Beranda blog Halaman 102

Letakkan Batu Pertama, Green Kahuripan Residence Hadir untuk Hunian Nyaman Berkualitas

HarianNusa, Lombok Barat – PT. Mahakarya Tunas Jaya kembali membuka pengembangan perumahan. Perumahan Komersil dan Subsidi Green Kahuripan Residence ini berlokasi di Dusun Sedayu, Desa Kuripan, Kecamatan Kuripan Kabupaten Lombok Barat, NTB. Perumahan ini berhadapan langsung dengan jalan nasional By Pass BIL.

Syukuran dan peletakan batu pertama pembangunan perumahan Green Kahuripan Residen ini dilaksanakan pada, Sabtu, 15 Juni. 2024. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Direktur PT. Mahakarya Tunas Jaya M. Sawaludin, Direktur Bank NTB Syariah Cabang Gerung Rahman Kamarud Zaman, Kapolsek Kuripan, Danramil Kuripan, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, serta para tamu undangan lainnya.

Direktur PT. Mahakarya Tunas Jaya, M. Sawaludin mengatakan bahwa pembangunan perumahan Green Kahuripan Residence ini salah satunya untuk mendukung pembangunan serta memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin memiliki perumahan yang layak huni dan nyaman dengan harga yang terjangkau.

"Pembangunan Green Kahuripan Residence merupakan bagian dari visi perusahaan untuk menyediakan perumahan yang layak dan terjangkau bagi masyarakat umum," ungkapnya. Saat diwawancara usai kegiatan peletakan batu pertama pembangunan perumahan Green Kahuripan Residence.

Dengan merekrut tenaga kerja di sekitar lokasi perumahan, pembangunan proyek perumahan ini juga dihajatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya.

"Untuk tenaga kerja sebagian besar kita rekrut di sekitar perumahan, sehingga masyarakat sekitar juga bisa mendapatkan manfaat dari pembangunan perumahan ini," ujarnya

Lebih detail, Sawal mengatakan, Green Kahuripan Residence menawarkan rumah subsidi dengan type 30/75 m2.
Sedangkan untuk Komersil type 75/105 dengan harga Rp 750 juta. Keduanya dibangun di atas lahan seluas 3.4000 meter persegi atau 3,4 hektar.

Selain Green Kahuripan Residence, PT. Mahakarya Tunas Jaya sebelumnya juga telah melakukan pengembangan perumahan Mahakarya Residence sebanyak 80 unit di Dusun Dasan Baru.

"Perumahan kami tentu mempunyai spesifikasi yang bisa diandalkan, karena menggunakan spek rumah layak huni bukan rumah hunian, sehingga tentu memikirkan kepuasan konsumen. Dengan lantai full granit, plafon PVC, dinding dengan bata merah beton bertulang, pelester aci," tuturnya.

Direktur Bank NTB Syariah Cabang Gerung Lombok Barat, Rahman Kamarud Zaman dalam kesempatan yang sama mengatakan, bahwa pihaknya terus mendukung pembangunan perumahan bersubsid di Lombok Barat.

"InsyaAllah ini bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang ada di sini, menyediakan tempat tinggal, tenaga kerja bahkan wilayah-wilayah yang mungkin infrastruktur dari pemerintah daerah adalah menjadi penunjang bagi perumahan ini," ungkapnya.

Di sisi lain, Ustadz Gafurudin Arifin sebagai tokoh agama sekaligus pengayom keamanan di wilayah Kuripan sangat mendukung pembangunan perumahan Green Kahuripan Residence ini. Karena diyakini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dengan menyediakan tenaga kerja bagi warga sekitar.

"Saya sangat mendukung pembangun perumahan ini, karena membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar," ucapnya

Selain itu, ia juga menegaskan, bahwa perumahan ini dibangun di wilayah yang cukup aman, sehingga masyarakat yang akan bermukim nantinya tidak perlu khawatir dengan keamanan dan kenyamanan lingkungan perumahan.

"Disini juga tempatnya nyaman dan aman," tandasnya.

Ket. Foto:
Kegiatan peletakan batu pertama pembangunan perumahan Green Kahuripan Residence. (HarianNusa)

Pensi dan Class Meeting Wadah Kembangkan Bakat Siswa di SMAN 9 Mataram

0

Mataram – Untuk memfasilitasi dan mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki oleh siswa/siswi nya, SMAN 9 Mataram menggelar kegiatan Pekan Seni (Pensi) dan Class Meeting.

