Puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah disunahkan bagi orang yang tidak sedang melaksanakan ibadah Haji (tidak sedang wukuf di Arafah).
Dari Abu Qatadah (diriwayatkan) bahwa Rasulullah ditanya tentang puasa hari Arafah, lalu beliau menjawab: “(Puasa hari Arafah itu) menghapus dosa-dosa satu tahun lalu dan satu tahun yang akan datang.” (HR. Ahmad)
Apakah puasa Arafah ini harus berbarengan dengan waktu wukuf jemaah haji di padang Arafah?
Perlu diketahui bahwa Nabi hanya berhaji sekali pada saat Haji Wada’. Namun sebelumnya Nabi dan para Sahabat sudah terbiasa berpuasa pada hari Arafah meskipun tidak ada dan belum terlaksananya wukuf di padang Arafah oleh umat Islam saat itu.
Hal itu menunjukkan bahwa penamaan puasa Arafah tidak dikarenakan adanya jamaah Haji yang sedang wukuf di padang Arafah, tetapi puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijah, saat di mana semestinya dilaksanakan wukuf.