Beranda blog Halaman 859

UKM Perisai Diri Unram Gelar Turnamen Pencak Silat se-NTB

HarianNusa.com – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Perisai Diri Universitas Mataram (Unram) menggelar Turnamen Pencak Silat Perisai Diri se-NTB

Puluhan Pelajar Unjuk Kebolehan dalam Bidang Kesenian

HarianNusa.com – Penampilan pluhan pelajar dari 10 sekolah se-Lombok Barat sukses menghibur para tamu dan undangan yang memadati Gedung Budaya Narmada,Jumat malam (16/11). Para siswa SD dan SMP tersebut menampilkan berbagai atraksi seperti seni tari, pantomim, musik kreatifitas dan ansambel gitar pada Gebyar Seni Pelajar untuk Pendidikan yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Barat.

Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid yang turut hadir dalam kesempatan itu berharap kegiatan seni semacam ini terus digalakkan dan ditingkatkan. Baginya seni budaya lokal merupakan cerminan perwujudan kenyataan karakter masyarakat sehingga harus terus dijaga dan dilestarikan.

“Kegiatan ini tiap tahun kita selenggarakan dan dari tahun ke tahun kita terus berusaha meningkatkannya. Tahun 2017 kita adakan di bencingah, tahun ini di Gedung Budaya Narmada dan Insya Allah tahun depan kita bisa mengundang kabupaten/kota di NTB untuk ikut menampilkan kebudayaan kabupaten/kotanya. Insya Allah apa yang kita lakukan ini menjadi kontribusi untuk bangsa dan negara kita,” harapnya.

Selain menampilkan kesenian kegiatan ini juga dirangkai dengan pemberian penghargaan bagi siswa, guru dan sekolah yang berhasil meraih prestasi di tingkat provinsi dan nasional.

Fauzan mengapresiasi kontribusi guru dalam pembangunan bangsa. Baginya, peran guru sangat luar biasa untuk pembangunan bangsa.

“Kalau gurunya semangat kemungkinan masa depan daerah kita akan cepat tercapi. Saya harap kepada guru dapat meningkatkan kapasitas masing-masing. Lombok Barat mungkin satu-satunya kabupaten selain Kota Mataram yang mewakili NTB untuk lomba seni dan tradisional,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Dikbud NTB M. Suruji sangat mengapresiasi kegiatan ini. Baginya melalui kegiatan seni budaya semacam ini sebagai salah satu metode pendidikan karakter bangsa.

“Seni budaya yang tidak terbatas, maka tradisi adalah pendidikan karakter. Saya juga sudah berpesan kepada Kadis Dikbud Lombok Barat nanti video kegiatan ini bisa saya minta untuk disebarluaskan. Karena kegiatan ini di NTB yang pertama, oleh karena itu saya berharap kegiatan ini bisa menular dan bisa diikuti kabupten/kota lainnya bahkan provinsi,” ujarnya.

Penampilan para siswa mendapat apresiasi tinggi, khsusunya Ibu Cesilia sang pelatih. Bagi wanita yang bekerja sebaga pelaksana pada bidang kebudayaan Dinas Dikbud Lombok Barat ini ada tantangan tersendiri dalam melatih para siswa.

“Anak-anak sangat antusias. Memang sedikit susah mengarahkan karena anak-anak ini baru pertama mengikuti kegiatan ini. Tapi mereka sangat bersemangat dan hasil dari latihan selama dua minggu bisa kita saksikan malam ini,” ungkapnya bangga. (f3)

Empat Desa di Lobar Jadi Pilot Project Yes I Do

HarianNusa.com – Salah satu lembaga formal yang menamakan diri Yes I Do Indonesia, turut berkiprah memberikan bantuan berupa konseling terhadap perlindungan anak dan perempuan. Secara khusus akan menjadikan empat desa sebagai sasaran utama yaitu Desa Jagaraga Indah Kecamatan Kediri, Desa Lembar Selatan di Kecamatan Lembar, Desa Sekotong Timur Kecamatan Lembar dan Desa Kediri Kecamatan Kediri.

