Beranda blog Halaman 405

Polresta Mataram Bongkar Prostitusi Online, Tarifnya 3,5 juta hingga Dollar

0

HarianNusa.com, Mataram – Satreskrim Kepolisian Resor Kota Mataram, Polda NTB, membongkar praktek prostitusi online sekaligus mengamankan seorang wanita berinsial NM (27 tahun) warga Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, yang diduga mucikari.

NM bukan mucikari sembarangan. Walaupun hanya memiliki tiga anak buah yang ditawarkan kepada pelanggan.
Tarif esek-esek yang dia tawarkan cukup mahal. Yakni Rp 3,5 juta untuk layanan short time. Bahkan NM dan anak buahnya dibayar Dolar Amerika dari pemesan untuk dibawa ke luar daerah.

‘’Ada yang memesan untuk dibawa ke luar daerah. NM sebagai mucikari mendapat US 400 Dolar. Sedangkan perempuan yang disediakan atau korban mendapat bayaran US 500 Dolar. Itu untuk sehari,’’ ungkap Kasat Reskrim Polresta Mataram Polda NTB, Kompol Kadek Adi Budi Astawa, ST, SIK di Mataram, Senin (05/04/2021).

Anak buah NM juga bisa dibawa pemesan ke luar daerah seperti Jakarta. Pemesan menanggung biaya perjalanan dan akomodasi. ‘’Semua ditanggung pemesan. Setelah selesai bayarannya langsung diserahkan ke anak buahnya,’’ tambahnya.

Kasus ini terungkap, Senin, (29/03/2021) sekitar pukul 01.30 Wita. Saat itu, NM memerintahkan anak buahnya berinisial NH (23 tahun) untuk melayani pemesan di salah satu hotel di Kota Mataram. NH lalu meluncur ke Hotel yang disediakan pemesan. Prostitusi lalu terjadi sekitar jam 01.30 Wita dan Kepolisian tiba di lokasi.

‘’Kami langsung melakukan olah TKP. Ada beberapa benda yang diamankan. Ada selimut dan alat kontrasepsi,’’ tuturnya.

Pengembangan langsung dilakukan dengan mendatangi kos yang ditempati NM. Petugas mendapatkan sejumlah struk atau bukti transfer yang diduga hasil pelacuran perempuan tersebut.

‘’Ini struknya cocok dan sama dengan struk transfer yang kami temukan di Hotel,’’ katanya.

Dengan keterangan saksi dan bukti yang didapati petugas. NM ditetapkan sebagai tersangka dan diduga menyediakan layanan prostitusi, melanggar pasal 296 KUHP dan atau pasal 506 KUHP dengan ancaman 1 tahun empat bulan penjara. Polresta Mataram melakukan pengembangan Kasus ini.

‘’Pengembangan masih kami upayakan. Kami harap NM bisa koperatif sehingga bisa meringankan beban dia juga,’’ harapnya.

NM memasang tarif untuk anak buahnya Rp 3,5 juta sekali kencan. Dari bayaran itu, NM mendapat imbalan Rp 1,6 juta. Sedangkan anak buahnya menerima bayaran Rp 1,9 juta sekali kencan dalam bisnis syahwat ini.

‘’Setelah anak buahnya tiba di hotel. Dia transfer Rp 1 juta dulu. Nanti setelah selesai main ditransfer Rp 900 ribu. Pemesan itu mentransfer dulu ke NM baru nanti dikasi ke anak buahnya yang melayani pemesan,’’ kata Kadek.
NM memiliki tiga anak buah yang siap melayani syahwat pemesan. Tarif ketiganya juga sama Rp 3,5 juta. ‘’Semakin banyak atau semakin sering ada yang memesan. Semakin banyak juga dapatnya,’’ terang Kadek.