Pensi dan class meeting ini diadakan setelah pelaksanaan sumatif akhir semester dan penilaian akhir semester. Kegiatan positif sebagai wadah penyaluran bakat para siswa ini diadakan selama 3 hari, dari tanggal 12-15 Juni 2024. Diawali dengan class meeting, dance, menyanyi solo dan bernyanyi berkelompok.

Kepala SMKN 9 Mataram, Nengah Istiqomah menyebutkan beberapa cabor (cabang olah raga) class meeting yang dipertandingan. Seperti bulu tangkis dan futsal. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan semua kelas.

"Hari pertama cabor futsal sangat meriah dan ceria, dimana semua kelas berkompetensi dan seru karena semua suporter dari masing kelas sangat antusias dan bersemangat memberikan dukungan pada teman-temannya yang bertanding. Hari ke dua tanding badminton dan Hari ketiga bola api," tutur Istiqomah, Jum’at, (14/6/24).

Hasil class meeting ini, lanjut Istiqomah, akan diumumkan pada Sabtu, 15 Juni 2024 bersamaan dengan Pentas dan Seni. Menurutnya, kegiatan positif ini menjadi penyegar dan penyemangat bagi para siswa yang telah selesai melaksanakan ujian.

"Kegiatan ini adalah kegiatan ekstra kurikuler dan sangat bermanfaat untuk media berinteraksi dan refreshing setelah menghadapi ujian sehingga terwujudnya kekompakan dan jalinan interpersonal saling menguatkan sehingga lebih bersemangat dalam meraih masa depan yang cemerlang," ujarnya turut bersemangat.

SMAN 9 Mataram yang terbilang masih sangat muda ini, mampu menunjukkan eksistensinya untuk dapat sejajar dengan sekolah-sekolah lain yang lebih matang dalam usia. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa penghargaan yang telah disabetnya dalam kurun waktu dua tahun. Yakni sebagai Sekolah Penggerak angkatan 3 dari Kemdikbud di tahun 2022 dan sebagai Sekolah Ramah Anak dari KPPA di tahun 2023 serta mendapatkan Anugrah Istimewa Sekolah atau Ajang AISO di tahun 2024 sebagai pelopor Sekolah ramah anak oleh Pemprov NTB di Sembalun awal tahun ini. (HN3)

Ket. Foto:
Kegiatan Class Meeting SMAN 9 Mataram. (Ist)

Jelang Perayaan Idul Adha dan Libur Sekolah, PLN NTB Siagakan SPKLU di Sepuluh Lokasi

0

HarianNusa, Mataram – PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat dalam menyambut perayaan Idul Adha 1445H dan libur sekolah, turut mensiagakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 10 lokasi yang tersebar di pulau Lombok dan pulau Sumbawa. Meningkatnya animo masyarakat terhadap kendaraan listrik seiring dengan pembangunan infrastruktur SPKLU.

General Manager PT PLN (Persero) UIW NTB, Sudjarwo, menyebutkan bahwa PLN akan terus akan menambah jumlah SPKLU di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Menyambut perayaan Idul Adha dan libur sekolah, Sudjarwo turut turun ke lokasi SPKLU untuk melakukan pengecekan. “Hari ini kami turun ke lokasi SPKLU untuk melakukan simulasi pengisian kendaraan listrik. Alhamdulillah seluruh sistem berjalan dengan baik,” ujar Sudjarwo.

Khusus untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat, PLN telah menyiapkan 10 unit SPKLU yang tersebar di beberapa lokasi, siap mendukung perayaan Idul Adha dan libur sekolah. Di Kota Mataram, NTB, beberapa lokasi SPKLU telah disiapkan, termasuk di Kantor Gubernur NTB, Hotel Santika dan Lombok Epicentrum Mall, sedangkan di pulau Sumbawa SPKLU berlokasi di kantor PLN Sumbawa dan PLN Bima.

