Headline
Meski Tanpa Fahri Hamzah, PKS NTB Yakin Unggul

HarianNusa.com, Mataram – DPW (Dewan Pengurus Wilayah) PKS (Partai Keadilan Sejahtera) Nusa Tenggara Barat menggelar acara Launching dan Pembekalan Bakal Calon Anggota DPR/DPRD Pemilu Legislatif 2019 se-NTB di Kantor DPTW PKS NTB, Minggu (25/3/2018).
Launching dan Pembekalan yang dibuka oleh DPP PKS Wilayah Dakwah Bali Nusra, Sugeng Susilo juga dihadiri calon gubernur NTB nomor urut 3, Dr. Zulkieflimasyah serta jajaran kader dan pengurus PKS NTB. Acara ini juga diikuti oleh 400 (empat ratus) orang bakal calon DPR/DPRD Pemilu Legislatif 2019 se- NTB dari Partai PKS.
Ketua DPW PKS NTB, H.Abdul Hadi dalam kesempatan itu mengatakan, kegiatan tersebut merupakan Launching dan Pembekalan untuk bakal calon legislatif dari PKS. Jumlahnya sekitar 400 orang se-Nusa Tenggara Barat untuk DPR RI dan DPR Provinsi, Kabupaten/Kota se-NTB.
“Mereka (bakal calon legislatif, red) difokuskan untuk diberikan pembekalan persiapan pemenangan Pemilukada 2018.
“Jadi mereka sudah kita kasihkan gong atau aba-aba untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat secara masif dan berikutnya kita akan terus melakukan evaluasi,” ujarnya.
Lebih lanjut Hadi mengatakan, PKS menargetkan untuk papan atas sekitar 12 persen dan tembus sekitar 400 ribu suara dari seluruh jumlah pemilih di NTB. Kursi legislatif yang ditargetkan yaitu 2 Untuk DPR RI yakni 1 dari pulau Lombok dan 1 dari pulau Sumbawa, sedangkan untuk DPR Provinsi 8 dan DPRD Kabupaten/Kota se- NTB sebanyak 45.
Ia juga menyebutkan beberapa nama kader PKS yang familiar sebagai bakal calon Legislatif tingkat Pusat.
“Untuk pusat ada beberapa nama yang familiar untuk calon DPR RI dari pulau Lombok diantaranya anggota majelis Suro PKS yang sekaligus pimpinan Pondok Pesantren TGH. Muharrar, Suryadi Jaya Purnama di mana beliau pernah menjadi calon gubernur NTB, kemudian H.Iwan Surambian yang saat ini duduk di DPRD Provinsi dan lainnya,” terangnya.
Sementara untuk di Sumbawa, Hadi mengatakan masih ada nama-nama lama yang terdaftar salah satunya yang baru masuk daftar adalah Zainul Gibran.
“Sedangkan yang lainnya masih menyusul, ada pak Ismail dan lainnya yang masih terus kita tes lapangannya,” ujarnya.
Disinggung pasca Fahri Hamzah apakah PKS bisa unggul atau tidak, Abdul Hadi mengatakan bahwa dalam konsep di PKS selama ada kebersamaan dan solidaritas maka itu tidak menjadi suatu masalah.
“Kemungkinan untuk mencapai target itu adalah karena kita bersatu, kita solid baik di tingkat kabupaten/kota,provinsi maupun pusat, jadi itu tidak menjadi masalah,” tambahnya.
Ditanya isu tentang kekurangan calon dari kader perempuan di PKS, Abdul Hadi menyanggah hal tersebut, menurutnya dari kader internal PKS sendiri sungguh banyak calon perempuan hanya saja PKS ingin memadukan tokoh-tokoh eksternal yang bergabung dengan PKS dari unsur-unsur yang baru masuk.
“Nah ini yang terus kita tes lapangannya dan InshaAllah kita akan melakukan seleksi. Launching ini masih ada seleksi. Kita lihat dari hasil kerja mereka dan keterkenalan mereka dilapangan,” terangnya.
Abdul Hadi menegaskan tugas dari BCAD yang di-launching tersebut. Dimana sebagai anggota dan tokoh PKS mereka mempunyai kewajiban melaksanakan kebijakan Partai yaitu memenangkan Dr. Zulkieflimasyah sebagai gubernur NTB pada pilgup 2018 ini.
