Beranda blog Halaman 856

Gubernur NTB Resmikan Lombok Vaganza Hotel

HarianNusa.com – Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah meresmikan Lombok Vaganza Hotel and Convention milik Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram, Sabtu (24/11/2018). Peresmian hotel tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap pembangunan pariwisata NTB.

“Dengan Soft Opening Lombok Vaganza ini mudah-mudahan menjadi fasilitas pendukung industri pariwisata yang tidak hanya terbaik di provinsi ini tapi juga terbaik di Indonesia,” ungkap Bang Zul, sapaan akrab gubernur NTB itu.

Pembangunan hotel itu kata Gubernur, diharapkan mampu membantu NTB bangkit dengan menambah peluang lapangan kerja baru serta berperan dalam mengentaskan kemiskinan.

Lombok Vaganza ini berlokasi tepat di depan gedung STP Mataram dan merupakan budget city hotel dengan fasilitas setara hotel bintang 3 dilengkapi dengan ballroom berkapasitas 900 orang dan Meeting Room, meski baru memiliki 20 kamar, hotel ini menawarkan standar pelayanan profesional dan menyediakan akomodasi yang lengkap baik untuk keperluan bisnis, MICE ataupun liburan bagi wisatawan yang berkunjung ke NTB.

Gubernur menegaskan bukan hanya jumlah kamar yang bertambah, fasilitas mewah dan venue yang bagus. Namun, yang paling penting adalah bangunan yang tahan gempa serta rasa kesyukuran dalam setiap hambatan dan rintangan yang dihadapi nantinya.

General Manager Lombok Vaganza, Key Amalia mengatakan meski awalnya hotel ini digunakan hanya untuk memfasilitasi praktik mahasiswa STP Mataram. Namun setelah diresmikan hotel siap menerima tamu sesuai dengan akomodasi pilihan disertai bussiness center terpadu.

“Dengan mengedepankan Best value for business and leisure kami sangat yakin dengan standar pelayanan yang ditawarkan hotel kami akan mampu
berkontribusi terhadap penyedian akomodasi dan beroperasi secara maksimal tahun depan,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua STP Mataram Dr. Halus Mandala, M.Hum. Ia menyampaikan sekolah pariwisata tidak hanya mencetak SDM yang mumpuni melalui lulusan-lulusan kami. Tetapi juga berkontribusi langsung terhadap bangkitnya sektor pariwisata di Pulau Lombok.

“Melalui hotel yang diesmikan ini bisa menjadi sarana pengembangan keterampilan bagi mahasiswa STP Mataram agar selepas perkuliahan sudah siap memasuki dunia kerja,” ungkapnya.

Selain hotel, untuk menambah income, Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram juga melebarkan sayap di bidang Travel Agen dan Catering.

Soft opening itu ditandai dengan pelepasan burung merpati dan pemotongan pita oleh Gubernur dan jajaran hotel. (f3)

Unram Gelar Workshop Penulisan Artikel Ilmiah

HarianNusa.com –Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Mataram (Unram) menggelar workshop Penulisan Artikel Ilmiah dan Pendampingan Publikasi pada Jurnal Internasional

Prodi Ilmu Tanah Unram Gelar Kuliah Umum Pembelajaran Inovatif

HarianNusa.com – Program Studi Ilmu Tanah Universitas Mataram (Unram) menggelar workshop dan kuliah umum bertema Pembelajaran Inovatif untuk Mata Kuliah Metodologi Penelitian Prodi Ilmu Tanah

Mahasiswa Gelar Aksi Minta Polisi Tangkap Peleceh Baiq Nuril

HarianNusa.com – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), menggelar aksi di Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Kejaksaan Negeri Mataram

Gelorakan NTB Bangkit, IMI Gelar Pesona Lombok Wisata Rally 2018

HarianNusa.com – Guna mendongkrak angka kunjungan wisatawan mancanegara, sekaligus sebagai wujud kepedulian terhadap kebangkitan NTB pasca gempa, dengan mengkolaborasikan program pemerintah di bidang pariwisata dan olahraga, IMI (Ikatan Motor Indonesia) NTB menggelar event Rally Wisata Nasional IMI Peduli NTB.