Reni, salah satu pelanggan PLN turut memberikan apresiasinya. “SPKLU yang tersedia di pusat perbelanjaan sangat memudahkan, ditambah lagi adanya aplikasi PLN Mobile dengan fitur menu Electric Vehicle cukup memudahkan pelanggan baik didalam pencarian lokasi SPKLU maupun pengisian daya kendaraan listrik kita,” pujinya.

Selain SPKLU, PLN juga menawarkan fasilitas “Home Charging” bagi para pengguna kendaraan listrik roda empat yang dipasang di rumah pelanggan. Dengan adanya fasilitas ini, pelanggan tidak perlu keluar rumah untuk mengisi daya batere kendaraan listrik mereka. Home Charging sendiri merupakan sebuah layanan pengisian daya kendaraan listrik di rumah, sehingga pemilik kendaraan listrik bisa melakukan pengisian daya kendaraannya di rumah masing-masing terutama pada saat malam hari.

“Pelanggan kendaraan listrik sekarang cukup dimudahkan dengan adanya fasilitas Home Charging. Pada saat istirahat di malam hari, pemilik kendaraan listrik bisa mengisi daya kendaraannya untuk bisa digunakan kembali di pagi harinya,” ujar Sudjarwo.

“Selama liburan Idul Adha dan sekolah, tentunya mobillitas masyarakat akan cukup tinggi. PLN sudah menyiapkan SPKLU yang bisa di akses lokasinya melalui aplikasi PLN Mobile. Sambil menginap maupun sambil berbelanja, pelanggan bisa mengisi daya kendaraan listriknya tanpa khawatir kehabisan daya batere nantinya,” tambahnya.

“Kami mengajak masyarakat yang ingin menikmati suguhan destinasi pariwisata di Lombok dan Sumbawa yang tentunya berbeda dari daerah lainnya untuk bisa datang berkunjung. Apalagi dengan menggunakan kendaraan listrik, tidak perlu khawatir karena PLN sudah menyiapkan infrastruktur pengisian kendaraan listrik yang kini makin bertambah," tutup Sudjarwo. (HN*)

Ket. Foto:
GM PLN NTB Sudjarwo (kanan) berdialog dengan pengguna mobil listrik, memastikan kesiapan kelistrikan jelang perayaan. PLN NTB menyiapkan 10 SPKLU untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik selama Idul Adha dan musim liburan.(Ist)

Bantah Dugaan Korupsi Dana BOS, Kepala SMAN 9 Mataram: Kami Bekerja sesuai Juknis

0

Mataram – Kepala SMAN 9 Mataram, Nengah Istiqomah, membantah dugaan korupsi dana bantuan operasional sekolah (BOS). Bahkan ia mengatakan penggunaan dana BOS sesuai aturan.

"Kita berharap dugaan itu tidak benar. Karena saya bekerja di sekolah (SMAN 9 Mataram) ini sesuai dengan prosedur dan juknis," ungkapnya kepada Media, Kamis, (13/6/24) di Mataram

Istiqomah menerangkan penggunaan dana BOS tersebut sudah mendapat izin dari Dinas Pendidikan NTB dan sesuai dengan juknis (petunjuk teknis). Sebelum pelaksanaannya pihaknya juga terlebih dahulu melakukan rapat kerja (raker) terkait program-program apa yang akan dilaksanakan.

"Dana BOS itu kan diberikan kepada sekolah sesuai dengan jumlah siswanya. Dan sebelum kami membuat program terlebih dahulu kami melakukan rapat kerja bersama," ungkapnya.

Menurut Nengah, sebagian dana BOS itu sempat digunakan untuk pindah sekolah. Sebagian anggaran digunakan untuk kegiatan fisik. "Semua sudah ada laporannya. Dan Alhamdulillah dengan Marwah sekolah ramah anak kami bisa menyatukan visi dan misi sehingga kami bisa pindah bersama," tegasnya.

