Connect with us

NTB

Jelang Nataru, BBPOM di Mataram Tingkatkan Pengawasan Pangan

Published

on

HarianNusa, Mataram – Natal dan Tahun Baru (Nataru) merupakan momen yang penuh suka cita, momen ini seringkali diikuti dengan peningkatan kebutuhan masyarakat akan pangan. Tentunya harus dipastikan bahwa pangan yang beredar aman dan bermutu sehingga tidak beresiko pada kesehatan.

Untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat selama jelang hari raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, BBPOM di Mataram terpadu dengan lintas sektor melaksanakan kegiatan intensifikasi pengawasan pangan.

“Pengawasan Keamanan Pangan oleh BPOM tidak hanya dilakukan pada saat hari – hari besar keagamaan, seperti: Ramadhan, Idul Fitri ataupun Natal dan Tahun Baru, kami tetap rutin melakukan pengawasan baik di tingkat produksi dan distribusi. Namun pada hari besar keagamaan lebih ditingkatkan lagi melalui kegiatan Intensifikasi Pengawasan Pangan, untuk Natal dan Tahun Baru kita laksanakan sejak akhir November 2024 sampai dengan awal Januari 2025,” ujar Kepala BBPOM di Mataram, Yosef Dwi Irwan, Minggu, (15/12).

Menyadari bahwa Keamanan Pangan merupakan tugas dan tanggung jawab bersama, BBPOM di Mataram melibatkan stakeholder terkait, seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Perdagangan Tingkat Provinsi / Kabupaten / Kota, serta pemberdayaan Gerakan Pramuka melalui Satuan Karya Pramuka Pengawas Obat dan Makanan (SAKA POM) di tingkat Kwartir Cabang.

Advertisement

Sampai dengan 13 Desember 2024 kegiatan Inwas Nataru telah dilakukan pemeriksaan terhadap 60 sarana distribusi pangan (distributor, ritel modern, dan ritel tradisional), dengan hasil 54 (90%) sarana Memenuhi Ketentuan (MK) dan 6 (10%) Tidak Memenuhi Ketentuan. Jenis temuan produk didominasi oleh pangan kedaluwarsa sebanyak 11 item (201 pieces) dengan nilai ekonomi Rp865.000,-, pangan rusak 5 item (18 pieces) dengan nilai ekonomi Rp160.800,- dan pangan Tanpa Izin Edar (TIE) sebanyak 5 item (93 pieces) dengan nilai ekonomi Rp3.534.000,-

“Terhadap temuan pangan yang Tidak Memenuhi Ketentuan tersebut dilakukan pemusnahan oleh pemilik dengan disaksikan oleh petugas, pemilik sarana juga membuat Surat Pernyataan serta diberikan Peringatan tertulis agar melakukan perbaikan kedepannya," ujar Yosef.

“Secara keseluruhan hasil Inwas Nataru menunjukan tingkat kepatuhan yang baik dari pelaku usaha, namun demikian masih ditemukan produk kedaluarsa, rusak atau tanpa izin edar perlu menjadi kewaspadaan bersama, ingat Keamanan Pangan merupakan tanggung jawab kita bersama," pungkas Yosef

Yosef mengimbau masyarakat untuk senantiasa menjadi konsumen yang cerdas dan bijak dengan melakukan Cek KLIK sebelum membeli produk Obat dan Makanan, yaitu Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin Edar dan Cek Kedaluarsa. Pastikan kemasan dalam kondisi baik, baca informasi produk yang tertera pada labelnya, pastikan produk memiliki izin edar Badan POM, dan pastikan produk tidak melewati tanggal kedaluwarsa. Untuk memastikan produk Obat dan Makanan telah terdaftar di Badan POM, masyarakat dapat memanfaatkan aplikasi BPOM Mobile yang bisa diunduh melalui play store (Android) atau App store (iOS).

Apabila masyarakat NTB memerlukan informasi lebih lanjut atau ingin menyampaikan pengaduan seputar Obat dan Makanan, dapat datang langsung ke kantor BBPOM di Mataram, Jl. Catur Warga – Mataram, menghubungi nomor layanan BBPOM Mataram di nomor 08787-1500-533 (Telp / WA / SMS) atau Layanan Pengaduan Langsung Kepada Kepala BBPOM di Mataram pada nomor 0877-0333-9992 (Telp / WA / SMS). (F3)

Advertisement

Ket. Foto:
Kepala BBPOM di Mataram, Yosep Dwi Irwan tampak memeriksa bungkus makanan siap saji saat melakukan inwas pangan di salah satu ritel modern di Kota Mataram. (Ist)

Continue Reading
Advertisement

NTB

Sertijab dan Lepas Sambut Kadis Kominfotik NTB

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik menggelar;ar serah terima jabatan (Sertijab) dan pisah sambut dari pejabat lama di lapangan Diskominfotik NTB, Rabu, 21/5/2025. Serah terima jabatan yang dilakukan tersebut sekaligus dilakukan apel pagi rutin yang dihadiri seluruh ASN dan non ASN Diskominfotik Provinsi NTB.