Rally Wisata ini dikemas dalam nuansa promosi pariwisata dan berbagai potensi daerah khusunya Pulau Lombok.

“Kegiatan ini kami rancang bagi para penggemar otomotif, para traveler dan pecinta alam serta lingkungan wisata. Terlebih juga para wisatawan domestik dan mancanegara yang ingin menikmati keindahan Pulau Lombok dengan berkendara,”ungkap Ketua IMI NTB, M. Nur Haedin, Jumat (23/11).

Rally Wisata ini memiliki beberapa bertujuan diantaranya, mempererat rasa kebangsaan dan persatuan, mendukung program NTB Bangkit , recovery pariwisata pasca gempa Lombok, mengangkat potensi ekonomi yang dimilik NTB, promosi pariwisata dalam rangka menyukseskan program Pesona Indonesia, Wonderful Indonesia, Pesona Lombok-Sumbawa sebagai upaya meningkatkan angka kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara.

Tercatat 28 tim profesional siap berlaga dalam Pesona Lombok Rally Wisata Nasional 2018. Kegiatan ini di pusatkan di Hotel Montana Premier Senggigi, Lombok Barat, pada 24-25 November.

“Rally wisata dirangkai yang dikemas melalui program tahunan IMI (Ikatan Motor Indonesia) ini telah dilaksanakan 3 kali di NTB. Yakni tahun 2015, 2016, dan 2017. Sejauh ini, hasil penyelenggaraan lancar dan sukses, serta dengan nilai yang memuaskan,” kata Edo sapaan akrab M Nur Haedin.

Dilanjut Edo, Rally Wisata tahun ini akan dihadiri oleh Sekjen IMI pusat Jeffry JP, sekaligus untuk mengikuti Kejuaraan Nasional TIMES Rally putaran 3. Juga dihadiri sejumlah pereli nasional yang terus mengejar poin untuk menjadi juara terbaik di musim Kejurnas TIME Rally 2018.

“Rally wisata di Lombok kali ini akan bersaing ketat untuk merebutkan posisi terdepan antara lain dari DKI Jakarta, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, Kal-Sel, Kal-Tim, Papua, Sul-Sel serta tuan rumah NTB,” papar Edo.

Edo menambahkan secara resmi peserta Pesona Lombok Wisata Rally Nasional 2018 ini akan dilepas oleh Sekda NTB Rosiady H. Sayuti yang mewakili Gubernur NTB. Selain itu akan dihadiri pula oleh Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid, Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Mohammad Faozal serta dari Kementerian Pariwisata RI. (f3)

Pembangunan Bendungan Meninting Tinggal Setahap

HarianNusa.com – Rencana pembangunan Bendungan Meninting yang sempat hilang kabarnya itu, kini mulai memasuki titik terang. Diam-diam tahapan proses kegiatannya sudah berjalan. Begitu pula dananya sudah tersedia. Dari 6 tahapan awal yang dilalui, kini sudah mencapai tahapan kelima.

“Tinggal tahapan keenam yakni pembebasan lahan yang belum dilakukan,” ujar Asisten II Pemprov NTB, H. Chairul Machsul, Kamis (22/11/2018) di Mataram.

Dikatakan Machsul, untuk rencana pembangunan bendungan Meninting ini masih belum ada kejelasan masalah tanah. Kondisi ini tentunya cukup ruwet, karena akan menyebabkan kontraktor belum berani mengambil langkah. Ia berharap agar tahun 2018 ini pembebasan lahan dan pembuatan jalan masuk sudah selesai.