Dipilihnya keempat desa tersebut oleh Yes I Do karena merupakan basis yang cukup berpotensi terhadap eksplorasi anak dan perempuan.

Yes I Do Plan International Indonesia Magdalena menjelaskan, pihaknya datang ke Lombok Barat (Lobar) tidak sendiri, melainkan menghadirkan dua anggota Yes I Do dari Belanda. Mereka adalah Chelsea Aufaerhajde dengan posisi Program Manager Yes I Do Indonesia Plan International Belanda. Samira Al Zwairi dengan posisi sebagai Monitoring dan Evaluation Officer. Tidak hanya itu, hadir juga sejumlah pengusaha home industry asal Lobar.

Mereka diharapkan turut berkiprah dalam membantu usaha industri kaum hawa. Secara khusus, di Dusun Bun Bleng desa Sekotong Timur sudah dijadikan tempat kegiatan para layang. Kaum perempuan penganggur dan anak-anak terlantar di tempat ini akan diberdayakan menjadi orang yang memiliki skil, tidak menjadi manusia yang selalu diekslorasi.

“Ini saya bawa contoh sirup jambu mete, merupakan hasil home industri di Dusun Bun Bleng,” kata seorang ibu perwakilan dari kecamatan Lembar.

Secara formal, Yes I Do Indonesia – Belanda akan terfokus pada 4 desa bersangkutan. Di desa ini mereka akan berkiprah menangani kasus perkawinan usia dini, konseling dan perlindungan terhadap perempuan dan anak yang mengalami kekerasan serta trafficking atau perdagangan anak.

Di tempat yang sama Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid sangat mengapresiasi program dari Yes I Do Indonesia Plan International Belanda ini. Ia mengatakan pihak pemerintah sendiri dalam rangka menangani kasus perlindungan perempuan, sudah ada program Gerakan Anti Merariq Kodeq (Gamaq) yang diinisiasi oleh Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Lobar.

“Saya berterima kasih kalau ada lembaga in formal maupun non formal yang turut berkiprah, membantu saudara saudara perempuan dan anak anak kita di desa,” ucap bupati yang didampingi Kepala BP3AKB Lobar, Sekretaris P2TP2A Lobar, Kadisdik Lobar dan sejumlah pengusaha home industri asal Gerung dan Lembar, Jumat (16/11/2018).

Tercatat di Lombok Barat jumlah angka perkawinan di bawah usia 20 tahun mencapai 56,7 prsen di tahun 2015. Sedangkn dari data yang direkrut menurut data by name by adress di tahun 2017 sebanyak 22 persen. (f3)

GP Ansor Angkat Bicara Soal Polemik Bibit Jagung Kota Bima

HarianNusa.com – Bantuan bibir jagung terhadap petani di NTB didistribusikan di lima kabupaten/kota. Masing-masing Lombok Timur, Dompu, Sumbawa, Bima dan Kota Bima.

Fraksi PKS Harap Pemerintah NTB Hadir dalam Kasus Baiq Nuril

HarianNusa.com – Fraksi PKS berharap Pemerintah Provinsi NTB hadir dalam kasus yang menjerat Baiq Nuril dengan memberikan respon dan bantuan agar masyarakat lemah merasa mendapat dukungan dari pemimpinnya.

Harapan tersebut disampaikan Ketua Fraksi PKS yang sekaligus Ketua Komisi III DPRD Provinsi NTB, H. Johan Rosihan, ST saat Rapat Paripurna DPRD Provinsi NTB, Jumat (16/11/2018).

Johan mengatakan kasus Baiq Nuril saat ini menjadi isu nasional bahkan menjadi salah satu tranding topik dengan hastag #saveibunuril# dimana media media cetak, televisi, online bahkan media sosial sudah dan aktif membincangkan kasus itu.

“Kasus ini menjadi perhatian karena menjadi potret betapa tidak berdayanya kaum lemah di depan hukum,” kata calon DPR RI yang cukup vokal menyuarakan nasib rakyat tersebut.

Terkait perihal tersebut, Fraksi PKS memohon tanggapan Pemerintah NTB. “Mohon tanggapannya,” ujar pria Kelahiran Sumbawa itu.