“Jadi mereka sudah satu, include dengan kebijakan PKS yang lain. Mereka kerja ini sekaligus melakukan sosialisasi,” pungkasnya. (f3)
Baca juga:
Bang Zul Ungkap Pengalaman Selama Blusukan
Jilbab Hijau Iringi Bang Zul Gerilliya di Ampenan
Headline
Pemerintah Genjot Pembangunan 400 SPPG di NTB, Baru 25 Persen Terealisasi

HarianNusa, Mataram – Pemerintah pusat menargetkan pembangunan 400 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) guna mendukung program pemenuhan gizi masyarakat, terutama bagi pelajar. Hingga saat ini, realisasi pembangunan baru mencapai 25 persen atau sekitar 54 unit.
“Untuk program makan bergizi, kita targetkan pembangunan SPPG di NTB sebanyak 400 unit. Saat ini baru terbangun sekitar 25 persen. Harapannya, target ini dapat tercapai sepenuhnya pada tahun 2025,” ujar Anggota Komisi IX DPR RI, H. Muazzim Akbar, usai melakukan pertemuan dengan Sekretaris Daerah (Sekda) NTB dalam rangka kunjungan kerja Komisi IX DPR RI ke Pemprov NTB, Rabu, (28/5).
SPPG merupakan dapur umum yang memproduksi makanan bergizi dan tersebar di 26 provinsi. Jawa Barat menjadi daerah dengan jumlah SPPG terbanyak, yakni 57 titik. Konsep ini melibatkan koperasi, yayasan, hingga perusahaan swasta sebagai mitra penyedia makanan sehat.
Muazzim menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan berbagai instansi, termasuk Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), dalam mempercepat pembangunan dan menjamin keamanan makanan yang disajikan.
“BPOM harus turun langsung ke lapangan. Jangan hanya menunggu laporan. Kita tidak ingin terjadi kasus keracunan makanan atau konsumsi bahan yang tidak layak, seperti buah berulat,” tegasnya.
Ia menambahkan, kehadiran SPPG yang merata di seluruh NTB akan menjadi kunci keberhasilan program makan bergizi nasional dan sekaligus mendukung penurunan angka stunting serta peningkatan kualitas kesehatan generasi muda.
Dengan target 400 SPPG tersebut, Muazzim meminta seluruh pihak bahu-membahu agar misi besar pemenuhan gizi ini tidak hanya sekadar wacana, melainkan terealisasi nyata dan memberi dampak langsung bagi masyarakat NTB. (F3)
Ket. Foto:
Anggota Komisi IX DPR RI Dapil NTB dari Partai Amanat Nasional, H. Muazzim Akbar. (HarianNusa)
Headline
Viral Video Pernikahan Anak, Anggota Komisi V DPRD NTB Jamhur Desak Sanksi Tegas untuk Pencegahan

HarianNusa, Mataram – Viralnya video pernikahan di bawah umur di media sosial baru-baru ini mengundang perhatian publik, termasuk dari kalangan legislatif. Anggota Komisi V DPRD Provinsi NTB, H. Muhammad Jamhur, angkat bicara mengenai fenomena tersebut dan menegaskan pentingnya edukasi serta peran semua pihak dalam mencegah pernikahan dini.
Menurut HM Jamhur, fenomena Merarik Kodek atau pernikahan dini sebenarnya terjadi di banyak tempat, hanya saja tidak semuanya terekspos ke publik. “Permasalahan pernikahan di bawah umur ini terjadi di mana-mana. Ada yang terpublikasi, ada juga yang tidak. Di era digitalisasi seperti sekarang, semua peristiwa sangat mudah terekspos dan menjadi viral, bahkan tanpa disadari oleh pelaku atau keluarga,” ungkapnya, Senin, (26/5) kepada hariannusa.com.
Ia menilai, walaupun viralitas di media sosial terkadang membawa keberuntungan bagi pemilik akun, namun di balik itu terdapat persoalan serius yang harus segera ditangani. “Pernikahan dini berdampak besar terhadap masa depan pelaku, baik secara psikologis maupun kesehatan. Ini bisa menjadi salah satu penyebab tingginya angka kawin cerai, serta risiko saat kehamilan dan persalinan. Bahkan anak-anak dari pernikahan dini banyak yang rentan mengalami stunting,” jelasnya.
