Kota Mataram
Polemik Tambatan Perahu, Nelayan Mengadu ke Baiq Diyah Ratu Ganefi

HarianNusa.com, Mataram – Persoalan tambatan perahu nelayan di Pondok Perasi Kelurahan Bintaro Kota Mataram masih bergulir. Meski sebelumnya telah digelar rapat yang difasilitasi oleh Dispar NTB beberapa waktu lalu dan disepakati untuk jangka pendek nelayan dari Pondok Perasi diberikan lokasi tambatan perahu di Pantai Duduk, namun solusi tersebut ternyata mendapat penolakan. Sejumlah perwakilan nelayanpun mengadukan persoalan tambatan perahu tersebut ke Senator RI asal NTB, Baiq Diyah Ratu Ganefi.
Sejumlah pihak juga hadir dalam pertemuan yang di gelar di kantor DPD RI jalan Airlangga Mataram, Jum’at (3/8). Hadir dalam pertemuan diantaranya, Kepala Dinas kelautan dan Perikanan Kota Mataram, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lombok Barat, perwakilan dari Dinas Pariwisata Lobar dan Wakapolsek Senggigi.
Kepala lingkungan Pondok Perasi H. Maskan mengatakan warganya yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan menolak lokasi pantai Duduk sebagai tempat tambatan perahu karena gelombang yang tinggi di saat angin barat. H. Maskan pun meminta agar pemerintah Kota Mataram, Lombok Barat serta provinsi memberikan solusi atas persoalan yang berkepanjangan tersebut.
“Pantai Duduk sama dengan Ampenan karena di saat musim angin barat gelombangnya sangat tinggi jadi kami tidak bisa menambatkan perahu disana, kami minta tempat yang lain, ini hanya sementara pada saat musim angin barat saja,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram Hj. Baiq Sujihartini menjelaskan persoalan tambatan perahu nelayan ini telah berlangsung lama, berbagai pertemuan juga telah di lakukan untuk mencari solusi termasuk pertemuan yang di fasilitasi Dispar NTB. Namun tampaknya kesepakatan dalam pertemuan tersebut kata Hj. Baiq Suji belum memberikan solusi yang maksimal. Meski demikian Pemkot Mataram masih terus berupaya untuk mencarikan solusi yang terbaik.
“Ini persoalan lama yang belum tuntas seratus persen, sudah ada pertemuan antara Mataram dan Lobar yang di sepakati bersama, tetapi belum bisa di terima sepenuhnya, kami akan terus berusaha mencarikan solusi yang terbaik,” paparnya.
Sementara dari Dinas Pariwisata Lobar mengatakan, permintaan nelayan agar mendapat tempat tambatan perahu di depan pantai Hotel Santosa sangat tidak mungkin, karena kawasan tersebut masuk dalam kawasan wisata dan pada akhir tahun akan di gelar sejumlah agenda pariwisata.
Anggota DPD RI Baiq Diyah Ratu Ganefi mengatakan persoalan tambatan perahu nelayan ini memang sudah berlarut larut. Lebih jauh Senator yang juga ketua IWPI NTB ini menyatakan persoalan tambatan perahu harus segera di selesaikan terlebih musim angin barat sebentar lagi akan terjadi. Baiq Diyah pun mengatakan pihaknya akan segera membuat surat ke BWS untuk menyegerakan pembangunan jetty di Meninting. Sementara untuk jangka pendek dirinya akan melakukan pertemuan dengan walikota dan bupati membahas persoalan tambatan perahu.
“Saya akan membuat surat agar BWS segera membuat pemecah gelombang, ini penting untuk jangka panjang, saya juga akan bertemu dengan bupati dan walikota membicarakan persoalan ini, semoga persoalan ini bisa terselesaikan,” ujarnya.