Sebelumnya SMAN 9 Mataram diduga telah melakukan korupsi dana BOS tahun anggaran 2021dan tahun 2022 sebesar Rp 2 Milliar. Saat ini kasus tersebut tengah ditangani oleh Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Satreskrim Polresta Mataram. (HN3)

Ket. Foto:
Kepala SMAN 9 Mataram Nengah Istiqomah saat diwawancara di Kantor Dikbud NTB. (HarianNusa)

PN Mataram Lakukan Konstatering di Gili Sudak, Pihak Termohon Sampaikan sejumlah Keberatan

0

HarianNusa, Mataram – Pengadilan Negeri (PN) Mataram akhirnya melakukan proses konstatering (pencocokan) terhadap lahan yang menjadi obyek perkara perdata Nomor 142/Pdt.G/2019/PN Mtr, yaitu berupa tanah/kebun yang terletak di Gili Sudak Desa Sekotong Barat Distrik Gerung (sekarang Kecamatan Gerung) Kewedanan Lombok Barat (sekarang Kabupaten Lombok Barat), Provinsi Nusa Tenggara Barat, seluas 16,37 Ha/63.700 m2( setelah dilakukan pengukuran dan pemetaan kadastral oleh Pihak Badan Pertanahan Nasional Kab. Lombok Barat pada tanggal 14 Juli 2017 maka luas tanah menjadi 56.160 m2).

Sebelumnya, konstatering sempat mendapat penolakan dari masyarakat setempat dan penundaan pelaksanaanya.

Kuasa Hukum Awanadhi Aswinabawa salah satu termohon, Kurniadi, SH. MH., menyampaikan kelegaannya atas dilakukannya konstatering ini, yang telah berjalan lancar meski sebelumnya terjadi penolakan karena beberapa alasan.

"Alhamdulillah konstatering hari ini berjalan lancar karena pihak PN Mataram telah menghadirkan pihak dari BPN, dan pihak-pihak terkait. Termasuk juga aparat keamanan," ucapnya.

Ia mengatakan bahwa ada beberapa poin keberatan-keberatan dalam konstatering hari ini yang sudah dicatat dan dituangkan ke dalam berita acara konstatering oleh PN Mataram.

Pertama, ada Sertifikat Hak Milik (SHM) lain yang tidak ikut digugat tetapi dilakukan pengukuran. Kedua, terjadi perbedaan arah mata angin batas-batas yang menyebabkan atau mengakibatkan perbedaan batas-batas. Kemudian, 5 (lima) SHM atas obyek sengketa statusnya masih aktif, ada 3 SHM tidak ikut digugat tetapi masuk dalam obyek sengketa. Terakhir, ada tanah yang belum bersertifikat yang subjeknya belum masuk dalam perkara namun kena juga diukur.

"Dari konstatering ini kami melihat obyek ini sangat belum jelas. Kita tunggu saja hasil dari BPN," ungkapnya, usai pelaksanaan konstatering, Kamis, (13/6/24) di Gili Sudak, Sekotong.

Ia menegaskan bahwa, dalam gugatan eksekusi, luasan obyek lahan sengketa berdasarkan hasil kadastral tentu hasilnya jelas dan valid secara hukum. Namun justru kadastral yang dijadikan dalil gugatan oleh pemohon tidak sesuai dengan konstatering yang dilakukan hari ini.

"Dalam kadastral luasnya 5,6 hektar, tetapi di lapangan tidak seperti itu faktanya. Jadi perlu kami pertanyakan kadastral yang dilakukan pihak Muksin Mahsun (pemohon) ini," tegasnya.

Sementara, Andi Yusuf selaku Pengelola Lahan Debora menyampaikan sepakat dengan point keberatan-keberatan yang disampaikan oleh Kuasa Hukum Awanadhi Aswinabawa. Ia menyebutkan ada beberapa Sertifikat Tanah Milik orang lain yang ikut diukur saat konstatering padahal tidak masuk dalam pokok perkara.

"Tadi saya mengikuti proses konstatering dari awal, batas-batas yang ditunjukkan sangat tidak sesuai dengan hasil kadastral yang dia (pemohon) lakukan," ucapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa justru Debora cs memiliki Sertifikat Hak Milik atas obyek lahan tersebut. Sedangkan, kata dia, Muksin Mahsun, hanya memiliki surat pernyataan jual beli tahun 1974 yang justru dilakukan di luar lokasi objek tanah yakni di Ampenan, Kota Mataram.

"Menurut saya ini salah. Semestinya jual beli itu dilakukan di daerah setempat dimana obyek itu berada. Jadi dia (pemohon) tidak mempunyai sertifikat, kemudian tidak pernah menguasai tanah tersebut, dan SPPT pun tidak dimiliki, justru yang memiliki SHM adalah para termohon," ucapnya.

