperlukan interpensi langsung hingga ke tingkat desa untuk dapat mengurai lingkaran setan kasus kekerasan perempuan dan perlindungan anak yang terjadi.
Oleh karena itu, Prof. Atun menekankan urusan perempuan dan anak bukan urusan satu lembaga semata, dibutuhkan intervensi lintas sektoral. Namun tetap membutuhkan leading sektor agar gerakannya lebih terukur dan terencana. Sehingga penguatan terhadap lembaga DP3AP2KB Provinsi NTB perlu dilakukan.
Sri Wahyuni, S.IP selaku Kabid Perlindungan Khusus Anak yang mewakili Kadis DP3AP2KB NTB menyambut baik hal tersebut. Selama ini pihaknya terus bertempur dengan berbagai kekurangan yang ada untuk berjuang mengentaskan berbagai kasus kekerasan perempuan dan anak yang ada di Provinsi NTB. Oleh karena itu, pihaknya sangat membutuhkan kerjasama dan kolaborasi multiseksor dalam menangani kasus ini. (F3)
Ket. Foto:
Dinas Kominfotik NTB H. Yusron Hadi, S.T., M.UM., memberikan pemaparan dalam talk show bincang kamisan yang digelar dinasnya di Command Center Kantor Gubernur NTB. (Ist)
-
Headline7 tahun ago
Potensi Tsunami di Asia, NTB Diperingati Waspada
-
NTB6 tahun ago
Ini Cara Mitigasi saat Gempa Bumi
-
Headline7 tahun ago
Misteri Telapak Tangan yang Gegerkan Warga Lombok Terpecahkan
-
Headline8 tahun ago
Mengenang 40 Tahun Bencana Tsunami di Lombok dan Sumbawa
-
Headline8 tahun ago
Ssttt… Ini Lokasi Razia Zebra di Pulau Lombok Selama Dua Pekan
-
Hukum & Kriminal7 tahun ago
Tak Terima Diputusin, Pria di Lotim Sebar Foto Bugil Kekasihnya
-
NTB6 tahun ago
Ahli Geologi AS Peringatkan Bahaya Gempa di Selatan Lombok
-
NTB6 tahun ago
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Dingin di Lombok