H. Jamhur mengajak semua elemen masyarakat untuk mengambil peran aktif dalam memberikan edukasi secara masif, mulai dari orang tua, keluarga terdekat, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat hingga pemerintah. Ia menegaskan pentingnya peran kolaboratif dalam menekan angka pernikahan dini di NTB.
Ia juga menyoroti keberadaan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pencegahan Perkawinan Dini yang sudah dimiliki oleh NTB. Namun, menurutnya, perda tersebut belum efektif karena tidak mengatur sanksi tegas bagi pelanggarnya. “Kita sudah punya perda, tapi kelemahannya tidak ada sanksi tegas. Ini harus menjadi perhatian agar regulasi benar-benar berdampak,” tandasnya.
Dengan pernyataan ini, H. Jamhur berharap adanya perhatian serius dan langkah konkret dari semua pihak untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif pernikahan di usia dini.
Seperti diketahui baru-baru ini jagad media sosial dihebohkan dengan video nyongkolan pernikahan anak dibawah umur dimana pengantin perempuan masih duduk dibangku SMP sedangkan pengantin pria baru kelas 1 SMK. Pasangan tersebut diketahui berasal dari Lombok Tengah. (F3)
Ket. Foto:
Anggota Komisi V DPRD NTB, HM. Jamhur. (Ist)
Ekonomi
Dorong Produktivitas Pertanian, Gubernur NTB Serahkan Combine Harvester ke Kabupaten Sumbawa

HarianNusa, Sumbawa – Komitmen Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam memperkuat ketahanan pangan kembali dibuktikan. Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhamad Iqbal, secara resmi menyerahkan dua unit combine harvester kepada Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot, pada Senin (26/5). Bantuan alat panen modern ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor pertanian di wilayah lumbung pangan NTB.
“Yang lain semua dapat, tetapi yang kita utamakan daerah-daerah yang jadi lumbung pangan,” tegas Gubernur Iqbal, menekankan pentingnya optimalisasi alat modern untuk mendukung kabupaten-kabupaten penghasil pangan utama, termasuk Sumbawa dan Lombok Tengah.
Gubernur juga berharap agar bantuan ini dikelola langsung oleh pemerintah kabupaten untuk memastikan pemanfaatan yang maksimal. Ia menekankan bahwa dengan skema pinjam atau sewa, alat ini bisa digunakan bergilir oleh para petani tanpa risiko diperjualbelikan.
“Barang itu juga akan tetap terpelihara sehingga dalam jangka waktu sekian tahun, semua kebutuhan petani untuk combine harvester sudah terpenuhi,” ujar Gubernur.
Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot, mengapresiasi langkah cepat dan strategis dari pemerintah provinsi. Menurutnya, bantuan ini sangat sejalan dengan visi daerah dalam mengembangkan sektor agromaritim berbasis potensi lokal.
“Ini adalah bentuk nyata sinergi pusat-daerah untuk mendukung ketahanan pangan nasional, dan kami siap mengelola serta memanfaatkan alat ini sebaik mungkin,” kata Bupati Jarot.
Penyerahan combine harvester ini menjadi langkah konkret dalam transformasi sektor pertanian NTB menuju pertanian modern yang efisien dan berkelanjutan. (F3)
Ket. Foto:
Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhamad Iqbal Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot, berpose bersama pada kegiatan serah terima dua unit combine harvester, Senin (26/5). (Ist)
-
Headline7 tahun ago
Potensi Tsunami di Asia, NTB Diperingati Waspada
-
NTB6 tahun ago
Ini Cara Mitigasi saat Gempa Bumi
-
Headline7 tahun ago
Misteri Telapak Tangan yang Gegerkan Warga Lombok Terpecahkan
-
Headline8 tahun ago
Mengenang 40 Tahun Bencana Tsunami di Lombok dan Sumbawa
-
Headline8 tahun ago
Ssttt… Ini Lokasi Razia Zebra di Pulau Lombok Selama Dua Pekan
-
Hukum & Kriminal7 tahun ago
Tak Terima Diputusin, Pria di Lotim Sebar Foto Bugil Kekasihnya
-
NTB6 tahun ago
Ahli Geologi AS Peringatkan Bahaya Gempa di Selatan Lombok
-
NTB6 tahun ago
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Dingin di Lombok