HarianNusa.com – Kejaksaan Agung (Kejagung) akhirnya menunda eksekusi Baiq Nuril.
Niken Tekankan PAUD untuk Tumbuh Kembang Anak
HarianNusa.com – Ketua TP PKK NTB, Hj. Niken Saptarini Widiawati, mengatakan anak akan menjadi penerus bangsa, karenannya periode emas tumbuh kembang anak harus benar-benar diperhatikan. Dalam hal ini, Pendidikan anak usia dini (PAUD), menjadi sebuah sarana yang tepat untuk memaksimalkan proses tersebut.
Hal itu disampaikannya saat membuka sekaligus menjadi narasumber pada kegiatan Bimbingan Teknis bagi Kader PKK, Pendamping PAUD di Pendopo Gubernur, Senin (19/11/2018).
Mengawali sambutannya Hj. Niken menekankan bahwa usia dibawah 6 tahun, merupakan saat yang tepat untuk menanamkan nilai dan pendidikan, termasuk karakter dan mental anak, yang akan dibawanya hingga usia dewasa. Karena, delapan puluh persen perkembangan otak manusia terjadi pada usia tersebut.
Dijelaskan pula bahwa kegiatan bimtek diselenggarakan untuk meningkatkan keterampilan kader PKK, dalam mendampingi pengembangan PAUD di seluruh kabupaten/kota.
“Dalam upaya menuju Paud Integral Holistik, peran PKK sebagai organisasi yang memiliki kader hingga ke tingkat desa menjadi demikian penting,” jelasnya.
Melalui bimtek ini, Niken berharap ibu-ibu bisa menambah ilmu, tentang cara menjadi kader pendamping PAUD yang baik dan benar.
“Menjadi pendamping, bersama guru dan orang tua anak di PAUD, ibu-ibu bisa mengambil peran sebagai “coach”, termasuk dapat memberi masukan, kritik dan saran yang berguna bagi kemajuan PAUD di masa mendatang,” pungkasnya. (f3)
Pemerintah NTB Dorong Presiden Berikan Amnesti Kepada Baiq Nuril
HarianNusa.com – Sebagai wujud perhatian dan kehadiran terhadap kasus yang menimpa Baiq Nuril, Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menemui dan memberikan pendampingan hukum terhadap kasus yang menimpa guru honorer tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalillah saat membacakan jawaban gubernur atas pemandangan umum fraksi-fraksi terhadap nota keuangan dan Raperda RAPBD Provinsi NTB tahun 2019 pada rapat paripurna DPRD NTB, Senin (19/11).
“Pemerintahan daerah juga telah melakukan koordinasi dengan kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dalam upaya mendorong presiden untuk memberikan amnesti kepada Baiq Nuril,” kata wagub.
Pada sidang Paripurna DPRD NTB sebelumnya, Ketua Fraksi PKS, Johan Rosihan saat menyampaikan pemandangan umum fraksinya meminta pemerintah daerah untuk hadir dalam kasus Baiq Nuril sebagai wujud dukungan dan perhatian pemimpin terhadap masyarakat lemah.
Seperti diketahui juga, Istri Gubernur NTB, Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah pada Sabtu (17/11) lalu telah melakukan kunjungan ke kediaman Baiq Nuril di Kecamatan Labuapi Lombok Barat. (f3)
Hari ini Baiq Nuril Laporkan HM ke Polda
HarianNusa.com – Terpidana kasus Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Baiq Nuril, hari ini, Senin,19 November 2018 melaporkan HM terduga pelaku pelecehan seksual ke Polda NTB.
Sejumlah Fraksi Soroti Turunnya Pendapatan Daerah pada RAPBD 2019
HarianNusa.com – Turunnya angka Pendapatan Derah pada Rancangan APBD Tahun Anggaran 2019 mendapat sorotan dari sejumlah fraksi pada Rapat Paripurna Kedua DPRD Provinsi NTB dengan agenda pemandangan umum fraksi-fraksi terhadap Nota Keuangan dan Rancangan APBD Tahun Anggaran 2019 di Ruang Rapat DPRD NTB, Jumat (16/11).
Mendapat giliran pertama, Fraksi Partai Golkar melalui juru bicaranya, Humaidi menyampaikan setuju terhadap Nota Keuangan dan Rancangan APBD Tahun Anggaran 2019 untuk dibahas pada tingkat selanjutnya.
Namun Fraksi Partai Golkar memandang dari sisi pendapatan dan belanja daerah pemerintah daerah menetapkan penerimaan dalam target APBD 2019 sebesar 5,24 triliun lebih atau menurun sebesar 102,378 milyar atau 1, 91 persen pada APBD 2018. Kondisi ini menurutnya, membutuhkan kerja keras mengingat adanya sejumlah tantangan seperti rendahnya sumber daya manusia khususnya yang menguasai teknologi.