NM hanya tertunduk di depan petugas. Sambil terbata, dia mengaku tidak ada pejabat yang memesan layanan syahwat kepadanya. Dia mengaku lagi tidak pernah menawarkan anak buahnya kepada pemesan. ‘’Orang yang sudah saya kenal yang menghubungi saya. Minta dicarikan orang. Itu saja,’’ tukasnya. (*)

Bupati KLU Buka Pelatihan Peningkatan Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah dan Pengawas

0

HarianNusa.com, KLU – Bupati Lombok Utara, H. Djohan Sjamsu, SH., membuka acara Pelatihan Peningkatan Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah dan Pengawas di Kabupaten Lombok Utara (5/4/2021). Hadir pula Kepala Dinas Dikpora Dr Fauzan MPd, Direktur Eksekutif Perkumpulan Indonesian Overseas Alumni (IOA) Tantu Sugiharti Singgih Direktur South East Asian Ministers of Education Organizations –

Quality Improvement of Teachers and Education Personnel in Language (SEAMOE – QITEP) Dr Indrawati MPd, serta unsur Dinas Dikpora KLU, Para Pengawas, dan Para Kepala Kepala Sekolah se-KLU.

Bupati Djohan menyampaikan, kemajuan satu daerah bergantung pada pendidikan. Oleh karena itu, pemda menaruh harapan kepada semua elemen yang mengelola pendidikan di Kabupaten Lombok Utara. Daerah Lombok Utara yang masyarakat miskinnya masih di angka 26,9 persen, masih menyandang daerah tertinggal di NTB menjadi tantangan tersendiri.

"Bagi seluruh masyarakat dan perangkat daerah, sebagai pendidik harus memacu diri guna meningkatkan mutu pendidikan di Lombok Utara," tandasnya.

Bupati Djohan berterima kasih kepada segenap multipihak yang telah berkiprah meningkatkan mutu kualitas pengawas, kepala sekolah, dan guru yang ada di Lombok Utara. Segala macam kegiatan pendidikan diuji, untuk menjadi bahan pembelajaran evaluasi pembenahan pembelajaran pada masa Covid-19.

Bupati Djohan menyampaikan pula terkait perkembangan Rumah Tahan Gempa (RTG). Dikatakannya, hampir 60 ribu bangunan rusak berat, hingga kini belum terselesaikan 18 ribu rumah, kecuali fasilitas pendidikan dan tempat ibadah rampung dalam waktu 2 tahun, berkat bantuan pihak swasta dan lainnya.

"Saya mengutus Wakil Bupati menghadap BNPB, ada dana daerah untuk pembangunan RTG tertahan hampir 300 miliar dan tambahan SK baru 7.164 unit rumah. Ditemukan adanya 25 persen indikasi salah sasaran. Simalakama bagi saya, sehingga melakukan verifikasi penerima RTG, karena ditemukan penerima, ada yang dapat lebih dari satu unit rumah, menjadi persoalan," tuturnya.

Selanjutnya, terjadinya Covid-19 melanda seluruh dunia termasuk Lombok Utara. Terhitung sampai dengan hari ini (5/4/2021) jumlah yang terpapar positif Covid-19 berjumlah 218 orang, meninggal 11 orang. Sekitar 189 orang diantaranya dinyatakan sembuh dan kini sedang isolasi berjumlah 18 orang.

"Sesuai dengan seruan negara kita, tetaplah melaksanakan peraturan kesehatan. Terlebih pengajar dan pengawas tetap menggunakan masker, mendidik anak kita membiasakan diri ikut dalam suasana Covid-19," jelasnya.

Selain itu, Lombok Utara sesungguhnya memiliki banyak potensi yang luar biasa, namun dalam kondisi ini, secara bersama dapat memperbaiki dan membangun daerah Lombok Utara, termasuk pada aspek kependidikan.

"Saya yakin dan percaya dengan peningkatan mutu dan kualitas melalui pelatihan ini, output kepala sekolah dan pengawas menjadi lebih baik. Menyambut baik apa yang dilakukan oleh pihak yang membantu kegiatan ini, menjadi amaliah berkegiatan di Lombok Utara. Dalam rangka melatih sumber daya manusia, guna meningkatkan output pendidikan," urainya.

Sementara itu, Kepala Dinas Dikpora Dr Fauzan MPd mengungkapkan, perjuangan pada aspek pendidikan cukup berat dalam kondisi Pandemi Covid-19 yang sedang melanda, namun apapun yang terjadi, pembangunan kependidikan tidak boleh berhenti. Tetap bersemangat, bersama-sama untuk Lombok Utara tercinta.

Visi misi bupati dan wakil bupati bidang pendidikan diejawantahkan diantaranya melalui peningkatan kualitas SDM. Prioritasnya adalah pelatihan untuk guru-guru, magang ke sekolah maju dan favorit, memberikan perhatian pondok pesantren, dan pendidikan luar sekolah.