Seperti diketahui pada tahun 2017 lalu Baiq Nuril didakwa melakukan pelanggaran Undang-undang Pasal 27 Ayat 1 jo Pasal 45 Ayat 1 UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik karena diduga menyebarkan percakapan asusila Kepala Sekolah tempatnya mengabdi sebagai guru honorer. Namun oleh Pengadilan Negeri Mataram saat itu ia (Baiq Nuril, red ) dinyatakan tidak bersalah karena terbukti tidak menyebarkan video tersebut.

Namun, saat itu jaksa Pengadilan Negeri Mataram langsung mengajukan banding ke Mahkamah Agung. MA mengabulkan permohonan kasasi Penuntut umum kepada Kejaksaan Negeri mataram dan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Mataram

Oleh Mahkamah Agung, Baiq Nuril dinyatakan terbukti bersalah melakukan tindak pidana pelanggaran UU ITE dan terancam pidana 6 (enam) bulan kurungan penjara serta denda sebesar 500 juta rupiah. (f3)

Anak Baiq Nuril Minta Presiden Bebaskan Ibunya

HarianNusa.com – Kasus Baiq Nuril yang terjerat Undang-Undang (UU) Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) menuai banyak perhatian.

Korban Gempa di Lombok Utara Diberi Pelatihan Pengelolaan UMKM

HarianNusa.com – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA)

NTB Pelopori Pekan Kreasi dan Olahraga Difabel di Indonesia

HarianNusa.com – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan daerah pertama di Indonesia mempelopori pekan kreasi dan olahraga bagi para disabilitas, yang memadukan antara kreativitas dan olahraga untuk membangun kepekaan dan rasa cinta kepada olahraga pada kalangan difabel.

“Saya bangga tadi dikatakan oleh Bapak Raharjo, Kepala Bidang Hubungan Internasional Poralympic Committe, bahwa NTB merupakan daerah satu-satunya di Indonesia yang menyelenggarakan pekan kreasi dan olahraga difabel,” ungkap Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat membuka Pekan Kreasi dan Olahraga Difabel Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2018, di Gelanggang Olah Raga Mataram, Jum’at (16/11).

Dihadapan para peserta yang berasal dari seluruh Kabupaten/Kota se-NTB, wagub mengatakan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk tetap semangat dan berprestasi. Untuk itu ia mengajak seluruh peserta yang akan mengikuti kegiatan tersebut, tetap semangat meraih prestasi, serta jangan menyerah.

“Semangat untuk anak-anakku yang akan bertanding mudah-mudahan anak-anakku meraih prestasi, saya cinta kalian semua,” pungkasnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi NTB Ir. Husnanidiaty Nurdin, M.M, dalam laporannya menyampaikan
terimakasih dan penghargaan kepada pemerintah yang telah mendukung program terbaru di NTB, yang memadukan antara kreativitas dan olahraga. Untuk membangun kepekaan dan rasa cinta kepada olahraga.

Ia berharap dari 100 peserta yang berasal dari seluruh kabupaten Kota se-NTB ini, akan muncul atlet yang akan mewakili NTB di tingkat nasional pada pekan olahraga game dimasa yang akan datang.

Sementara itu Kepala Bidang Hubungan Internasional Poralympic Committe Sukanti Rahardjo Bintoro, S.Pd menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada pemerintah Provinsi NTB yang telah menyelenggarakan pekan kreasi dan olahraga difabel.

“Ini satu-satunya dan pertama kali di adakan di Indonesia. Saya berharap akan rutin dilaksanakan setiap tahun dan akan disosialisasikan ke seluruh Provinsi di Indonesia,” harapnya. (f3)

Indonesia Bisa Belajar dari Kegagalan Ekonomi Venezuela

HarianNusa.com – Krisis ekonomi yang melanda Venezuela, salah satu negara maju ‘kaya minyak’ yang dalam beberapa dekade ini mampu memberikan subsidi beragam kebutuhan masyarakatnya, kini kolaps di sektor ekonomi.