“Sehingga perlu meningkatkan kepatuhan wajib pajak demi perbaikan sumber daya dan sistem perpajakan dengan melakukan ekstensifikasi pajak terutama dengan menambah jumlah pembayar pajak dan optimalisasi pendapatan baik bea cukai serta angka data wajib pajak dan maksimalkan Pergub no 16 tahun 2015 kepada masyarakat wajib pajak,” katanya.
Sementara H. Ismail membacakan pemandangan umum Fraksi Partai Demokrat mengatakan setelah mencermati RAPBD 2019, ada 3 hal krusial yang menjadi fokus utama Fraksi Partai Demokrasi yakni pertama, seberapa besar komitmen melawan kemiskinan tergambarkan pada RAPBD 2019. Kedua, sejauh mana terobosan Percepatan penanganan pasca bencana mendapatkan dukungan signifikan. Ketiga, seperti apa program Zul-Rohmi mendapatkan dukungan konkrit pada RAPBD 2019.
“Tiga hal ini bagi Fraksi Demokrat sangat krusial untuk dipastikan benar tergambarkan dengan profesional dan progresif di dalam nota keuangan APBD 2019,” ujarnya.
Ketiga hal tersebut, menurut Fraksi Partai Demokrat haruslah dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Percepatan penanganan kemiskinan bertautan erat dengan percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencan. Sekaligus juga ikut mempengaruhi dan dipengaruhi oleh sejumlah program prioritas Zul-Rohmi.
Sementara Fraksi Partai Gerindra melalui disampaikan ketuanya, M. Sabirin mempertanyakan apa yang menjadi penyebab menurunnya jumlah PAD. Dan meminta pemerintah melakukan evaluasi dan inovasi peningkatan PAD pada masa-masa yang akan datang.
Menurutnya, menurunnya jumlah angka PAD dari tahun ke tahun sejak 2017 hingga tahun 2019 menunjukkan tidak ada eksistensi dari pemerintah.
“Terhadap hal tersebut, Fraksi Partai Gerindra mohon penjelasan,” kata Sabirin.
Sementara Ketua Fraksi PKS, H. Johan Rosihan mengatakan dalam kebijakan umum APBD 2019 terkait kebijakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada angka 1 huruf b disebutkan penetapan target pendapatan daerah dan retribusi daerah didasarkan pada data potensi pajak dan retribusi daerah serta memperhatikan perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun 2019 yang berpotensi terhadap target pendapatan daerah dan retribusi daerah serta realisasi target retribusi dan pajak daerah tahun sebelumnya.
“Kita tahu bahwa kita sudah menargetkan angka pertumbuhan itu cukup tinggi,” katanya.
Untuk itu Pemerintah Provinsi NTB harus berupaya meningkatkan pendapatan daerah yang bersumber dari pajak daerah dan retribusi daerah mengingat tren pajak daerah dan retribusi daerah selama lima tahun ini.
“Fraksi PKS bertanya kenapa dari postur Rancangan APBD 2019 ini pendapat dari PAD berkurang sebesar 4, 84 persen atau senilai Rp.85.610.630. 840,- ?. Mohon penjelasannya,” kata Johan.
Sedangkan Fraksi PPP yang dibacakan oleh Wakilnya Nurdin Ranggabarani mempertanyakan berbagai penurunan yang tergambar dalam RAPBD 2019.
“Mengapa dan kenapa angka-angka tersebut mengalami penurunan yg signifikan. Dari 5,7 triliun lebih pada 2018 menjadi 5,2 triliun lebih atau berkurang 5,7 milyar lebih dari anggaran tahun sebelumnya. Mohon dijelaskan dari masing-masing penurunan anggaran tersebut. Apakah penurunan ini sesuatu yang lazim atau ada upaya terselubung untuk menggambarkan seolah-olah kondisi Pemerintah Zul-Rohmi ini tidak mampu mempertahankan angka-angka APBD kita sehingga dimata masyarakan dan publik bahkan Nasional seolah-olah Zul-Rohmi tidak mempunyai kapasitas yang sama seperti sebelumnya dalam hal menjaga stabilitas kemampuan fiskal daerah. Ini soal imege soal citra dan sangat berbahaya jika diolah menjadi isu diawal pemerintahan ini Zul-Rohmi ini,” ujar Nurdin panjang lebar.
Fraksi PPP minta apabila tidak bisa lebi besar dari anggaran tahun sebelumnya maka angka 5,7 triliun tersebut harus dikembalikan dalam RAPBD 2019.
“Sekali lagi mohon dijelaskan karena saya khawatir jangan-jangan pemangkasan peran dan fungsi komisi merupakan bagian dari skenario besar untuk membuat angka APBD kita terus menurun dan merosot dari tahun ke tahun. Publik akan menilai percuma berbagai terobosan yang brilian dari pemerintah Zul-Rohmi jika angka APBD saja tidak bisa dikawal,” kata Nurdin.