Melihat berbagai kendala dan kesulitan, Dispora melakukan kerja sama dengan pihak luar, membuat MoU dengan IOA dalam melatih pengawas, kepala sekolah, dan guru sesuai bidang masing-masing, dengan mendatangkan tutor kredibel, terbaik, seluruhnya difasilitasi IOA.

"Alhamdulillah visi misi pimpinan daerah, kita laksanakan tanpa memberatkan APBD kita, aktivitas meningkatkan kualitas pendidikan di Lombok Utara tidak berhenti akibat pengurangan anggaran saat Pandemi Covid-19," imbuhnya.

Hal lain yang dilakukan Dikpora yaitu pencanangan Program "Simpel Saja" (Sistem Pelayanan Satu Jam), dapat terlaksana dengan baik. Tujuannya agar segala urusan pelayanan diselesaikan secepat mungkin, sebagai bentuk peningkatan kualitas pelayanan publik pada dinasnya.

Setelah acara dibuka Bupati Djohan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi pelatihan secara bergiliran dari para narasumber yang ada, dengan tetap mengacu prokes Covid-19. (*)

Gubernur NTB Resmikan Masjid Bantuan Pasca Gempa

0

HarianNusa.com, Mataram – Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menyerahkan dan meresmikan Masjid Al-Falah di Dusun Baro, Desa Teniga, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, yang merupakan salah satu masjid yang dibangun dari donasi bantuan pasca gempa 2019, Senin, (05/04/2021).

"Mesjid ini indah. Fasilitasnya juga modern tapi jangan lupakan fungsinya sebagai tempat ibadah," ucap Gubernur.

Dikatakan Gubernur, keindahan bangunan mesjid tidak berarti kalau tidak diramaikan oleh jamaah setiap saat. Terlebih menjelang Ramadhan, aktifitas ibadah biasanya meningkat dari bulan biasanya dengan tarawih dan tadarus Quran. Selain itu, Gubernur juga mengingatkan pengelolaan yang baik sebagai bentuk syukur karena warga Dusun Baru akhirnya memiliki masjid yang baik tapi juga indah.

Ta’mir masjid Al Falah yang juga ketua panitia pembangunan, Husni Arif menjelaskan, mesjid seluas 14 x 14 meter ini dibangun dengan anggaran 700 juta. Delapan puluh persen didanai oleh donatur tunggal dan sisanya dari swadaya masyarakat. Pembangunan mesjid dimulai sejak Januari setelah selama dua tahun pasca gempa, warga masyarakat beribadah di mesjid sementara yang kondisinya tak layak. Dengan arsitektur modern, masjid ini juga dilengkapi fasilitas toilet bergaya hotel.

"Banyak suka duka pembangunan mesjid ini. Saya meminta keikhlasan warga selama proses pembangunan dan bersama sama merawat mesjid ini selanjutnya," ujar Arif.

Masjid Al Falah dibangun dari donasi perseorangan. Diwakili Hj. Winda, pihak donatur juga berharap pengelolaan terutama kebersihan dan perawatan mesjid menjadi prioritas.

"Masjid ini sumbangan dari Bapak Hengky dan Ibu Dinar, pengusaha dari Jakarta. Pengurus masjid bertanggungjawab agar semua warga dan jamaah bersama merasa memiliki masjid," tutupnya. (*)

ACT NTB Terjunkan Tim Relawan Bantu Evakuasi Korban Banjir Bima

0

HarianNusa.com, Bima – Tngginya intensitas hujan pada Jumat, (02/04/2021) lalu mengakibatkan 12 desa di 4 kecamatan yang berada di Kabupaten Bima terendam banjir.

Adapun 4 kecamatan yang terendam banjir yaitu Kecamatan Madapangga, Kecamatan Bolo,Kecamatan Woha dan Kecamatan Monta. akibatnya beberapa fasilitas umum rusak parah, seperti jembatan putus, listrik padam, ribuan rumah warga terendam dan hewan ternak terbawa arus banjir.