Hal ini justru menjadi pertanyaan bagi dirinya, bagaimana bisa SHM bisa dikalahkan oleh pernyataan yang dilakukan dibawah tangan dan dilakukan di luar wilayah obyek tanah itu sendiri.

"Kami akan menunggu hasil konstatering hari ini, yang kami anggap tidak sesuai dengan kadastral yang dia (pemohon) lakukan," tegasnya.

Sementara, Petugas Juru Sita PN Mataram, Hasanudin mengatakan bahwa pada hari ini pihaknya telah melakukan konstatering di lahan yang menjadi obyek sengketa di Gili Sudak dengan melibatkan pihak-pihak terkait.

"Intinya kami sudah melakukan konstatering (pencocokan) atas obyek yang menjadi sengketa. Kami juga melibatkan BPN Lombok Barat," ucapnya.

Terkait hasil dari konstatering ini, Hasanudin mengatakan menunggu dari pihak BPN Lombok Barat.

Ia juga menyampaikan bahwa ada beberapa keberatan-keberatan yang disampaikan oleh pihak termohon yang telah dituangkan dalam berita acara konstatering Nomor 142/Pdt.G/2019/PN Mtr.

"Iya tadi kami menerima ada beberapa keberatan-keberatan yang disampaikan pihak termohon," tandasnya. (HN3)

Ket. Foto:
Pembahasan Berita Acara Konstatering atas obyek lahan sengketa di Gili Sudak, Desa Sekotong Barat, Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat, oleh pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. (HarianNusa)

Polresta Mataram Ungkap Hasil Operasi Jaran Rinjani 2024

0

HarianNusa, Mataram – Polresta Mataram menggelar konferensi pers pengungkapan hasil Operasi Jaran Rinjani 2024 yang dilakukan bersama Polsek Jajarannya, bertempat di Gedung Wira Pratama Polresta Mataram, Kamis (13/06/2024).

Kapolresta Mataram Kombes Pol. Dr. Ariefaldi Warganegara SH., SIK.,MM.,CPHR.,CBA., yang memimpin konferensi pers mengatakan, Operasi Kepolisian Polresta Mataram dengan Sandi “Jaran Rinjani 2024” menitik beratkan pada Target Operasi (TO) yang bertujuan untuk melakukan penegakkan hukum terhadap tindak pidana Pencurian dengan Pemberatan (Curat), Pencurian dengan Kekerasan (Curas) dan Pencurian Kendaraan bermotor (Curanmor) terhadap pelaku hingga Penadah.

"Operasi ini bersifat tertutup dilaksanakan selama 14 hari mulai tanggal 27 Mei hingga 9 Juni 2024 dengan sasaran pelaku dan barang bukti tindak pidana yang disebutkan diatas," ungkapnya.

Sementara, latar belakang Operasi Jaran, lanjut Kapolresta, pelaku kejahatan dalam TO ini sangat meresahkan masyarakat di wilayah hukum Polresta Mataram.

Secara umum Kapolresta Mataram memaparkan hasil Ops Jaran Rinjani 2024 Polresta Mataram. Kasus Curat sebanyak 86 Kasus dengan 93 tersangka. Sedang jumlah Barang Bukti (BB) pada kasus ini adalah, HP 67 unit, kotak HP 7 buah, Charger HP 1 buah, Sepeda motor 3 unit, Harco 1 buah dan Sepeda 1 unit dan masih banyak barang bukti lainnya.

"Untuk Kasus Curas sebanyak 5 Kasus dengan tersangka 5 orang dengan barang bukti berupa HP sebanyak 67 buah. Yang terakhir Kasus Curanmor sebanyak 6 kasus dengan tersangka 7 orang, dengan barang bukti berupa Sepeda motor 6 unit, Kunci duplikat 2 buah, 4 lembar surat-surat," ungkapnya.

Kapolres mengatakan, sebagai tindak lanjut dari Ops Jaran Rinjani 2024 yang dilakukan, Polresta Mataram melakukan proses hukum dalam bentuk penyidikan hingga pengiriman tersangka dan barang bukti kepada Kejaksaan Negeri Mataram.

