Kapolda NTB: Event Lombok Marathon Sangat Memalukan!

0
1282
Kapolda NTB, Brigjen (Pol) Drs. Firli, SH., M.Si (ist/hariannusa.com)

HarianNusa.com, Mataram – Event Internasional Lombok Marathon yang diselenggarakan Minggu (28/01) di Mataram, gagal menuai prestasi. Bahkan event tersebut justru membuat NTB malu di mata dunia. Pasalnya, sejumlah peserta protes terkait tidak diberikan medali oleh panitia sesuai yang dijanjikan.

Tidak hanya peserta yang kecewa, bahkan Kapolda NTB, Brigjen Pol Drs Firli, SH., M.Si mengaku sangat kecewa dengan penyelenggaraan event tersebut. Siang tadi, Senin (29/01), saat acara perdamaian konflik Monjok di Polda NTB, Kapolda menyinggung event Lombok Marathon.

Bahkan di hadapan Wakil Walikota Mataram dan ratusan warga Monjok, Kapolda mengutarakan kekecewaannya.

“Ini memalukan, bisa dibayangkan bagaimana menodai NTB, sehingga saya mengambil keputusan ikut campur. Kalau tidak benar panitianya jangan kasi izin, karena ini akan membawa malu NTB, saya mau menghindar masak Kapolda menghindar, panitianya kabur,” ujar Kapolda.

Bahkan di hadapan Wakil Walikota Mataram, H. Mohan Roliskana, Kapolda meminta untuk ke depannya, setiap panitia evant harus betul-betul memiliki kompeten dan dapat bertanggungjawab.

“Kalau ada izin keramaian Pak Wakil Walikota dicek betul, jangan dia mungut biaya pendaftaran hanya dikasi satu Pocari satu pisang ijo, baru mereka (peserta) bayar 650 ribu, ini enggak benar. Ini juga merupakan benih-benih konflik. Mereka sampai marah Wagub, Wagub enggak tahu apa-apa,” tegasnya.

Kapolda juga merasa kecewa, pihak EO yang berasal dari Jakarta yang disebutnya bernama Dunia Lari. Kapolda berharap agar pihak panitia tidak lari dari dunia nyata.

“Kemarin saya kecewa, walaupun saya bukan panitia, tapi EO diselenggarakan oleh panitia Jakarta, namanya kalau enggak salah Dunia Lari, ya mudah-mudahan dia tidak lari dari dunia nyata gitu ya,” guyon Kapolda.

Menurutnya, kekacauan acara tersebut akan memperburuk NTB di mata dunia, karena banyak peserta juga berasal dari mancanegara.

“Karena terjadi yang tidak enak bagi NTB, banyak orang asing datang, seharusnya sesuai kesepakatan panitia akan memberikan baju kaos, plus snack, plus medali, tapi kenyataannya persoalannya medali belum datang,” ucapnya.

Kapolda berharap ke depannya panitia acara lebih memiliki kompeten dan bertanggungjawab yang tentunya tidak memalukan NTB.

“Makanya saya bilang kalau melakukan evant nasional maka perlu rapat intens dan pastikan panitia memiliki kompetensi yang cukup. Itu jelek sekali, itu tidak boleh lagi terulang,” cetusnya.

Polda NTB ke depannya akan memeriksa semua yang bertanggungjawab dalam pergelaran event tersebut. Malam kemarin, Ketua KONI NTB dan empat orang lainnya telah diperiksa.

“Tadi malam sudah beberapa dimintai keterangan oleh Krimum. Selanjutnya kita akan telusuri bagaimana mekanisme pendaftaran, bagaimana mengkampanyekan kegiatan Lombok Marathon, berapa besar pungutannya,” katanya. (sat)