ACT NTB segera mengirimkan tim relawannya untuk membantu proses evakuasi masyarakat yang terdampak banjir. Berdasarkan pantauan tim relawan MRI-ACT NTB, jumlah korban dan pengungsi belum dapat dipastikan, Hal tersebut karena nyaris semua akses jalan tertutup banjir, dan padamnya arus listrik.

Juaini Pratama selaku kepala cabang Aksi Cepat Tanggap (ACT) Nusa Tenggara Barat langsung memberikan instruksi kepada relawan yang bertugas untuk segera memberikan bantuan berupa makanan siap saji.

Hingga saat ini team Relawan MRI-ACT NTB terus berkolaborasi dengan pihak terkait guna membantu evakuasi korban terdampak banjir serta pendataan warga yang terdampak.

Halim selaku relawan MRI Bima yang bertugas mengatakan, pada sabtu (03/04/2021) pagi ia bersama tim relawan MRI ACT NTB lainnya langsung melakukan berbagai kegiatan sosial untuk membantu para korban banjir.

"Kami telah melaksanakan kegiatan pembagian makanan siap saji untuk warga yang terdampak banjir di beberapa kecamatan dan melaksanakan gotong royong untuk membersihkan endapan lumpur pasca banjir," ungkapnya, Senin, (5/4).

Selain itu, Juani mengajak seluruh masyarakat untuk terus berkolaborasi membantu sesama yang tertimpa musibah.

Berdasarkan Data dari pusat pengendalian dan operasi Pusdalops BNPB, hujan turun selama sembilan jam di seluruh wilayah kabupaten Bima dan Banjir ini merupakan kiriman dari wilayah Tambora. (*)

Kawan Mataram Tuntut Kasus Kekerasan Terhadap Jurnalis Tempo Diproses sesuai UU

0

HarianNusa.com, Mataram – Sejumlah organisasi wartawan dan media di Mataram (AJI Mataram, IJTI NTB, PWI NTB, AMSI NTB, Forta NTB) yang tergabung dalam Koalisi Wartawan (Kawan) Mataram melakukan aksi damai menuntut kasus kekerasan terhadap Jurnalis Tempo, Nurhadi diiusut tuntas, di depan Kantor Gubernur NTB di Mataram, Senin, (05/04/2021).

Kekerasan yang dialamı Nurhadi, jurnalis Tempo di Surabaya saat melakukan peliputan kembali menjadi catatan buruk bagi kemerdekaan pers di negara demokrasi seperti Indonesia. Terlebih tindak kekerasan itu diduga dilakukan oknum aparat keamanan yang harusnya melindungi jurnalis saat melakukan peliputan.

Nurhadi, saat itu tengah menjalankan tugas liputan, serangkaian proses investigası kasus suap pajak yang diduga melibatkan Angin Prayitno Aji, Direktur Pemeriksaan Ditjen Pajak Kementerian Keuangan. Angin ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sejak Februari lalu. la diduga menerima suap dan gratifikasi senilai Rp 50 miliar dari tiga perusahaan Yakni, PT Jhonlin Baratama, PT Gunung Madu Plantations dan PT Bank Pan Indonesia (Panin).

Nurhadi yang hendak mengkonfirmasi dugaan tersebut justru mengalami tindak kekerasan. Peristiwa itu terjadi saat Angin melangsungkan resepsi pernikahan anaknya di Gedung Graha Samudera Bumimoro (GSB) di Kompleks Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan laut (Kodiklatal) Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu 27 Maret 2021 malam. Nurhadi mengalami pemukulan, penyekapan, teror, dipaksa menerima uang hingga ancaman pembunuhan karena mengambil foto dalam acara itu. Tidak hanya itu, ponselnya yang berisi foto dan data-data penting diambil paksa terduga pelaku yang diduga polisi.

"Kasus itu menunjukkan, aparat kepolisian gagal melindungi kerja-kerja jurnalis sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers," ungkap Sirtupilaili, Ketua AJI Mataram, saat orasi.

Menurutnya, kekerasan yang dialamı Nurhadi menambah daftar panjang kasus kekerasan terhadap jurnalis saat melakukan peliputan. Berdasarkan Data Aliansi Jurnalis Independen Indonesia menunjukkan, tahun 2020 terdapat 84 kasus kekerasan terhadap jurnalis. Pelaku paling banyak adalah polisi. Jumlah kasus ini meningkat dibanding tahun sebelumnya sebanyak 54 kasus. Bentuk kekerasan diantaranya intimidasi, kekerasan fisik, perusakan alat liputan, perampasan alat kerja hasil liputan, ancaman atau teror.