Dalam acara yang dikemas secara sederhana tersebut, jabatan Kepala Dinas Komunikasi Informatika, dan Statistik NTB diserahkan dari pejabat lama Dr. Najamuddin Amy, S.Sos., M.M kepada pejabat baru H. Yusron Hadi, S.T., M.UM dan selanjutnya dilakukan penandatanganan berita acara serah terima jabatan, yang disaksikan Sekretaris Dinas, Kepala bidang serta ASN dan Non-ASN lingkup Diskominfotik NTB.

Pejabat lama Kepala Dinas Komunikasi Informarika, dan Statistik NTB, yang akrab disapa Doktor Najam mengatakan, mutasi terhadap pejabat merupakan suatu hal yang lazim terjadi dalam dunia birokrasi. Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh ASN dan Non ASN lingkup Provinsi NTB yang sudah membantu segala kinerja selama dirinya menjabat sebagai Kadis Kominfotik NTB.

“Mutasi jabatan memang biasa terjadi, jadi kita sebagai seorang pejabat harus selalu siap dimanapun ditempatkan, sekali lagi terima kasih Buk Sekdis dan Para Kabid semuanya,” kata Doktor Najam yang saat ini diamanahkan sebagai Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Prov NTB.

Advertisement

Doktor najam yang juga pernah sebagai Kasat Pol PP ini pada kesempatan tersebut, meminta bantuan Kominfotik NTB untuk melakukan diseminasi informasi terkait kawasan tidak layak huni, kawasan kumuh, rumah tidak layak huni Desil 1 Kemiskinan ekstrim di Provinsi NTB program RPJMD Iqbal – Dinda dan menjadi bagian dari RPJMD serta menjadi bagian dari janji Presiden Prabowo Subianto.

“Mohon teman-teman Diskominfotik membantu kami melakukan diseminasi informasi program Rumah tidak layak huni, kawasan kumuh, dan kemisikinan ekstrim. Kami Disperkim siap memback up PPID utama dan tolong dibina dengan sebaik-baiknya agar PPID kami bisa berjalan dengan sebaiknya.” katanya.

Kepala Dinas Kominfotik yang baru, H. Yusron Hadi, S.T., M.UM mengatakan, serah terima jabat bukan hanya sekedar kegiatan seremonial belaka, namun memiliki makna membangun kebersamaan dalam suatu organisasi.

“Kita hadir di sini bukan hanya melakukan serah terima jabatan tetapi bagaimana memperlihatkan, bahwa kebersamaan itu perlu ada dalam membangun suatu organisasi. Tidak ada organisasi yang kuat jika berjalan sendir-sendiri, jadi terima kasih Kadis Pak Najam yang sudah membangun pondasi yang kuat disini, Insya Allah kita lanjutkan dan tambahkan apa yang kurang.” tandas Yusron.

Diakhir acara Kadis baru menyerahkan bingkisan kepada Kadis lama dan acara ditutup dengan melakukan sesi foto bersama seluruh ASN dan Non ASN Kominfotik NTB. (F3)

Advertisement

Ket. Foto:
Berjabat tangan, Kepala Dinas Komunikasi Informatika, dan Statistik NTB diserahkan dari pejabat lama Dr. Najamuddin Amy, S.Sos., M.M kepada pejabat baru H. Yusron Hadi, S.T., M.UM. (Ist)

Continue Reading

NTB

Diduga Malapraktik, RSUD Tanjung Dilaporkan WNA Malaysia ke Polda NTB

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – RSUD Tanjung, Kabupaten Lombok Utara (KLU), dilaporkan oleh seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia ke Polda NTB atas dugaan malapraktik medis. Laporan resmi dilayangkan Noor Ain pada 14 Mei 2025 setelah ia mengalami infeksi serius pasca operasi pengangkatan rahim (histerektomi) di rumah sakit tersebut.

Noor Ain mengatakan bahwa operasi pengangkatan rahimnya dilakukan pada Desember 2024. Namun bukannya pulih, dirinya justru mengalami komplikasi berupa luka bernanah yang mengharuskannya dirujuk ke RSUD Provinsi NTB. Ia menilai pihak RSUD Tanjung telah lalai dan tidak memberikan penanganan medis sesuai standar.

“Saya sudah lima kali mengikuti mediasi, tapi tidak pernah ada penyelesaian yang jelas. Saya menilai RSUD Tanjung tidak serius dan tidak memiliki itikad baik,” kata Noor Ain, Selasa (20/5/2025) di Mataram.

Noor Ain menyampaikan bahwa tawaran ganti rugi dari pihak rumah sakit tidak mencerminkan besarnya kerugian yang dialami. Noor Ain menyebut dirinya telah menghabiskan Rp97 juta untuk pengobatan dan pemulihan, namun hanya ditawari kompensasi Rp20 juta, lalu naik menjadi Rp50 juta, yang semuanya ia tolak.