Fraksi PDI Perjuangan menyoroti retribusi daerah yang ditargetkan mencapai 23 milyar. Menurutnya target ini tidak pernah mengalami kenaikan yang signifikan.
“Seharusnya penerimaan retribusi ini menjadi andalan daerah disamping penerimaan pajak daerah. Memperhatikan saran pendapat Banggar untuk menaikkan tarif retribusi sesuai dengan kondisi makro ekonomi,” kata jubir Fraksi PDIP.
Sementara Fraksi Partai Hanura, Fraksi PAN, Fraksi PKB Fraksi Bintang Restorasi tidak membacakan pandangan umum masing-masing fraksinya namun mengatakan setuju dan berharap penjelasan-penjelasan yang ada didalamnya bisa mengcover seluruhnya.
Rapat Paripurna DPRD NTB masa sidang kedua dihadiri oleh Ketua dan anggota DPRD NTB, Sekda Provinsi NTB, Forkopimda NTB, unsur TNI-POLRI serta tamu undangan lainnya. (f3)
Tingkatkan Eksistensi Kain Tenun Pringgasela, BI Gandeng Designer Lokal
HarianNusa.com – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu provinsi dengan kekayaan ragam kain tenun, salah satunya kain tenun Pringgasela. Berangkat dari besarnya potensi yang tercermin dari keunggulan pada motif kain yang sarat makna budaya lokal dan menggunakan pewarnaan alami, kain tenun Pringgasela perlu untuk ditingkatkan eksistensinya.
Di sisi lain terdapat permintaan masyarakat untuk pakaian tenun ready to wear. Selain lebih simple, harga menjadi pertimbangan untuk memilih pakaian tenun jadi. Selain itu, pakaian tenun jadi dapat menjadi wadah untuk menuangkan ekspresi bagi komunitas designer agar dapat diangkat ke lingkungan yang lebih luas.
Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan eksistensi kain tenun Pringgasela pada pakaian jadi, dibutuhkan keterlibatan para designer lokal dalam rancangan karya busananya.
Menyadari hal ini, Bank Indonesia (BI) mengadakan rapat koordinasi bersama anggota klaster tenun Pringgasela dan designer lokal Provinsi NTB untuk membahas upaya peningkatan eksistensi tenun Pringgasela, di Hotel Lombok Astoria Mataram, Sabtu (17/11).
Turut hadir pada kegiatan tersebut Wignyo Rahadi, Designer Pendamping Klaster Tenun Pringgasela dan Wahyu Ari Wibowo, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB.
Pada sambutanya, Wahyu Ari Wibowo, menyampaikan bahwa potensi yang dimiliki Provinsi NTB ternyata sangat besar. Kain tenunnya berkualitas dan para designer yang dimiliki tak kalah hebatnya. Hal ini terbukti dari kualitas karya yang dihasilkan dan prestasi dalam berbagai perlombaan.
“Berbekal semua potensi tersebut, ditambah sinergi berbagai pihak serta kesungguhan para pengrajin dan designer tenun maka kebangkitan industri fashion di Provinsi NTB akan dapat diraih,” optimisnya.
Sebagai langkah awal, lanjutnya, akan diselenggarakan fashion show busana berbahan kain tenun Pringgasela pada rangkaian acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Provinsi NTB Tahun 2018 yang akan menghadirkan koleksi baju kerja atau baju formal dan busana muslim. Acara tersebut akan mengundang Gubernur NTB, Walikota/Bupati se-Provinsi NTB, Kepala OPD, Pimpinan Perbankan dan stakeholder terkait lainnya.
Selain itu, Wahyu mengatakan akan dibentuk komunitas bagi para penggiat fashion show di Provinsi NTB melalui sebuah organisasi bernama Indonesia Fashion Chamber(IFC). Pembentukan organisasi ini telah mendapatkan dukungan gubernur dan Dekranasda Provinsi NTB.
“Semoga dengan semakin banyaknya event dan kepedulian berbagai pihak terhadap kain tenun asli Provinsi NTB ini eksistensinya dapat meningkat, baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu juga pada gilirannya akan memperkuat branding NTB sebagai halal tourism destination,” pungkas Wahyu. (f3)
Salinan Putusan Kasasi Belum Diterima, Nuril Tolak Dieksekusi
HarianNusa.com – Mahkamah Agung (MA) memutus bersalah Baiq Nuril atas tuduhan melanggar pasal 27 ayat (1) UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
UKM Perisai Diri Unram Gelar Turnamen Pencak Silat se-NTB
HarianNusa.com – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Perisai Diri Universitas Mataram (Unram) menggelar Turnamen Pencak Silat Perisai Diri se-NTB