Situasi ini, lanjutnya, tentu tidak baik bagi kehidupan demokrasi di Indonesia, selain melanggar Undang-Undang Pers, tindakan sekelompok oknum polisi terhadap Nurhadi merupakan perbuatan pidana dan melanggar Kitab Undang- Undang Hukum Pidana (KUHP). Aparat penegak hukum tidak dibenarkan menggunakan kekerasan fisik terhadap orang lain.

Dalam orasinya, Koalisi Wartawan (Kawan) Mataram menyampaikan sikap,
1. Mengutuk kekerasan yang dialami jurnalis Tempo Nurhadi. Kekerasan terhdap jurnalis yang sedang menjalankan tugas atau siapa pun tidak bisa dibenarkan.
2. Mendesak aparat kepolisian mengusut tuntas kasus kekerasan dan ancaman pembunuhan terhadap jurnalis Tempo Nurhadi.
3. Menuntut sikap profesionalisme kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam proses penyelidikan perkara tersebut Sehingga siapa pun yang terbukti bersalah baik itu oknum polisi atau oknum TNI harus diproses secara hukum sesuai ketentuan undang-undang.

Aksi damai tersebut diakhiri dengan pembagian masker bagi para pengendara yang melintas di jalan Langko Mataram. (*3)

Wagub NTB: Posko Ketahanan Pangan Terintegrasi dengan Posko PPKM Mikro di Jenggala Patut Dicontoh

0

HarianNusa.com, Lombok Utara – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., Senin (5/4/2021), meninjau kegiatan vaksinasi Covid-19, di Kabupaten Lombok Utara.

Wagub dalam kesempatan itu menyampaikan Posko Ketahanan Pangan yang terintegrasi dengan Posko Terpadu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala Mikro dengan berbasis Rukun Tetangga (RT), di Desa Jenggala, adalah salah satu inovasi yang patut dicontoh.

"Posko terpadu dan terintegrasi ini, merupakan salah satu inovasi yang patut dicontoh," kata Wagub Ummi Rohmi dihadapan Pemerintah Desa Jenggala.

Menurut Wagub, dalam menanggulangi penyebaran Covid-19, posko terintegrasi di tingkat desa diperlukan sebagai sarana dalam upaya pengendalian pandemi Covid-19 agar lebih tepat sasaran.

Sebagai pusat perencanaan, koordinasi, pengendalian, dan evaluasi kegiatan penanganan, Wagub mengingatkan agar sistem pelaporan PPKM berbasis mikro ini dapat dilaksanakan dengan baik.

"Jadi harus fokus dengan sistem pelaporan berbasis data yang riil ditingkat RT. Jangan disama ratakan, ketika salah satu RT di desa tersebut, ada satu warga terkonfirmasi positif, sehingga menjadikan desa zona merah. Itu yang salah, seharusnya hanya di RT itu saja yang berwarna merah, itulah PPKM berbasis RT," tegasnya.

Selain itu, kata Wagub, bahwa PPKM Mikro bukan membatasi kegiatan dan aktivitas warga. Namun tetap bekerja dan produktif dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.

Diakhir kunjungannya Wagub mengingatkan, agar sinergi dan kolaborasi antara pemerintah desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan seluruh elemen di desa harus terjalin dengan baik.

Sementara itu Kepala Desa sekaligus Ketua Satgas Covid Desa Jenggala, Fakhruddin, S.Pd. mengatakan, di desanya memiliki 8 Dusun dan sebanyak 30 RT.

"Desa kami tidak ada yang terkonfirmasi covid, nol kasus," tegas Kades.

Untuk menanggulangi Covid, Ada 3 posko utama, termasuk Posko isolasi mandiri. Berbagai fasilitas disediakan di Posko seperti alat kesehatan, media edukasi untuk menerapkan 5 M dan data.

Termasuk Posko Ketahanan Pangan ini merupakan posko terpadu untuk memotivasi masyarakat memanfaatkan pekarangan dan tanah kosong yang produktif. Sehingga menambah gizi untuk kesehatan keluarga ditengah Covid.

