Connect with us

NTB

Setujui Ranperda Perubahan APBD tahun 2022 Dibahaa Selanjutnya, Fraksi Gerindra Lontarkan Kritik, Saran dan Pertanyaan

Published

on

HarianNusa, Mataram – Fraksi Partai Gerindra meminta penjelasan terhadap Nota Keuangan dan Ranperda Tentang Perubahan APBD Tahun 2022. Hal tersebut disampikan Ketua Fraksi Gerindra Sudirsah Sujanto saat menyampaikan pandangan umum fraksinya dalam Rapat Paripurna DPRD NTB yang digelar pada Jumat siang, (16/09/2022).

Dalam pandangannya, Fraksi Gerindra menyatakan bahwa terdapat inkonsistensi estimasi target pendapatan daerah yang tertuang dalam Nota Rancangan Perubahan APBD yang telah disampikan gubernur dengan estimasi Pendapatan Daerah yang tertuang dalam Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara atau PPAS tahun 2022 yang telah dibahas dan disepakati oleh TAPD dan DPRD NTB. Dimana dalam dokumen PPAS tercantum pendapatan daerah pada APBD 2022 (sebelum perubahan) sebesar 5,339 Triliun lebih dan pasca perubahan tercantum sebesar 5,480 Triliun lebih dengan estimasi kenaikan target pendapatan sebesar 1,51 persen. Sedangkan estimasi target pendapatan daerah yang tertuang dalam Nota Keuangan Rancangan Perubahan APBD tahun 2022 tercantum Pendapatan Daerah pada APBD (sebelum perubahan) sebesar 5,339 triliun dan pasca perubahan tercantum sebesar 5,569 triliun lebih. Estimasi target kenaikan Pendapatan Daerah sebesar 5,01 persen.

"Berdasarkan perbedaan-perbedaan estimasi target Pendapatan Daerah pasca perubahan yang tertuang dalam Nota Keuangan Rancangan Perubahan APBD tahun 2022 yang telah dibahas dan disepakati oleh TAPD bersama Banggar DPRD NTB. Maka dalam kesempatan ini Fraksi Gerindra ingin mendapat kejelasan mengapa terjadi perbedaan estimasi pendapatan daerah pasca perubahan di antara dua dokumen tersebut. Mohon penjelasan," ungkap Sudirsah.

Selain itu, Fraksi Gerindra juga menyoroti dalam Nota Keuangan Rancangan Perubahan APBD tahun 2022 terdapat kenaikan Pendapatan Daerah sebesar 270 miliar, sementara disisi lain terdapat kenaikan difisit sebesar 84 miliar. Serta kenaikan belanja 354 miliar lebih. Berdasarkan data tersebut fraksi Gerindra bertanya sejauh mana tingkat rasionalitas pendapatan tersebut dapat dicapai. Pertanyaan ini menjadi rasional untuk diketengahkan mengingat besarnya belanja yang akan dibayarkan di tahun 2023 yang merupakan hutang tahun 2022.

"Oleh karenanya kami bertanya apakah pemerintah mampu mengantisipasi besaran hutang di tahun 2022 ini yang berpotensi mencapai 600 miliar yang akan dibayarkan pada tahun 2023. terlebih mengingat di tahun 2023 kita akan dihadapkan dengan pembiayaan dalam mengahadapi pesta demokrasi (Pemilu) yang KPU sendiri sudah mengajukan anggaran dalam jumlah yang besar. Ditambah lagi dengan adanya beban bunga pinjaman dari PEN. Dengan demikian sejauh rasionalitas realisasi pendapatan harus tercapai 800 miliar hingga 900 miliar. Mohon ketegasan dan jawabannya," ujarnya.

Advertisement

Fraksi Gerindra juga mengkritisi terjadinya defisit belanja selam 2 tahun APBD (2020 dan 2021) yang implikasinya beberapa belanja strategis tidak mpu terbayar pada tahun tersebut. Terlebih di tahun 2022 ini, posisi keuangan pemerintah semakin sulit. Belum lagi terkait dengan besaran hutang dari tahun ke tahun yang semakin bertambah. Menurut Fraksi Gerindra, jika Pemprov tidak mampu menelurkan strategi jitu atau upaya-upaya luar biasa, maka pemerintahan (Zul-Rohmi, red) ini yang akan berakhir tahun 2023 akan kembali dengan lagu yang sama yakni "gali lobang tutup lobang untuk membayar hutang".

