HarianNusa.com, Mataram – Dinas Pariwisata Provinsi NTB mengklaim telah berhasil mencapai target 3,5 juta kunjungan wisatawan ke NTB sepanjang 2017. Total kunjungan wisatawan ke NTB 3.508.903 wisatawan. Sebanyak 2.078.654 orang adalah wisatawan nusantara, dan 1.430.249 merupakan wisatawan mancanegara.
Angka kunjungan tersebut dihimpun Dinas Pariwisata NTB dari berbagai pihak, seperti Badan Pusat Statistik (BPS) NTB yang mencatat hunian hotel berbintang di NTB dan arus masuk wisatawan melalui bandara. Selain itu jumlah tersebut juga didapatkan dari Dinas Perhubungan NTB, Angkasa Pura I, Pelindo III, ADPEL Pemenang, ASDP Lembar dan data-data hasil peninjauan lapangan Dinas Pariwisata NTB.
Peninjauan lapangan tersebut dilakukan di Pelabuhan Lembar, penyeberangan 24 kapal cepat dari Bali menuju tiga gila, Lombok Internasional Airport, kunjungan kapal pesiar melalui Lembar, kunjungan melalui Yacht, kunjungan dari Benoa ke Bangko-Bangko dan Pelabuhan Sape Bima.
Kunjungan wisatawan melalui Lombok Internasional Airport (LIA) tercatat berjumlah 2.164.024 orang. Jumlah tersebut justru berbeda dengan data BPS NTB. Menurut BPS NTB, data penumpang di LIA sejak Januari hingga November 2017, tercatat jumlah penumpang secara keseluruhan mencapai 1.625.095 orang.
Jumlah yang tercatat BPS bukan saja merupakan wisatawan, melainkan seluruh penumpang yang datang melalui LIA. Artinya, data kunjungan wisatawan versi Dinas Pariwisata NTB justru lebih tinggi dari jumlah penumpang secara keseluruhan di LIA versi BPS NTB.
Data BPS, jumlah penumpang domestik yang datang melalui LIA sebanyak 1.473.902 orang, sementara penumpang internasional berjumlah 151.193 orang, totalnya berjumlah 1.625.095 orang.

Kepala Bidang Distribusi BPS NTB, Kadek, sebelumnya mengatakan data kunjungan wisatawan dari BPS cuma menyajikan jumlah tamu di hotel bintang dan kunjungan melalui bandara.
“Perbedan kunjungan wisatawan data dari BPS, BPS cuma menyajikan jumlah tamu menginap di hotel bintang bukan kunjungan wisatawan, kedua kunjungan wisman melalui BIL (LIA). Untuk kunjungan wisatawan secara keseluruhan di BPS tidak merilis itu,” ujarnya Rabu (3/1).
Namun BPS tak membantah adanya perbedaan data kunjungan wisatawan melalui LIA. Enggan menjadi polemik soal perbedaan data, BPS meminta data yang disampaikan oleh Dinas Pariwisata dikonfirmasi langsung pada dinas terkait.
“Jadi itu mungkin dikonfirmasi ke (Dinas) Pariwisata, adek kan sudah tahu arahnya, jadi lebih baik dikonfirmasi ke pariwisata yang diterimanya dari BIL itu,” pungkasnya.
Pegiat Pariwisata NTB, Rudy Lombok angkat bicara soal perbedaan jumlah kunjungan antara BPS NTB dan Dinas Pariwisata NTB. Menurut Rudy jika jumlah pengunjung 3,5 juta wisatawan, artinya rata-rata wisatawan di NTB per harinya adalah 18.000 orang dengan masa tinggal 1,83 hari.
“Jadi di mana dia tinggal 18.000 orang itu, berarti melebihi kamar yang ada di NTB ini. Kamar 54 persen hotel bintang sama 10 persen non bintang, sementara ini banyak kosong kok kamarnya,” ujarnya.
Terakhir Rudi juga mengkritisi Dinas Pariwisata NTB soal data kunjungan wisatawan yang dihimpun. Menurutnya, tugas Dinas Pariwisata bukan menjadi juru catat data, melainkan mendorong pariwisata NTB lebih baik lagi,
“Kita sudah muak dengan berita hoax yang dikeluarkan pemerintah, berarti ada kegagalan pemerintah, dulu 2,1 (juta wisatawan) menjadi 3,2, sekarang 3,5 kok naiknya cuma 300.000 ribu, apa yang dikerjakan. Kenapa Dinas Pariwisata bisa mengeluarkan data padahal bukan tugasnya dia untuk mencari data, bukan dia tugasnya mencari data,” cetusnya. (sat)