Diakuinya, bersama satgas dan elemen masyarakat terus memberikan edukasi untuk menegakan protokol Covid. Pentingnya vaksinasi guna memperkuat imun dan informasi lain kepada masyarakat.

"Kami bersama dan bersinergi membangun kesadaran masyarakat tentang ketahanan pangan maupun pentingnya menjaga kesehatan ditengah pandemi," tutup Kades.

Turut serta mendampingi Wakil Gubernur, antara lain Asisten 1, Kadis Kesehatan, Kadis PMPD Dukcapil, Direktur RSUP, Karo Kesra Setda Provinsi NTB, Sekda KLU, Kadikes KLU,dan perwakilan Kepolisian dan TNI di KLU.

Buka STQ XXVI Tingkat Provinsi NTB, Ini Pesan Gubernur

0

HarianNusa.com, Mataram – Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah resmi membuka kegiatan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) XXVI tingkat Provinsi NTB dengan tema "Meraih Rahmat dan Berkah al-Quran di Tengah Pandemi Covid-19 untuk Ummat Menuju NTB Gemilang" bertempat di Hotel Grend Legi Mataram, Sabtu (03/04/21).

Dalam arahannya, gubernur yang akrab disapa Dr. Zul menyampaikan pesan bahwa di Indonesia sudah terlampau sering mengadakan sebuah perlombaan yang tanpa disadari anak-anak diajarkan berkompetensi untuk saling mengalahkan. Namun di sisi lain, anak anak juga dituntut untuk saling menghargai, menghormati dan bersinergi.

"Dan itu susah kita lakukan karena memang kompetesi jadi semacam kontestasi yang membuat orang menjadi lebih mulia dan lebih hebat dibanding yang lain," ungkap gubernur.

Untuk itu, Doktor Zul berharap besar terutama kepada para dewan hakim untuk merubah mindset itu. Sehingga anak-anak yang ikut seleksi tilawatil Qur’an bukan semata ingin menang, tidak ada nuansa saling mengalahkan apalagi kekalahan itu menyisakan dendam di kemudian hari. Tetapi kompetesi ini adalah upaya untuk saling mengenal, saling memahami dan saling membantu antara sesama untuk membumikan Al-Quran dalam kehidupan.

"Apa gunanya kita jadi juara umum atau utusan yang banyak pemenangnya tapi kita sedang melahirkan generasi yang rusak karakter dan jauh dari nilai Qur’an itu sendiri," ujar Gubernur.

Dengan demikian, Dr. Zul meminta kepada dewan hakam menanamkan nilai kepada anak-anak untuk saling menghargai sehingga walaupun kalah tapi memiliki rasa cinta kepada sesama untuk sama-sama melantunkan ayat-ayat suci al-Quran ditengah kegelisahan dan dapat menyejukkan hati orang lain ditengah pandemi Covid-19.

"Semoga dengan pembukaan STQ ini, rasa cinta dan menghargai sesama akan semakin tinggi. Sehingga kafilah dari kabupaten kota se-NTB dapat menebar senyuman indah saat pulang kampung halaman walaupun belum sempat untuk menang," harap doktor Zul.

Sementara itu, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda NTB, Ahmad Masyhuri mengungkapkan bahwa penyelenggaraan STQ ke-26 tingkat provinsi tahun 2021 sedianya direncanakan akan digelar di Kabupaten Dompu pada tahun lalu. Namun karena berbagai kendala di tengah pandemi Covid-19 dan kebijakan refocusing anggaran dari masing-masing kabupaten kota, sehingga STQ ke-26 tertunda dan dilaksanakan pada tahun ini.

Ia menjelaskan, sementara peserta STQ XXVI Tingkat Provinsi NTB kali ini lengkap dari semua kafilah di sepuluh kabupaten kota, walaupun ada yang tidak mengikuti sepenuhnya. Artinya, jumlah peserta dari masing-masing kabupaten kota ada 16 orang peserta.

"Tapi ada peserta dari beberapa kabupaten kota yang diikuti hanya 14 dan 12 peserta saja. Kekurangan ini terjadi karena ada sebagian peserta yang terkonfirmasi positif sehingga berhalangan dan tidak bisa diganti menurut aturannya," ungkapnya sekaligus sebagai ketua panitia penyelenggara.