"Oleh karenanya kami bertanya apa dan bagaiman strategi jitu dari pemprov agar APBD ini bisa lebih sehat," tanyanya.

Singkatnya, dalam pandangannya Fraksi Gerindra meminta agar Pemprov mengoptimalkan langkah konkrit terkait penyusunan anggaran yang berbasis kinerja dengan melakukan penguatan pelaksanaan money follow program dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran dan hasil yang diharapkan. Termasuk efesiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut yang tetap melakukan pendekatan tematik, holistik, integratif, dan spasial, serta mengacu kepada indikator kinerja, standar biaya dan evaluasi kerja.

Fraksi Gerindra juga meminta agar dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang beraih (clean governance) sesuai ketentuan peraturan yang berlaku, maka pemerintah daerah harus mampu membuktikan kinerja secara nyata dan transparan tidak larut dalam agenda-agenda dan narasi-narasi pencitraan.

Selanjutnya, Fraksi Gerindra meminta kepada pemprov dalam mengusulkan program dan kegiatan dalam perubahan APBD 2022 hendaknya senantiasa harus dilakukan sinkronisasi dan harmonisasi dengan APBN hingga terhindar dari duplikat atau tumpang tindihnya suatu kegiatan yang didanai dari berbagai sumber.

Advertisement

Namun demikian diakhir penyampaian pandangan umumnya, Fraksi Gerindra menyatakan menyetujui Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD Provinsi NTB TA 2022 untuk dibahas ketingkat selanjutnya.

Paripurna dengan agenda penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD Provinsi NTB Tahun Anggaran 2022 itu dipimpin oleh Wakil Ketua III H. Yek Agil Al Haddar bersama Wakil Ketua I Nauvar Furqoni Farinduan dan Wakil Ketua II H. Muzihir dan dihadiri oleh Asisten I Setda Provinsi NTB Madani Mukaram, anggota DPRD NTB, serta undangan lainnya. (F3)

Ket. Foto:
Kegiatan rapat paripurna DPRD NTB dengan agenda penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD Provinsi NTB Tahun Anggaran 2022. (Istimewa)

Continue Reading
Advertisement

NTB

Program Desa Berdaya, Pintu Gerbang Pemprov NTB Intervensi Tangani Kasus Perempuan dan Anak

Published

on

By

HarianNusa, Mataram -Kepala Dinas Kominfotik NTB H. Yusron Hadi, S.T., M.UM., mengungkapkan bahwa Program Desa Berdaya yang akan diluncurkan Pemerintah Provinsi NTB telah disiapkan menjadi pintu gerbang untuk mengintervensi berbagai kasus perempuan dan anak yang terjadi di tingkat desa. 

Lebih jauh Yusron Hadi menjelaskan, Desa Berdaya merupakah salah satu program strategis Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal dan Wakil Gubernur  Hj. Indah Dhamayanti Putri yang siap diluncurkan dalam waktu dekat. Program ini dirancang untuk mengakumulasi berbagai intervensi program di desa seperti kemiskinan ekstrem, kesehatan, pendidikan, digitalisasi di desa, hingga masalah kekerasan perempuan dan perlindungan anak yang sedang marak terjadi di Provinsi NTB.

“Kita harapkan ini bisa menjadi salah satu langkah pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan maupun perlindungan terhadap anak,” ucap Yusron Hadi saat mengikuti Talkshow Bincang Kamisan bertema Penanggulangan Kekerasan Perempuan dan Perlindungan Anak di Comand Center Kantor Gubernur NTB, Kamis 5 Juni 2025.

Adapun hadir sebagai narasumber pada Talkshow Bincang Kamisan kali Ketua LPA Mataram Joko Jumadi, Sri Wahyuni, S.IP selaku Kabid Perlindungan Khusus Anak DP3AP2KB Provinsi NTB, dan Prof. Atun Wardahun, M. AG. MA. PHD selaku Guru Besar Hukum Keluarga Islam UIN Mataram dan dimoderatori langsung oleh Kepala Dinas Kominfotik NTB Yusron Hadi. 