Pada rapat beberapa waktu lalu sejumlah pihak menggelar rapat untuk mencari solusi atas persoalan tambatan perahu nelayan tersebut. Dari pertemuan yang di fasilitasi Dispar NTB ini ada dua solusi yang di sepakati diantaranya solusi jangka pendek yaitu memberikan lokasi tambatan perahu di Pantai Duduk. Sementara untuk jangka panjang BWS akan membangun pemecah gelombang sepanjang 1350 meter dari Senggigi sampai Sungai Meninting. (sat)
Hukum & Kriminal
Polsek Ampenan Kawal Ketat Pelaksanaan Sholat Idul Adha 1446 H di Seluruh Wilayah Hukum

Mataram, NTB – Suasana perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah di wilayah Kota Mataram berlangsung khidmat dan tertib berkat pengamanan maksimal dari jajaran Polsek Ampenan, Jumat (06/06/2025).
Sejumlah personel diterjunkan ke berbagai titik pelaksanaan sholat Idul Adha, baik di masjid maupun lapangan terbuka, guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.
Pengamanan ini dipimpin langsung oleh Kapolsek Ampenan, AKP Gede Sukarta., yang juga turun langsung ke lapangan melakukan patroli dan memantau kesiapan anggotanya di sejumlah lokasi strategis.
“Seluruh personel, termasuk para Bhabinkamtibmas, dikerahkan untuk memastikan pelaksanaan sholat Idul Adha berjalan lancar tanpa gangguan. Kami ingin masyarakat merasa tenang dan fokus beribadah,” ungkap AKP Gede Sukarta dalam keterangannya kepada media.
Langkah-langkah pengamanan yang dilakukan mencakup patroli mobile, penjagaan tetap di titik-titik keramaian, serta pengaturan lalu lintas di sekitar lokasi pelaksanaan salat. Tidak hanya itu, personel juga dikerahkan untuk mengawasi area penyembelihan hewan kurban pasca sholat Ied.
Kapolsek Ampenan menambahkan, pemantauan langsung terhadap kinerja petugas di lapangan juga dilakukan sebagai bagian dari upaya memastikan setiap anggota menjalankan tugasnya secara profesional.
“Kami ingin memastikan kehadiran polisi benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Karena itu, saya turun langsung untuk memantau dan memberi semangat kepada anggota di lapangan,” tegasnya.
Dengan pengamanan yang solid dan terorganisir ini, Polsek Ampenan berharap suasana Idul Adha tahun ini bisa menjadi momentum penuh kedamaian dan kebahagiaan bagi seluruh masyarakat.
“Semoga masyarakat dapat menjalankan ibadah Idul Adha dengan penuh khidmat, aman, dan gembira. Kami, Polsek Ampenan, akan terus hadir untuk menjaga situasi Kamtibmas tetap kondusif,” pungkas Kapolsek. (F3)
ket. Foto:
suasana Hari Raya idul Adha di wilayah hukum Polsek Ampenan. ( Ist)
Kemanusiaan
Kapolresta Mataram Serahkan Seekor Sapi Kurban untuk Warga Karang Taliwang

HarianNusa, Mataram – Moment Hari Raya Idul Adha 1446 H / 2025, Kapolresta Mataram AKBP Hendro Purwoko, SIK., MH. secara langsung menyerahkan satu ekor sapi kurban kepada masyarakat Lingkungan Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Kamis (05/06/2025).
Penyerahan hewan kurban ini dilakukan di halaman Masjid Qubbatul Islam, dan dihadiri oleh para Pejabat Utama (PJU) Polresta Mataram, Kapolsek Sandubaya, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta pengurus masjid setempat.
Kapolresta Mataram menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan kedekatan Polri dengan masyarakat, sekaligus wujud nyata semangat Idul Adha sebagai momentum untuk mempererat hubungan antar sesama.
“Hari ini kami bersyukur bisa berbagi. Semoga hewan kurban yang kami serahkan dapat membawa kebahagiaan dan keberkahan bagi warga Karang Taliwang, terutama bagi mereka yang membutuhkan,” ujar AKBP Hendro Purwoko usai penyerahan.
Ia juga menekankan bahwa kegiatan sosial seperti ini akan terus dilakukan untuk membangun kepercayaan publik dan memperkuat tali silaturahmi antara kepolisian dan masyarakat.