"Terhadap para tersangka dilakukan penerapan pasal-pasal diantaranya untuk Curat akan dikenakan pasal 363 KUHP dengan ancaman 7 tahun penjara. Untuk Para terduga Curas akan dikenakan Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara. Sementara para pelaku Penadah akan dikenakan pasal 480 KUHP dengan ancaman hukum paling lama 4 tahun penjara," jelasnya.

Sebelum pelaksanaan Ops Jaran Rinjani 2024, Polresta Mataram telah melakukan upaya-upaya persuasif berupa tindakan preemtif seperti pendataan dan penyuluhan pada lokasi rawan kejahatan, agar masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan. Sedangkan upaya Preventif, Polresta Mataram melakukan patroli di tempat-tempat rawan tindak pidana Curat, Curas dan Curanmor atau sering disebut 3C.

“Terima Kasih kepada, seluruh masyarakat Kota Mataram yang telah turut serta mendukung Kepolisian dalam menciptakan Keamanan di wilayah hukum Polresta Mataram,“ tutupnya. (HN3)

Ket. Foto:
Kegiatan Konferensi Pers hasil Operasi Jaran Rinjani 2024 Polresta Mataram. (Ist)

Gerakan Bersama Menuju NTB Nol Perkawinan Anak

0

HarianNusa, Lombok Utara – Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat terus berupaya menurunkan angka pernikahan anak, kali ini pemprov NTB bersama pemerintah Kabupaten Lombok Utara, menggandeng serta beberapa lembaga dan NGO melakukan kerja sama bertajuk Gerakan Bersama Menuju NTB Nol Perkawinan Anak.

Penjabat Gubernur NTB yang diwakili Plh. Asisten 1 Setda NTB Ir. H. Lalu Hamdi, MS.i mengatakan, program kolaboratif tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah dan seluruh komponen masyarakat untuk menekan hingga nol persen perkawinan anak di NTB.

"Jadi, masalah perkawinan anak ini sangat kompleks perlu satukan kekuatan dan langkah untuk mengentaskannya," tegas Lalu Hamdi dalam sambutannya pada acara Deklarasi Gerakan Bersama menuju NTB nol perkawinan anak di desa Sigar Penjalin Kecamatan Tanjung Lombok Utara, Kamis (13/6/2024).

Lebih lanjut ia mengungkapkan, kerja keras yang dilakukan pemprov NTB bersama mitra selama ini sudah membuahkan hasil yang sangat signifikan dari tahun ketahun mengalami penurunan.

"Dengan ikhtiar bersama pasti bisa terselesaikan! Terbukti dari tahun 2022 di angka 32,7 % mengalami penurunan sebesar 8,1%, menjadi 24,6 %"di tahun 2023," kata Hamdi.

Sementara itu Bupati Lombok Utara H. Djohan Syamsu mengungkapkan, sebagai kabupaten termuda di NTB Lombok Utara terus berbenah salah satunya fokus mengentaskan masalah perkawinan anak serta stunting selain menggelontorkan anggaran khusus juga melakukan edukasi serta sosialisasi ke desa.

"Untuk mengintervensinya tentu tidak hanya gerakan semata. Dari kebijakan anggaran juga kita dukung," jelas Djohan.

Di akhir acara dilakukan penandatangan MOU pengentasan masalah perkawinan anak yang melibatkan Pemprov NTB, Pemkab Lombok Utara serta Lembaga Perlindungan Anak (LPA) dan NGO, selanjutnya ditutup dengan pembacaan komitmen bersama menuju NTB nol perkawinan anak yang dilakukan oleh kepala desa se kabupaten Lombok Utara. (HN2)

Ket. Foto:
Penandatanganan deklarasi bersama menuju NTB nol perkawinan anak. (Ist)

Jaga Keandalan Pasokan Listrik Menyambut Idul Adha 1445H, PLN NTB Bentuk Posko Siaga

0

HarianNusa, Mataram – PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat dalam menyambut Hari Raya Idul Adha1445H, telah menyiapkan posko siaga mengamankan pasokan listrik untuk kenyamanan pelanggan. PLN UIW NTB juga telah menyiapkan keandalan pasokan listrik dengan melakukan asessmen dan pemeliharaan preventif pada instalasi Pembangkit, Transmisi dan Distribusi. Setiap unit operasional juga telah dilengkapi dengan personil, perlengkapan pasokan backup, peralatan kerja dan SOP teknis.