Dalam kesempatan ini, dibahas berbagai penyebab tingginya kasus kekerasan perempuan dan anak serta bagaimana penangan ideal yang seharusnya dilakukan. Ketua LPA Mataram Joko Jumadi menjelaskan maraknya kasus pada perempuan dan anak seringkali tidak hanya disebabkan oleh permasalahan ekonomi semata, tetapi juga seringkali disebabkan oleh pola asuh dan tidak berhasilnya pendidikan di tingkat keluarga. 

Advertisement

Selain itu, belum adanya sistem perlindungan perempuan dan anak yang paripurna menjadi salah satu PR yang harus diselesaikan di Provinsi NTB. Sistem ini mencakup sistem pencegahan, pengurangan resiko, dan penanganan kasus. 

“PR kita adalah bagaimana membangun sistem yang konprenhensif, interpensif, dan berkelanjutan,” ucapnya. 

Sementara itu, Prof. Atun menjelaskan, tanpa intervensi yang terukur dan terarah terhadap perlindungan perempuan dan anak, maka visi misi NTB Makmur Mendunia tidak akan bisa tercapai. Oleh karena itu diperlukan interpensi langsung hingga ke tingkat desa untuk dapat mengurai lingkaran setan kasus kekerasan perempuan dan perlindungan anak yang terjadi. 

Oleh karena itu, Prof. Atun menekankan urusan perempuan dan anak bukan urusan satu lembaga semata, dibutuhkan intervensi lintas sektoral. Namun tetap membutuhkan leading sektor agar gerakannya lebih terukur dan terencana. Sehingga penguatan terhadap lembaga DP3AP2KB Provinsi NTB perlu dilakukan. 

Sri Wahyuni, S.IP selaku Kabid Perlindungan Khusus Anak yang mewakili Kadis DP3AP2KB NTB menyambut baik hal tersebut. Selama ini pihaknya terus bertempur dengan berbagai kekurangan yang ada untuk berjuang mengentaskan berbagai kasus kekerasan perempuan dan anak yang ada di Provinsi NTB. Oleh karena itu, pihaknya sangat membutuhkan kerjasama dan kolaborasi multiseksor dalam menangani kasus ini.  (F3)

Advertisement

Ket. Foto:

 Dinas Kominfotik NTB H. Yusron Hadi, S.T., M.UM., memberikan pemaparan dalam talk show bincang kamisan yang digelar dinasnya di Command Center Kantor Gubernur NTB. (Ist)

Continue Reading

Nasional

Sosialisasikan Makan Bergizi Gratis, Muazzim Akbar Dorong Pengusaha Lokal Jadi Mitra BGN

Published

on

By

HarianNusa, Lombok Barat – Anggota Komisi IX DPR RI H.M. Muazzim Akbar, S.IP.,  menggelar sosialisasi Program Makan Bergizi (MBG) di Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat.

Dalam sosialisasi tersebut, H. Muazzim menegaskan bahwa masih banyak masyarakat, yang hanya mendengar kabar “katanya ada makan gratis”, tanpa memahami bagaimana program MBG sebenarnya bekerja.

> “Banyak yang belum paham. Informasinya hanya didengar dari luar, katanya program Presiden kasih makan gratis, tapi hanya cerita yang sampai. Ini yang sering jadi pertanyaan di masyarakat,” jelasnya, saat diwawancara usai kegiatan sosialisasi, Kamis, (5/6).

Program MBG sendiri merupakan bagian dari kebijakan nasional yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah, ibu hamil, dan masyarakat rentan lainnya. Di Kecamatan Gunungsari saja, diperkirakan ada sekitar 15 ribu penerima manfaat, termasuk siswa madrasah dan ibu hamil.

> “Idealnya di Gunungsari butuh lima dapur untuk layani 15 ribu penerima. Sekarang baru satu dapur yang berjalan. Kita dorong agar bulan ini bisa bertambah,” kata H. Muazzim.

Advertisement

Setiap dapur MBG dirancang untuk melayani hingga 3.000 orang, namun pembangunan dapur tersebut tidak bisa dilakukan sembarangan karena harus memenuhi standar operasional dari Badan Gizi Nasional.