Advertisement

“Saya bahkan mengusulkan ganti rugi Rp250 juta secara dicicil dan sudah ada kesepakatan lisan. Tapi setelah itu, pihak RSUD Tanjung menghilang,” katanya.

Selain itu, Noor Ain menuding adanya kelalaian medis lain, seperti pemberian obat yang tidak sesuai dan minimnya pemantauan pasca operasi. Ia menyebut dokter baru melakukan pemeriksaan pada hari kelima setelah operasi, saat infeksi sudah terjadi.

Kasus ini kini tengah diproses oleh Subdit IV Ditreskrimsus Polda NTB, berdasarkan dugaan pelanggaran Pasal 440 ayat 1 UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, yang mengatur soal kelalaian tenaga medis yang menyebabkan kerugian pasien.

“Saya hanya ingin keadilan. Saya ingin proses hukum berjalan dan RSUD Tanjung bertanggung jawab,” ujar Noor Ain.

Sementara, pihak Humas RSUD Tanjung yang dikonfirmasi media ini menyampaikan belum bisa memberikan klarifikasi karena bagian pelayanan masih ada kegiatan di luar. (F3)

Advertisement

Ket. Foto:
WNA Malaysia Noor Ain (baju hijau) saat memberikan keterangan di Ditreskrimsus Polda NTB. (Ist)

Continue Reading

NTB

BRIDA NTB Selaraskan Rencana Riset Tematik 2025

Published

on

By

HarianNusa, Mataram – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar rapat pembahasan perencanaan riset tematik bertempat di ruang rapat kantor BRIDA NTB. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menyelaraskan arah riset daerah dengan kebutuhan nyata masyarakat serta program strategis Pemerintah Provinsi NTB.

Rapat ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, di antaranya Rektor Universitas Gunung Rinjani, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian (Fatepa) Universitas Mataram, Wakil Rektor I UNRAM Prof. Siti Hilyana, Kepala SMKN 3 Mataram, perwakilan Rumah Energi NTB, pejabat fungsional BRIDA NTB, serta sejumlah stakeholder terkait lainnya.

Kepala BRIDA NTB, I Gede Putu Aryadi, S. Sos, MH yang memimpin langsung rapat tersebut, menegaskan komitmennya untuk mengembalikan marwah BRIDA sebagai motor penggerak riset daerah. “Tahun ini kita harus menghasilkan riset-riset yang menjawab persoalan nyata. Bukan hanya sekadar data, tapi solusi,” tegas Aryadi.

Dalam arahannya, Aryadi juga menyampaikan adanya pembaruan struktur organisasi BRIDA, dengan membentuk tiga kelompok kerja (pokja) riset dan satu pokja inovasi. Hal ini dilakukan untuk memperkuat koordinasi dan mempercepat hilirisasi hasil riset yang relevan dengan visi misi Gubernur NTB, khususnya dalam isu strategis seperti pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, energi terbarukan, dan pariwisata berkelanjutan.

Advertisement

Beberapa riset yang diharapkan segera dikonkretkan antara lain riset UNRAM mengenai pemanfaatan gula aren, bungkil kedelai sebagai pakan ternak, dan penanganan stunting melalui produk susu MBG. Dekan Fatepa UNRAM menekankan pentingnya hilirisasi hasil riset agar dapat langsung memberikan manfaat bagi masyarakat. Potensi lokal seperti kelor juga disoroti sebagai bahan inovatif dalam penanganan stunting.

Prof. Siti Hilyana, Wakil Rektor I UNRAM, turut menyoroti pentingnya penguatan ekosistem riset dan inovasi di NTB. Ia menegaskan tiga fokus utama yang perlu didorong: ketahanan pangan, energi, dan air. “Kita perlu memanfaatkan potensi daerah seperti limbah untuk energi alternatif, serta memperkuat riset kelautan mengingat NTB merupakan produsen garam terbesar ke-4 nasional dan eksportir indukan udang,” ujarnya.

Krisna Wijaya dari Rumah Energi NTB menambahkan pentingnya riset berkelanjutan, khususnya di sektor yang sering terlupakan seperti sanitasi. Pihaknya saat ini tengah mengembangkan riset berbasis limbah ternak untuk biogas dan pupuk organik.

Rapat ini juga menegaskan pentingnya membentuk konsorsium riset tematik yang dikelompokkan dalam cluster-cluster prioritas, guna mempercepat hasil yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Monev (monitoring dan evaluasi) terhadap konsorsium juga akan menjadi salah satu langkah untuk memastikan efektivitasnya.

Dengan semangat kolaboratif, BRIDA NTB mengajak seluruh mitra riset dan inovasi untuk bergerak bersama mendukung terwujudnya program unggulan daerah yang berbasis bukti dan solusi nyata. Harapannya, hasil riset tahun ini benar-benar memberi dampak langsung dan menjadi titik balik kemajuan pembangunan daerah NTB. (F3)

Advertisement

Ket. Foto:
Kepala BRIDA NTB, I Gede Putu Aryadi, S. Sos, MH., (Ist)

Continue Reading

Populer

error: Content is protected !!