General Manager PT PLN (Persero) UIW NTB, Sudjarwo, menyebutkan telah mengamankan sejumlah titik prioritas yang terdiri dari sejumlah Masjid dan lapangan tempat penyelenggaraan sholat Idul Adha 1445H.

“PLN NTB telah membentuk 163 Posko Siaga yang tersebar di Lombok dan Sumbawa untuk memonitor pergerakan peningkatan pemakaian listrik selama perayaan Idul Adha 1445H. Hal ini penting dilakukan mengingat NTB telah menjadi kawasan ekonomi khusus yang menjadikannya tujuan dan destinasi pariwisata yang membanggakan,” ujar Sudjarwo.

Selama perayaan Idul Adha 1445H, PLN UIW NTB mensiagakan Pusat Listrik di 24 lokasi. Sebanyak 16 unit Uninterruptible Power Supply (UPS), 20 Unit Gardu Bergerak (UGB), 38 unit Genset dan 4 unit Crane juga turut disiagakan untuk mengamankan pasokan listrik disejumlah lokasi. Skema pengamanan ini juga pernah dilakukan PLN UIW NTB pada saat perayaan Idul Fitri beberapa bulan yang lalu.

Untuk tindakan preventif, PLN UIW NTB menggencarkan pemeliharaan instalasi dan jaringan listrik, menyambut perayaan Idul Adha 1445H tahun ini yang bertepatan juga dengan masa libur sekolah sehingga NTB tentunya akan mengalami kenaikan jumlah kunjungan wisatawan.

“PLN telah mengantisipasi dan memitigasi kemungkinan adanya kenaikan pemakaian listrik sehubungan dengan perayaan Idul Adha dan libur sekolah. Kami telah menyiapkan beberapa skema pengamanan pasokan listrik,” jelas Sudjarwo.

Sudjarwo juga berpesan kepada pelanggan untuk mengoptimalkan aplikasi PLN Mobile. “PLN telah mengembangkan super app yang terus berinovasi menyesuaikan kebutuhan pelanggan. Dengan PLN Mobile, kendali pelayanan ada dalam genggaman pelanggan. Mulai dari Pasang Baru, Tambah Daya, pengaduan gangguan hingga charging kendaraan listrik di SPKLU yang tersedia. Semua berada dalam satu genggaman,” imbuhnya.

Berkenaan dengan libur sekolah dan animo masyarakat NTB yang menyukai olahraga layang-layang. Sudjarwo juga berpesan agar tetap menjaga keamanan saat bermain. “PLN menghimbau kepada masyarakat agar tetap memperhatikan keamanan diri saat bermain layang-layang. Jangan bermain berdekatan dengan jaringan listrik, apalagi menggunakan tongkat untuk meraih layang-layang yang tersangkut di jaringan listrik, itu sangat membahayakan,” tegas Sudjarwo.

Benang dan layang-layang yang tersangkut di jaringan listrik juga berpotensi menyebabkan gangguan listrik, apalagi ketika terkena hujan yang menyebabkan material tersebut basah dan menjadikannya konduktor yang baik.

“Kami juga tak bosan-bosannya mengimbau kepada masyarakat untuk segera melaporkan apabila ada kejadian yang tidak wajar agar segera bisa tertangani oleh petugas PLN,” serunya.

“Kami membutuhkan dukungan masyarakat untuk membantu menjaga keandalan jaringan listrik di lingkungan masing-masing. Semoga kolaborasi antara PLN dengan masyarakat ini dapat menghadirkan kualitas listrik yang baik selama maupun sesudah perayaan Idul Adha 1445H.” tutup Sudjarwo. (HN*)

Ket. Foto:
Petugas PLN lakukan pengecekan di peralatan yang berada di Islamic Center Hubbul Wathan NTB.(Ist)

SMAN 9 Mataram Lepas 219 Lulusan Angkatan ke-3

0

HarianNusa, Mataram – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 9 Mataram menggelar acara pelepasan siswa/siswi kelas XII angkatan ke-3 yang lulus mengikuti Ujian Akhir Nasional pada tahun 2024 ini, kegiatan berlangsung pada Rabu, 12 Juni 2024 di salah satu hotel di Mataram.

