Jumat, Mei 9, 2025
28.7 C
Mataram

Kata Prabowo Wartawan Gak Pernah ke Mall, Jokowi Justru Bawa Wartawan Masuk Epicentrum Mall

- Advertisement -

HarianNusa.com, opini – Agustus lalu Prabowo Subianto menyebut wartawan tidak pernah ke mall lantaran gaji yang kecil. Meskipun itu merupakan guyonan ala Ketua Umum Partai Gerindra, namun menjadi viral di sejumlah media.

Kamis (19/10) kemarin, Presiden Jokowi mengunjungi Lombok menghadiri sejumlah kegiatan. Tak lupa orang nomor satu ini menyempatkan diri blusukan. Kali ini blusukan sang presiden bukan masuk selokan dengan pengawalan ketat Paspampres, melainkan masuk Lombok Epicentrum Mall, salah satu jantung hiburan masyarakat Kota Mataram dan menjadi simbol kapitalis versi mahasiswa kiri.

- Advertisement -

Hadirnya sang presiden di mall tentu dikawal juga dengan para pewarta. Para pramukata ini berjibaku dengan banyaknya pengunjung mall yang ingin melihat Jokowi secara langsung. Tampak wartawan mengabadikan momen tersebut dengan mengambil banyak foto.

Ini menjadi suatu keuntung wartawan pasca disindir Prabowo, masuk ke mall dengan alasan yang jelas untuk liputan headline mereka. Tidak hanya masuk ke mall untuk liputan advertorial dan menjadi juru puji produsen.

Tapi perlu diingat, Jokowi ke mall tidak bermaksud menyinggung pernyataan Prabowo. Ini hanya teknik framing penulis untuk menyajikan tulisan yang maha subjektif ini. Begitu juga dengan wartawan, masuk ke mall bukan lantaran enggak pernah mendapat hiburan modern di sana, melainkan sebagai tugas dalam mewartakan peristiwa. Lagian wartawan tidak semudah bernapas untuk ikut menghadiri blusukan Jokowi di mall, mereka sebelumnya harus mengurus kartu tanda pengenal meliput Jokowi pada instansi terkait dan harus siap gesekan bodi dengan Paspampres dan pasukan keamanan lainnya.

- Advertisement -

Kata kunci pada berita ini tentunya adalah Jokowi, Prabowo, wartawan dan mall. Tapi dari empat kata kunci tersebut, saya memilih mengambil wartawan. Mengapa, karena hampir 90 persen wartawan di Mataram pada hari itu fokus pada berita Jokowi. Hadirnya Jokowi dengan mengikuti sejumlah acara seremonial, meskipun biasanya acara seremonial harus diongkos dengan amplop advertorial, tapi tidak dengan seremonial yang dihadiri Jokowi.

Wartawan saat itu sibuk berjibaku dengan kegiatan Jokowi dan selalu memonitor keberadaan dan aktivitas Jokowi selama di Lombok. Meskipun di luar kerapkali menyalahi Jokowi dengan sejumlah peristiwa politik di negeri ini, namun hari kemarin absen dalam mengangkat sisi buruk tersebut. Fokus pada rangkaian acara sang presiden.

- Advertisement -

Di luar sana, puluhan mahasiswa berunjukrasa menolak kedatangan Jokowi. Alasannya karena Jokowi dinilai hadir ke Lombok dengan tujuan memperlancar investasi asing masuk NTB dengan mengorbankan masyarakat. Bicara soal kapitalis, tentu kita bisa meraba-raba mahasiswa kiri atau kanan yang melakukan unjuk rasa.

Anehnya, hampir tidak ada wartawan yang mengetahui adanya aksi penolakan kedatangan Jokowi kemarin. Semua mata wartawan tertuju pada mall (maksud saya Jokowi yang masuk ke mall). Bahkan mahasiswa yang berdemontrasi terpaksa hanya mengirim rilis tuntutan aksi dan foto aksi mereka ke wartawan dengan harapan menjadi sebuah berita.

Menurut saya ini bukan suatu yang biasa. Tapi masalah serius! Jika dianalogikan, ini merupakan pilihan meliput penguasa atau rakyat.

Hadirnya Jokowi di Lombok menjadi momen yang tepat bagi mahasiswa untuk berunjukrasa membuka masalah-masalah sosial di NTB secara gamblang dan didengarkan Jokowi. Tapi ini semua menjadi tertutup. Masalah tersebut tidak diketahui Jokowi karena minimnya pemberitaan. Bahkan wartawan tidak mengetahui adanya insiden pembubaran mahasiswa yang koordinasi rencana aksi penolakan Jokowi.

Akan menjadi suatu berita jika demonstrasi tersebut dilakukan dengan anarkis, bakar ban, pecahkan kaca biar ramai dan mengadu sampai gaduh, dan hal ekstrem lainnya. Apakah ini kita sebutkan media kita telah berpihak pada rakyat?

Akhir kata, saya kecewa pernyataan Prabowo menyebut wartawan enggak pernah ke mall. Karena belum saatnya wartawan ke mall.

Opini: Satria Zr

- Advertisement -
Jumat, Mei 9, 2025

Trending Pekan ini

Wujudkan Target 2,5 Juta Wisatawan ke NTB, Kadispar Ajak Media Gaungkan Event Pariwisata

HarianNusa, Mataram - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov...

Gubernur NTB dan Insan Media Duduk Bersama, Perkuat Silaturahmi dan Sinergi Pembangunan

HarianNusa, Mataram - Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad...

Gubernur NTB Zulkieflimansyah Tandatangani MoU Usulan Penggunaan Kawasan Hutan dengan PT STM

HarianNusa, Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr H...

Direktur PT Indo Juartha Utama Laporkan Oknum Caleg Partai Nasdem ke Bawaslu NTB

HarianNusa, Mataram - Direktur PT Indo Juartha Utama, Timbang...

Misteri Telapak Tangan yang Gegerkan Warga Lombok Terpecahkan

HarianNusa.com, Mataram – Misteri jejak telapak tangan di tembok...
Jumat, Mei 9, 2025

Berita Terbaru

Rakor Kependudukan, Wabup UNA: Tertib Adminduk adalah Modal Dasar Untuk Wujudkan Kesejahteraan

HarianNusa, Lombok Barat - Pemerintah Kabupaten Lombok Barat melalui...

Ketua Komisi I DPRD NTB : Edukasi dan Kontrol Kunci Utama Cegah Anak Kecanduan Game Online

HarianNusa, Mataram - Kekhawatiran terhadap meningkatnya kecanduan game online...

Komisi V DPRD NTB Terima Laporan Dugaan Jual Beli Ijazah di PTS Lombok Tengah

HarianNusa, Mataram - Komisi V DPRD Provinsi NTB menerima...

Abdul Hadi Sampaikan Aspirasi Jalan Daerah Lombok Barat ke Menteri PUPR

Jakarta, 7 Mei 2025 – Anggota Komisi V DPR...

Pansus 1 DPRD NTB Matangkan Raperda Perizinan Berusaha, Dorong Investasi dan Perlindungan UMKM

HarianNusa, Mataram - DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat terus...

Dari NTB untuk Dunia: Gastrodiplomasi Indonesia Perkenalkan Potensi Daerah

HarianNusa, Mataram - Untuk mengenalkan Nusa Tenggara Barat kepada...
Jumat, Mei 9, 2025
spot_img

Berita Lainnya

Rubrik Populer

error: Content is protected !!