> “Pembuatan dapur tidak bisa asal-asalan. Ada SOP-nya. Harus melibatkan tenaga dan fasilitas yang siap. Boleh SPPG atau siapa saja yang terlibat, asal memenuhi kriteria,” imbuhnya.

H. Muazzim juga mendorong partisipasi pengusaha lokal dan putra daerah untuk ikut membangun dapur MBG secara mandiri melalui kemitraan dengan Badan Gizi Nasional.

> “Kami sangat harapkan pengusaha lokal bisa ikut serta. Karena membangun dapur itu bisa makan waktu satu tahun kalau hanya bergantung pada pemerintah pusat,” tegasnya.

Antusiasme warga dalam kegiatan ini cukup tinggi. Sejumlah ibu kepala desa, kader posyandu, dan perangkat desa lainnya menyambut positif sosialisasi MBG tersebut. H. Muazzim optimis, dengan dukungan semua pihak, program MBG bisa berjalan optimal di NTB. (F3)

Advertisement

ket. Foto:

Anggota Komisi IX DPR RI H. Muhammad Muazzim Akbar, S.IP., (tengah) dalam kegiatan sosialisasi program Makan Bergizi Gratis di Kecamatan Gunung Sari. (HarianNusa)

Advertisement
Continue Reading

Ekonomi

Musrenbang, Ketua DPRD NTB Sampaikan Pokir Dewan dan Soroti Meningkatnya Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat, Hj. Baiq Isvie Rupaeda, S.H., M.H., bersama Wakil Ketua III DPRD NTB Drs. H. Muzihir menghadiri acara puncak Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi NTB yang digelar dengan dihadiri sejumlah tokoh nasional dan daerah, termasuk Menteri Dalam Negeri RI Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D., dan Wakil Menteri Bappenas Drs. Febrian Alphyanto Ruddyard, M.I.S, Rabu, (4/6).

Dalam forum penting tersebut, Hj. Baiq Isvie Rupaeda menyampaikan secara lugas dan tegas pokok-pokok pikiran DPRD NTB, yang merupakan akumulasi aspirasi masyarakat dari seluruh daerah pemilihan di provinsi ini. Ia menekankan bahwa aspirasi ini bukan sekadar formalitas, melainkan peta kebutuhan nyata masyarakat NTB yang harus dijadikan rujukan utama dalam penyusunan program pembangunan daerah.

“Hasil pokok-pokok pikiran DPRD yakni akselerasi pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, penyiapan ekosistem agromaritim dan pariwisata berkualitas berkelanjutan agar dapat menjadi masukan dalam perencanaan pembangunan daerah agar lebih relevan dan sesuai kebutuhan nyata masyarakat,” ungkapnya.

Tak hanya bicara soal pembangunan, Ketua DPRD NTB juga menunjukkan kepedulian mendalam terhadap isu sosial yang tengah mencuat. Ia menyoroti meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan dalam enam bulan terakhir. Ia meminta perhatian khusus dari Gubernur dan Kapolda NTB agar persoalan ini ditangani secara menyeluruh, berkelanjutan, dan tidak dianggap sepele.

“Banyaknya kasus kekerasan terhadap perempuan tidak boleh dibiarkan. Ini harus menjadi perhatian kita semua, NTB tidak ramah perempuan,” ungkapnya. 

Advertisement

Kehadiran Hj. Baiq Isvie Rupaeda bersama Wakil Ketua III DPRD NTB, Drs. H. Muzihir, dalam Musrenbang kali ini kembali menegaskan posisi strategis DPRD NTB sebagai mitra utama pemerintah dalam menyusun arah kebijakan pembangunan yang inklusif dan berbasis kebutuhan riil masyarakat.

Selain dihadiri oleh Menteri dalam negeri dan Menteri Bappenas, Gubernur NTB dan pimpinan DPRD NTB, Musrenbang Provinsi ini juga diikuti unsur Forkopimda, Bupati/Walikota se-NTB, dan para pemangku kepentingan pembangunan lainnya. (F3)

Ket. Foto:

ketua DPRD NTB Hj. Baiq Isvie Rupaeda saat menyampaikan sambutannya dalam kegiatan Musrenbang Provinsi NTB. (Ist)

Advertisement
Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!