Pelaksanaan STQ tahun ini, lanjutnya, tidak seperti penyelanggaraan pada tahun-tahun sebelum pandemi Covid-19. Menurutnya, kegiatan STQ tidak dilaksanakan di ruang terbuka karena mengingat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Karena mengingat antusias masyarakat NTB mendengar lantunan pembacaan al-Qur’an sangat tinggi sehingga STQ digelar diruang tertutup.Tahun ini merupakan yang pertama kali STQ diselenggarakan di hotel tanpa penonton. Meski demikian, masyarakat tetap bisa menyaksikan live streming melalui media sosial dan televisi swasta.

"Kami sudah bekerja sama dengan beberapa media seperti RRI, Hubbulwathan TV, Akun resmi Pemprov NTB, akun medsos Biro Kesra dan beberapa media lainnya. Sehingga masyarakat bisa menyaksikan dari rumah," tutupnya.

Adapun tempat dan waktu pelaksanaan STQ XXVI Tingkat Provinsi NTB akan dimulai dari 03 sd 08 April 2021 dan kegiatan seleksinya semua dilaksanakan di hotel Grend Legi Mataram. Dalam pembukaan STQ XXVI Tingkat Provinsi NTB juga dirangkaikan dengan pemberian hadiah oleh Pemerintah Provinsi NTB kepada 4 Finalis asal NTB pada MTQ Nasional XXVIII dI Kota Padang Provinsi Sumatera Barat Tahun 2020 lalu.

Keempat finalis tersebut diantaranya, Riski Jumiati juara I Cabang Tilawah Al-Quran Golongan Cacat Netra Putri dengan hadiah sebesar Rp 100 juta. Sementara M. Zaitun yang meraih juara II Cabang Tilawah Al-Quran Golongan Cacat Netra Putra mendapatkan hadiah sebesar Rp 75 juta. Kemudian saudara L. Muhammad Khairurrazzaq AL Hafizi yang meraih juara II pada Cabang Hifzh AL-Quran Golongan 30 Juz Putra sebesar Rp 75 juta dan Sulistiawati yang berhasil meraih pada peringkat III pada Cabang Qiraat Al-Quran Golongan Qiraat Murattal Dewasa Putri mendapatkan hadiah Rp 50 juta.

Tidak hanya keempat finalis, pemerintah juga memberikan hadiah kepada keempat pelatih dari cabang tilawatil, hifzhil dan Qira’at Qur’an dengan nominal masing-masing mendapatkan Rp 25 juta rupiah. (*)

Vaksinasi bagi Pelaku Pariwisata harus Maksimal

0

HarianNusa.com, Denpasar – Salah satu upaya dalam pengembangan pariwisata di masa pandemi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Bali adalah dengan memaksimalkan pemberian vaksin bagi pelaku pariwisata khususnya di destinasi andalan. Wakil Ketua Komisi II DPRD NTB, H. Abdul Rauf mengharapkan agar upaya pengembangan pariwisata di Provinsi Bali ini bisa dicontoh di NTB.

Abdul Rauf mengatakan, dari kunjungan yang dilakukan ke Provinsi Bali Rabu (31/3) lalu bersama forum wartawan DPRD NTB banyak hal yang harus diadopsi di dalam daerah terkait pengembangan pariwisata. Dimana, Provinsi Bali memaksimalkan pemberian vaksin di tiga kawasan hijau yang menjadi tujuan wisatawan mancanegara. Adapun tiga kawasan hijau tersebut yaitu Nusa Dua, Ubud dan Sanur.

"Dari kegiatan kita kemarin, kita bisa mengambil beberapa kebijakan dan cari Bali dalam melakukan beberapa usaha supaya eksis di masa pandemi ini," ungkapnya, Kamis, (01/04).

Khusus untuk pelaku pariwisata saja, jumlah sasaran vaksin mencapai 170.487 orang di tiga destinasi wisata tersebut. Karena dengan pelayanan vaksin kepada pelaku pariwisata maka akan memberikan kenyamanan kepada pengunjung. Selain itu, para pelaku pariwisata juga memiliki kekebalan tubuh sehingga tidak mudah tertular virus.

"Kita bisa mengambil contoh yang baik ini, sehingga nanti kita bisa melakukan hal yang sama. Daerah-daerah utama kita masifkan vaksinnya sehingga interaksi masyarakat dan para tamu tidak ada kekhawatiran," ujarnya.