Sementara itu, warga Karang Taliwang menyambut hangat dan mengapresiasi penyaluran hewan kurban oleh Polresta Mataram. Mereka menilai kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama bagi masyarakat yang belum mampu berkurban.
“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Kapolresta dan jajaran. Bantuan ini sangat berarti bagi kami, dan semoga menjadi amal ibadah yang diterima di sisi Allah SWT,” ucap salah seorang tokoh masyarakat setempat. (F3)
Ket. Foto:
Penyerahan seekor sapi kurban dari Polresta Mataram untuk warga lingkungan karang Taliwang. (Ist)
Hukum & Kriminal
Kamar Kos di Lingsar Digerebek Polisi, Jadi Sarang Pesta dan Transaksi Narkoba

HarianNusa, Mataram – Sebuah kamar kos di Desa Kumbung, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat digerebek Satuan Reserse Narkoba Polresta Mataram pada Rabu dini hari (04/06/2025) setelah diduga kerap dijadikan tempat pesta dan transaksi Narkoba.
Dalam penggerebekan tersebut, petugas mengamankan empat pria berinisial J, I, MAS, dan DS yang seluruhnya berasal dari Kabupaten Lombok Tengah. Selain para terduga, polisi juga menyita Narkotika jenis sabu seberat 2,97 gram, alat konsumsi sabu, alat komunikasi, serta perlengkapan pendukung transaksi Narkoba.
Kasat Narkoba Polresta Mataram, AKP I Gusti Ngurah Bagus Suputra, SH., MH., membenarkan adanya pengungkapan kasus ini. Ia menjelaskan bahwa penggerebekan dilakukan berdasarkan informasi dari masyarakat yang mencurigai aktivitas di kamar kos tersebut.
“Kami langsung tindak lanjuti laporan masyarakat dengan melakukan penyelidikan, dan setelah yakin, dilakukan penggerebekan. Hasilnya, empat pria asal Lombok Tengah kita amankan bersama barang bukti sabu,” ujar AKP Ngurah Bagus.
Kuat dugaan bahwa kamar kos tersebut telah lama menjadi tempat berkumpul dan pesta Narkoba. Kini, keempat terduga telah diamankan di Mapolresta Mataram untuk menjalani proses pemeriksaan lebih lanjut.
Menurut AKP Ngurah Bagus, berdasarkan hasil tes urine keempat terduga positif mengandung Methamphetamine (Shabu), dan terhadap para terduga dikenakan Pasal 114 ayat (1) dan/atau Pasal 112 ayat (1) serta Pasal 127 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman hingga 10 tahun penjara.
“Kami masih dalami keterlibatan mereka, apakah sekadar pengguna atau bagian dari jaringan pengedar sabu diwilayah hukum Polresta Mataram. Penelusuran terhadap sumber barang juga sedang kami kembangkan,” pungkasnya.
Kepolisian mengimbau masyarakat untuk terus aktif melaporkan aktivitas mencurigakan dilingkungan masing-masing demi menjaga wilkum Polresta Mataram tetap bersih dari peredaran Narkoba. (F2)
Ket. Foto:
Empat orang terduga penyalahguna narkotika yang digerebek di sebuah kamar kos di Lingsar kini diamankan di Polresta Mataram. (Ist)
-
Headline7 tahun ago
Potensi Tsunami di Asia, NTB Diperingati Waspada
-
NTB6 tahun ago
Ini Cara Mitigasi saat Gempa Bumi
-
Headline7 tahun ago
Misteri Telapak Tangan yang Gegerkan Warga Lombok Terpecahkan
-
Headline8 tahun ago
Mengenang 40 Tahun Bencana Tsunami di Lombok dan Sumbawa
-
Headline8 tahun ago
Ssttt… Ini Lokasi Razia Zebra di Pulau Lombok Selama Dua Pekan
-
Hukum & Kriminal7 tahun ago
Tak Terima Diputusin, Pria di Lotim Sebar Foto Bugil Kekasihnya
-
NTB6 tahun ago
Ahli Geologi AS Peringatkan Bahaya Gempa di Selatan Lombok
-
NTB6 tahun ago
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Dingin di Lombok