Kepala SMAN 9 Mataram, Hj. Nengah Istiqomah mengatakan, bahwa acara pelepasan tersebut dihadiri oleh 219 siswa kelas XII yang lulus tahun ini, Kepala Sekolah wali kelas, para guru dan jajaran manajemen SMAN 9 Mataram, serta undangan lainnya.

"Kami mengucapkan selamat kepada anak-anak kami yang telah menyelesaikan pendidikan di SMAN 9 Mataram," ucapnya.

Istiqomah mengungkapkan, bahwa sebanyak 12 siswa SMAN 9 Mataram yang lulus tahun ini telah diterima di PTN melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

"Meski usia sekolah kami masih balita (tiga tahun, red) tapi Alhamdulillah sudah bisa mengukir prestasi dan ini kami anggap sangat luar biasa," ujarnya.

Kebanggaannya tersebut bukan tanpa alasan, sebab selain siswanya yang berprestasi, sekolah yang dipimpinnya itu dalam usia dua tahun, juga mendapatkan penghargaan sebagai sekolah ramah anak dan sekolah penggerak. Dimana di kota Mataram hanya ada dua sekolah yang mendapatkan anugrah sekolah penggerak yakni SMAN 9 Mataram dan SMAN 4 Mataram.

"Sedangkan anugerah sekolah ramah anak untuk jenjang SMA se NTB baru hanya kami (SMAN 9 Mataram) yang diberikan langsung oleh KPPA," ujarnya.

"Dan untuk anak-anak kami yang masuk perguruan tinggi jalur tes semoga semuanya bisa lulus," harapnya.

Namun ia juga menyiapkan alternatif lain jika para lulusan SMAN 9 yang mendaftar di perguruan tinggi tidak lulus jalu tes. Sebagai Ketua IGI NTB, pihaknya telah menjalin kerjasama dengan salah satu perguruan tinggi di Jawa Barat dalam hal beasiswa.

"Ikatan Guru Indonesia itu telah menjalin kerjasama dengan Nusa Putra University yang ada di Jawa Barat untuk memberikan beasiswa kepada 3000 siswa di seluruh Indonesia khusus sekolah yang ada di luar pulau Jawa," pungkasnya. (HN3)

Ket. Foto:
Kepala SMAN 9 Mataram, Nengah Istiqomah. (HarianNusa)

Sapi Kurban Presiden Jokowi seberat 1,057 Ton akan diserahkan ke Masjid Alifurrahman Lombok Tengah

0

HarianNusa, Mataram – Presiden Joko Widodo menyumbangkan sapi seberat 1,057 ton untuk dikurbankan di NTB. Sapi jenis Brahman Cross tersebut dipelihara di Lingkungan Menang Timur Kelurahan Dasan Geres, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi NTB, Muhammad Riadi menyebutkan, sapi bantuan masyarakat dari Presiden itu sudah lolos seleksi.

“Sapi Brahman Cross sebesar 1,057 ton, akan diserahkan ke Masjid Alifurrahman Desa Ubung, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah,” katanya, Selasa (11/6/2024).

Sapi kurban sumbangan dari Presiden ini bobotnya lebih berat dari tahun lalu yang mencapai 1,04 ton.

Disisi lainnya, suplai hewan kurban baik sapi dan kambing di NTB pada Idul Adha 1445 Hijriyah ini sangat mencukupi. Bahkan tidak sedikit hewan kurban dari NTB yang dibawa keluar daerah seperti Jabodetabek.

“Kita juga menerjunkan tim pemeriksa kesehatan hewan kurban sebanyak 144 orang dalam memastikan hewan kurban itu sehat,” ujarnya.

Tim pemeriksa kesehatan ini bergerak di lapangan memonitor dan mengawasi kesehatan hewan kurban yang dijual pada pedagang di lapak-lapak yang ada.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Kota juga memiliki tim pemeriksa yang bergerak melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban.

"Supaya ada jaminan bahwa hewan-hewan kurban itu benar-benar sehat untuk dikonsumsi oleh masyarakat," pungkasnya. (HN3)

Ket. Foto:
Para petugas Tim kesehatan hewan kurban saat memeriksa kesehatan Sapi Kurban milik Presiden Joko Widodo. (Ist)

error: Content is protected !!