Selain pelayanan vaksin, kata H. Abdul Rauf, Provinsi NTB juga harus meniru terkait sadar wisata di Bali. Menurutnya, kesadaran masyarakat di NTB untuk menjaga pariwisata masih rendah. Misalnya terkait kebersihan di masing – masing destinasi yang kerap dikeluhkan oleh wisatawan. Terlebih lagi Provinsi NTB khususnya Lombok akan menjadi tuan rumah pelaksanaan MotoGP. Sehingga kebersihan destinasi wisata harus menjadi perhatian.

"Budaya kita soal sadar wisata ini harus terus digalakkan. Dari segi kebersihan di beberapa titik lokasi kita sangat kurang. Untuk itu edukasi sangat penting dan harus dilakukan oleh semua pihak di NTB," tandasnya. (*3)

Ket. Foto:
Wakil Ketua Komisi II DPRD NTB, H. Abdul Rauf saat diwawancara di sela-sela kunjungan ke Provinsi Bali. (HarianNusa.com)

Puluhan Pelaku Pariwisata KLU Divaksin

0

HarianNusa.com, Lombok Utara – Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Utara bersama Kepolisian Resort Lombok Utara yang didukung oleh Dinas Kesehatan KLU dan Hotel Association melakukan vaksinasi kepada 65 orang pelaku wisata yang ada di KLU, bertempat di halaman Hotel Medana Bay Marina (2/4/2021). Hadir pula pada kesempatan itu Kepala Dinkes KLU dr H Lalu Bahrudin, Tim Vaksin RSUD KLU, Tim Batalyon Vaksinator TNI/Polri serta pelaku wisata KLU.

Diawali dengan proses tahapan peserta vaksin pendaftaran pada meja 1, dilanjutkan dengan screening meja 2, kemudian vaksin meja 3 dan meja akhir observasi. Selanjutnya, sejumlah 65 orang penerima vaksin tahap pertama ini, akan kembali melakukan vaksin pada tahap kedua setelah 14 hari mendatang.

Vaksinasi kepada pelaku pariwisata ini digelar selama dua hari, dari tanggal 2-3 April 2021. Pelaksanaan vaksinasi berjalan aman dan lancar serta mendapat pengamanan dari Anggota Reserse dan Polsek Tanjung dipimpin oleh KBO Bhinmas Polres Lotara Iptu Agus Sugianto. Kegiatan dilaksanakan sesuai penerapan prokes Covid-19. (*)

Daidampingi Gubernur, Kapolri Resmikan Fasilitas Mapolda NTB

0

HarianNusa.com, Mataram – Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. H. Zulkieflimansyah, SE., M.Sc., bersama Kapolda Irjen Pol. Muh. Ikbal, S. Ik,. MH, dan Danrem 162/WB Brigadir Jenderal TNI Ahmad Rizal Ramdhani, mendampingi Kepala Kepolisian Republik Indonsia (Kapolri), Jenderal Pol Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., meresmikan fasilitas dan sarana prasana penunjang Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) NTB, Sabtu (2/4/2021).

Fasilitas dan sarana prasarana penunjang Mapolda NTB yang diresmikan tersebut yakni Lapangan Bhara Daksa, Masjid Baitussalam, Gedung Presisi, penjagaan Electric Gate, Lobby Polda NTB dan Polsek Kuta Loteng.

Usai peresmian tersebut, Gubernur NTB mengatakan bahwa menyambut baik dan mengapresiasi kedatangan Kapolri.

"Kunjungan ini merupakan kunjungan kerja untuk meresmikan fasilitas dan sarana prasarana di Mapolda NTB," kata Doktor Zul.

Kapolri yang menggagas konsep Presisi diambil dari singkatan slogan, yakni prediktif, responsibilitas, dan transparansi dan berkeadilan, juga menandatangi prasasti peresmian Lapangan Bhara Daksa dan fasilitas lain.

Kegiatan ini turut dihadiri Danlanal Mataram Kolonel Laut (P) Suratun, Danlanud Zam Kolonel Pnb Khairun Aslam, pengusaha NTB, dan sejumlah jajaran Polda NTB. (*)

error: Content is protected !!