Jumat, Maret 29, 2024
BerandaNTBViral Merusak Pagar Pembatas, Gubernur NTB Temui Langsung Warga Kawasan Mandalika

Viral Merusak Pagar Pembatas, Gubernur NTB Temui Langsung Warga Kawasan Mandalika

- Advertisement -

HarianNusa, Lombok Tengah – Setelah viral di media sosial dan media nasional maupun lokal, berita tentang sejumlah warga yang tinggal di Dusun Embunut, Desa Kuta, Lombok Tengah NTB, yang merusak pagar yang menjadi pembatas di kawasan lintasan Sirkuit MotoGP Mandalika untuk dijadikan akses jalan, Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, tanpa protokoler langsung mengunjungi dan bertemu langsung dengan warga setempat, Minggu (22/8/2021).

“Saya penasaran ingin melihat secara langsung keadaan masyarakat yang viral dan jadi berita nasional karena terjebak di tengah sirkuit MotoGP Mandalika,” kata Gubernur didampingi Ketua PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE., M. Sc.

Doktor Zul sapaan Gubernur, yang selalu berpenampilan sederhana, jauh dari kesan formalitas layaknya pejabat pada umumnya, dikenal masyarakat selalu blusukan dan menemui warganya tanpa terikat dengan protokoler.

“Saya ingin mendengarkan langsung keluhan masyarakat di lapangan, sambil ngobrol dan ngopi dengan warga,” ujarnya.

Sejak menjadi anggota DPR RI, Doktor Zul memang senang menyerap langsung suara masyarakat kecil. “Turun langsung begini buat saya menarik karena Pertama, Saya emang senang bertemu langsung dengan masyarakat. Jadi seperti hobby yang menghadirkan keasyikan tersendiri,” ujar pria murah senyum dan bersahaja ini.

Kedua, lanjutnya, agar mengerti dan meresapi langsung yang ada di lapangan. Bukan hanya berdasarkan dari laporan-laporan yang belum tentu merefleksikan kenyataan yang sebenarnya terjadi.

Dijelaskan Doktor Zul, bahwa silaturahmi dengan masyarakat tanpa protokoler akan terkesan santai dan lebih diterima oleh masyarakat. Sehingga tanpa ketakutan, persoalan dan isi hatinya akan tersampaikan.

Diakuinya, warga ternyata memang perlu mendapat perhatian walaupun tidak seheboh yang diberitakan. Masyarakat yang berada ditengah sirkuit, setelah aspal sirkuit rampung 100 persen, kesulitan dan terbatas untuk akses jalan baik keluar maupun masuk ke pemukimannya.

Hal ini disebabkan, pihak pekerja sirkuit sedang fokus menyelesaikan deadline serta load pekerjaan yang banyak, sehingga menyebabkan pekerjaannya menjadi sangat extra ketat. Apalagi yang bertanggungjawab terhadap project banyak. Terdiri dari Wika, PP, ITDC, MGPA dan lain-lain.

“Hal ini salah satu penyebab sehingga akses jalan keluar masuk masyarakat sempat terabaikan,” ungkapnya.

Untuk itu, menurut mantan anggota DPR RI ini bahwa, sebagai pengelola KEK Mandalika dan sirkur, ITDC harus memperbaiki pola komunikasi dengan kontraktor-kontraktor di lapangan, agar hal-hal seperti kemarin tidak terjadi lagi akibat miskomunikasi.

Ada 2 akses keluar masuk untuk warga yang berada ditengah sirkuit yaitu Tunnel atau terowongan 1 dan 2. Persoalan beberapa hari yang lalu, terjadi karena terowongannya dipenuhi air akibat rembesan. Sehingga susah dilewati masyarakat.

Untuk itu, mantan ketua BEM UI ini, meminta agar pihak ITDC atau kontraktor yang bertanggungjawab terhadap hal tersebut, harus segera mengatasi masalah terowongan yang di penuhi air ini. Supaya tidak lagi terjadi hal yang sama.

Setelah mengunjungi dan melihat serta ngobrol dengan para pekerja di lapangan, nampaknya sudah ada upaya untuk memasang pompa di bagian utara dan selatan untuk mengeringkan terowongan yang dipenuhi air. Namun, apabila terowongan tidak bisa dikeringkan maka harus dibuat akses dan jalan yang lain.

“Alhamdulillah kalau pompa ini dipasang dan berfungsi dengan normal, Insya Allah akses keluar masuk warga setempat tidak lagi jadi masalah,” harap Doktor Ekonomi Industri ini.

Selain itu, dijelaskannya bahwa lokasi di dalam sirkuit Mandalika, tempat pemukiman warga memang indah banget. Pemandangan laut yang indah serta menghadap sirkuit MotoGP memang menghasilkan sensasi dan pesona tersendiri.

“Jadi kalau ITDC, mau menjadikannya sebagai pemukiman memang sangat masuk akal,” kata Bang Zul.

Warga yang ada di area sirkuit juga mengaku, apabila tanahnya sudah dibayar, ingin segera pindah. Oleh sebab itu, kata Bang Zul, kalau ITDC ingin warga tetap bertahan dan berada didalam area sirkuit, karena keterbatasan dana akibat Covid tidak mampu membayar ganti rugi tanah warga, maka solusi jangka pendeknya harus segera ditemukan.

Namun, kalau ITDC ingin tetap mempertahankan masyarakat yang ada di dalam sirkuit, maka harus segera ditata dan diberdayakan segera, sehingga indah dan elok dilihat, menjadi bagian yang berpartisipasi aktif dalam events di Mandalika.

“Bukan terasing di atas tanahnya sendiri,” tegas Gubernur Doktor Zul.

Kalau masih tersisa masalah-masalah, harus segera diselesaikan dengan penuh kekeluargaan dan dengan mengedepankan musyawarah serta dialog yang penuh kehangatan dan persahabatan.

Sirkuit Mandalika adalah kebanggaan masyarakat semua. Ini etalase yang membanggakan, bukan hanya bagi NTB tapi juga bagi bangsa Indonesia.

Usai menemui dan ngobrol dengan warga Gubernur meninjau terowongan dan sejumlah pekerja. Hari libur ia sempatkan untuk santai dan menikmati suasana pantai Mandalika bersama istrinya. Ia juga mengendarai motor dan hanya ditemani ajudannya. (*)

Ket. Foto:
Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah M. Sc, didampingi Ketua PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE., M. Sc. tanpa protokoler langsung mengunjungi dan bertemu langsung dengan warga kawasan Mandalika, Minggu (22/8/2021). (Istimewa)

RELATED ARTICLES
spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
- Advertisment -spot_img

Populer Pekan ini

Jumat, Maret 29, 2024
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Banyak Dibaca

- Advertisment -