Indonesia dan Polandia Fokus Kerjasama Bidang Pendidikan

HarianNusa.com – Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, SE., M.Sc menerima kunjungan Duta Besar Republik Polandia untuk Indonesia, Beata Stockzynska bersama perwakilan tiga universitas besar di negaranya, Kamis (16/11/2018).

Pendidikan, menjadi fokus kerjasama yang telah dan akan digagas terus antara NTB- Polandia dan menjadi topik pertemuan Gubernur dan Dubes Polandia saat itu.

Beata menyatakan pihaknya sangat menyambut baik rencana pemerintah provinsi NTB, untuk mengirim seribu siswa per tahun, untuk belajar ke luar negeri, melalui program beasiswa.

“Kami menjadikan NTB sebagai daerah prioritas penerima beasiswa. Universitas terbaik kami di Polandia, siap menerima siswa asal NTB. Berbagai program jurusan dapat dipilih, seperti ilmu budaya, ekonomi, keuangan, ilmu teknik informatika, teknik mesin dan kelautan,” jelasnya kepada gubernur.

Di hadapan sejumlah rektor universitas dan sekolah tinggi di NTB yang saat itu hadir mendampingi Gubernur, Beata saat itu juga meyakinkan bahwa, Polandia adalah negara yang nyaman sebagai tujuan belajar. Disamping itu warga negaranya juga ramah dan penuh toleransi atas perbedaan suku bangsa dan agama. Hingga saat ini, berbagai negara di Asia seperti Malaysia, Jepang, Thailand juga mempercayakan siswanya untuk menempuh pendidikan tinggi disana.

Disamping kerjasama pendidikan, Dubes juga menyatakan, pihaknya sangat tertarik dengan segala potensi yang dimiliki NTB, serta kesiapannya membuka peluang kerjasama, bukan hanya dibidang pendidikan (peningkatan SDM saja), tapi juga berharap kerjasama bisa diperluas di berbagai sektor seperti investasi dan bisnis.

Gubernur menyambut baik hal tersebut dan meyakinkan kepada Dubes, bahwa putra putri NTB yang dikirimkan adalah bukan murid biasa melainkan murid spesial, yang ia yakin, mampu dan pasti akan jadi pemimpin Indonesia di masa depan.

Kenapa Polandia

Gubernur juga menjelaskan, mengapa pihaknya memilih Polandia karena negara itu siap dan memiliki program kuliah gratis untuk tingkat S2, disamping biaya hidup di Polandia terbilang cukup terjangkau.

“Polandia juga terletak di jantung Eropa, maka bersekolah di sana, akan memperluas cakrawala terhadap beberapa negara besar di Eropa sekaligus”, terang gubernur.

Sementara untuk teknis penyaringan awardee, gubernur menyerahkan sepenuhnya kepada masing-masing kampus untuk memutuskan siapa yang akan dikirim. Bersama tim seleksi dari provinsi akan mempersiapkan dan memastikan bahwa yang dikirim merupakan siswa terbaik.

“Setiap kampus diberi jatah 10-20 siswa penerima beasiswa. Bagian saya adalah membantu “stundent prepare english”, supaya dapat memenuhi persyaratan. Kita akan beri pelatihan bahasa. Saya juga berharap, sesegera mungkin bisa disusun draf kerjasama antara universitas kita di NTB, dengan kampus di Polandia, sehingga target kita untuk mengirim sebanyak mungkin siswa, guru maupun dosen ke luar negeri, melalui program S2 maupun doktor, bisa segera tercapai,” kata gubernur.

Disamping untuk membicarakan berbagai potensi kerjasama yang dapat dijalin NTB dan Polandia, dubes saat itu menyampaikan bahwa kedatangannya juga untuk melihat langsung secara lebih dekat kondisi daerah terdampak gempa di Lombok-Sumbawa. Duka mendalam dan rasa prihatin disampaikan, atas nama Pemerintah Republik Polandia, atas bencana gempa yang melanda NTB.

“Izinkan kami untuk melihat daerah terdampak, nantinya hasil survey kami akan menjadi bahan untuk menyusun konsep bantuan yang akan diberikan, untuk mendukung upaya pembangunan kembali NTB pasca gempa,” ucap Dubes. (f3)

error: Content is protected !!