“Saya harap Pemkab Lobar segera menyelesaikan proses apraisial. Apalagi uangnya sudah ada dari APBN dan bukan APBD,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Asisten II Pemkab Lobar Hj. Baiq Lale Prayatni menjelaskan, pihaknya sudah menganggarkan dari APBD-P sebesar Rp 2,3 milyar. Dirinya (Baiq Lale,red) menepis anggapan pihak Pemkab Lobar lamban dalam menyelesaikan pembebasan lahan. Menurutnya, Pemkab Lobar tetap melakukan koordinasi dengan BPN Provinsi maupun Lobar. Namun yang menyebabkan keterlambatan ini adalah adanya informasi proyek pembangunan bendungan Meninting dihapus. Selain itu pada saat yang sama Lobar mengalami defisit anggaran.

“Uang kami juga defisit pada waktu itu akibat gempa,” jelas Baiq Lale.

Sementara itu kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I, Ir. Asdin Julaidy menjelaskan, fungsi Bendungan Meninting ini nantinya sangat banyak. Lahan yang bisa diairi mencapai 2.600 hektar. Airnya nanti selain dibawa ke Dam Mujur, juga akan mengganti pelayanan mata air Ranget untuk kebutuhan masyarakat.

“Mata air Ranget nanti bisa fokus untuk PDAM,” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, air bendungan ini juga akan dapat membantu aliran bendungan Pandan Duri sehingga air dari kokoq Babak bisa diover ke bendungan Pandan Duri. Sementara itu air baku bendungan ini sendiri bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat Gunung Sari dan Lingsar.

Sementara itu Camat Gunungsari H. Rusni menjelaskan, terkait persoalan di masyarakat yang ketempatan pembangunan bendungan ini, hampir tidak ada. Desa yang terdampak adalah Bukit Tinggi yang masuk Gunungsari, dan Dasan Geria yang masuk kecamatan Lingsar.

Dikatakan H. Rusni, warganya yang ada di Dusun Kembalikan, Mur Padang dengan jumlah ratusan KK itu menerima untuk direlokasi. Namun yang terasa agak berat adalah pembangunan salah satu sekolah yang juga terkena proyek bendungan. Sekolah tersebut adalah SDN 3 Bukit Tinggi.

Mengenai harga tanah, H. Rusni mengatakan, sebelum adanya rencana pembangunan bendungan ini harganya sekitar Rp 5 juta per are. Tapi sekarang sudah naik, minimal Rp 10 juta per are.

“Tapi sekarang belum dibebaskan. karena masih diukur oleh BPN,” terangnya. (f3)

Dandim 1606/ Lobar Kagumi Kebersamaan Dua Agama saat “Perang Topat”

HarianNusa.com – Kegiatan Perang Topat yang digelar Pemerintah Kabupatan Lombok Barat (Pemkab Lobar) di Pura Lingsar pada Kamis (22/11/2018) kemarin merupakan event tahunan yang pelaksanaannya melibatkan dua agama yakni Islam dan Hindu.

Event Perang Topat ini tidak hanya menarik perhatian ribuan masyarakat Lombok namun sejumlah wisatawan manca negara juga tampak hadir meramaikan acara yang mencerminkan kerukunan dan perdamaian dalam perbedaan (agama, red).

Dandim 1606/Lobar Let. Kol C.Zi, Djoko Rahmanto, S.E, beserta Istri saat menghadiri Perang Topat tersebut menyampaikan rasa kagum dengan kegiatan yang mengandung unsur adat, tradisi dan budaya dua agama (Islam dan Hindu, red) di Lombok sangat sakral dan dilaksanakan secara bersamaan penuh kedamaian dan kebhinnekaan.

“Seumur hidup saya jadi tentara baru kali ini saya menyaksikan ada perang tanpa korban jiwa maupun luka dalam perang topat ini. Dan ritual ini merupakan tradisi sakral yang merupakan budaya warisan leluhur yang patut dijaga kelestariannya. Disamping itu juga merupakan aset pariwisata yang harganya cukup tinggi. Saya kagum dengan kebersamaan Islam dan Hindu yang hidup berdampingan. Ini mencerminkan aplikasi kebhinnekaan yang patut dicontoh oleh dunia,” ungkapnya.

Selain itu Dandim juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pihak Pemda Lobar yang telah mampu mempertahankan tradisi budaya bangsa di Lombok dan menjadikannya event rutin tahunan dalam agenda pariwisatanya.

Ditambahkannya pula bahwa TNI- POLRI bersinergi bahu membahu dalam pengaman pelaksanaan ritual tersebut. Dengan melakukan sweping guna meminimalisir tindak kejahatan yang mungkin terjadi, serta mengawal pelaksanaan perang topat tersebut agar berlangsung aman dan kondusif. (f3)

Perang Topat Didorong Jadi Event Nasional

HarianNusa.com – Perang Topat (perang ketupat) merupakan tradisi tahunan yang dirayakan masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Event Perang Topat Sebagai Simbol Kebhinekaan

HarianNusa.com – Pemerintah Kabupatan Lombok Barat menggelar event Perang Topat di Pura Lingsar, Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Kamis (22/11/2018).

Perang Topat merupakan event tahunan yang melibatkan dua unsur adat budaya dan agama yakni Islam dan Hindu.

Dalam sambutan pembukaannya, Bupati Lobar, Fauzan Khalid mengatakan masyarakat Lombok Barat tidak pernah berkoar- koar (berteriak, red) tentang kebhinekaan tetapi masyarakatnya secara nyata dan aplikatif mempraktekan nilai-nilai kebhinekaan tersebut.

Salah satunya, sebut Fauzan, melalui event Perang Topat yang secara turun temurun dilaksanakan di tempat ini (Pura Lingsar, red).

Fauzan menjelaskan, keseluruhan prosesi Perang Topat, dari awal sampai akhir melibatkan peran serta dua agama yaitu agama Islam dan agama Hindu. Semuanya dilakukan dengan riang gembira.

Fauzan mencontohkan, sehari sebelum event Perang Topat dimulai terlebih dahulu digelar acara Ngiring Kao (mengiring kerbau, red). Dipilihnya kerbau sebagai simbol bukan sapi atau babi, jelas Fauzan, karena mereka (umat Islam dan Hindu, red) sama-sama saling menghormati.

Sebelum kerbau diiring mengelilingi Pura Lingsar, umat Islam melakukan zikir atau roah gubuk (syukuran, red) disisi lain umat Hindu melakukan upacara keagamaan mendak tirta amarta. Setelah keduanya selesai melakukan acara keagamaan secara bersama-sama masing-masing pemuka agama (Islam dan Hindu) tersebut mengarak sapi keliling taman Pura Lingsar.

Fauzan mengatakan alangkah indahnya kebhinekaan yang dibungkus dengan kesadaran total bahwa manusia diciptakan untuk merajut persaudaraan dan perdamaian tersebut. Untuk itu melalui event Perang Topat ini masyarakat Lobar ingin mengirimkan pesan bahwa pluralitas perlu dijaga, dirawat dan dipraktekkan.

“Mudah-mudahan apa yang dilakukan oleh masyarakat kabupaten Lombok Barat ini bisa dijadikan contoh bagi seluruh masyarakat Indonesia sehingga komitmen kita sebagai warga negara Indonesia yang sudah menyepakati NKRI tetap kokoh sebagai milik bersama dan juga bersama-sama menyongsong masa depan bangsa yang lebih baik dan yang lebih cerah,” harap Fauzan.

Turut hadir dalam acara tersebut Bupati Lobar didampingi istri, Bupati Lobar terpilih, Sekda Lobar, perwakilan kementerian pariwisata, kementerian PMK, Muspida Provinsi NTB, Muspida kabupaten Lombok Barat, Kadis Pariwisata NTB, Lalu M. Faozal, DPD RI, DPRD Lombok Barat, Dandim Lobar, Kapolres Mataram, Kapolres Lobar, pemuka agama Islam, pemuka agama Hindu dan ribuan masyarakat lainnya. (f3)

7 Peristiwa yang akan Terjadi Setelah Gempa Besar

HarianNusa.com – Gempa berkekuatan 7,0 dan 7,4 magnitudo mengguncang Lombok, Palu dan Donggala pertengahan tahun ini. Ribuan orang meninggal dunia dan puluhan ribu rumah rusak parah.

error: Content is protected !!