Beranda blog Halaman 1183

Dua Pelaku Curanmor di Jerowaru Diamuk Massa, Motor Pelaku Dirusak

HarianNusa.com, Lombok Timur – Kasus pencurian kendaraan bermotor kembali terjadi di Jerowaru. Dua pelaku yang masih remaja nekat mencuri motor milik warga yang terparkir di pinggir sawah, Dusun Tembere, Desa Batu Nampar, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur (Lotim), Sabtu (10/6) lalu.

HarianNusa.com - curanmor lotim2
Dua pelaku curanmor berinisial DS (16) dan MBI (19). (foto: ist)

Dua pelaku diketahui berinisial DS (16) asal Desa Bilalando, Kecamatan Praya Timur dan MBI (19) asal Desa Bangket Parak, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Kejadian bermula saat dua pelaku berboncengan mencari mangsanya.

Saat itu kedua pelaku melihat motor milik Sulaiman (40) yang ditinggal parkir di pinggir sawah. Pelaku kemudian membobolnya dan membawa kabur. Motor tersebut dikendarai pelaku berinisial DS.

Tidak jauh dari lokasi, seorang warga bernama Sukron (37) mengenali motor yang digunakan pelaku merek Honda Vario. Sukron mengetahui motor tersebut milik Sulaiman. Dia kemudian menahan pelaku.

“Saat itu pelaku berhenti dan turun dari motornya. Dia kemudian mengancam pelaku menggunakan pisau sambil naik di motor yang dikendarai rekannya MBI,” ujar Kanit Sabhara Polsek Jerowaru, Aipda Suryadi, Senin dini hari (12/6) melalui pesan singkat.

Sukron kemudian meneriaki maling pada pelaku. Dengan cepat warga berdatangan dan mengepung pelaku. Pelaku sempat menjadi bulan-bulanan warga yang kesal atas ulahnya. Terlebih lagi di Jerowaru akhir-akhir ini rawan perampokan.

Beruntung kepala desa setempat menenangkan massa dan mengamankan kedua pelaku di Kantor Desa Batu Nampar. Kepala desa kemudian menghubungi Polsek Jerowaru.

Motor milik pelaku jadi bulan-bulanan kemarahan warga. (foto: ist)
Motor milik pelaku jadi bulan-bulanan kemarahan warga. (foto: ist)

Massa yang tersulut emosi melampiaskan kemarahannya dengan merusak motor milik pelaku. Warga melempar dan menghancurkan motor milik pelaku. Anggota Polsek Jerowaru yang datang berusaha menenangkan massa.

Kemarahan massa semakin menjadi. Setiap menit massa terus berdatangan dan mengepung tempat kedua pelaku diamankan. Polsek Jerowaru berusaha untuk menenangkan massa. Namun, karena banyaknya massa, Polsek Jerowaru tidak dapat berbuat banyak.

“Karena massa semakin banyak, sehingga kami dibuat kewalahan. Akhirnya kami meminta bantuan pada Dalmas Polres Lombok Timur untuk mengevakuasi kedua pelaku,” jelasnya.

Anggota Dalmas yang datang kemudian segera mengevakuasi pelaku. Suasana menegangkan saat proses evakuasi. Massa yang marah nyaris saja menyerang pelaku. Beruntung polisi dengan cepat mengamankan pelaku.

Atas perbuatannya, kedua pelaku terancam merayakan lebaran di balik jeruji besi. Kedua pelaku dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman tujuh tahun penjata. (sat)

Massa mengepung kantor desa tempat kedua pelaku diamankan. (foto: ist)
Dua pelaku curanmor berinisial DS (16) dan MBI (19). (foto: ist)
Motor milik pelaku jadi bulan-bulanan kemarahan warga. (foto: ist)

Jelang Mudik Lebaran, Polres Loteng Bentuk Satgas Rumah Kosong

HarianNusa.com, Lombok Tengah – Menjelang mudik lebaran, masyarakat di Lombok Tengah tidak perlu khawatir meninggalkan rumah untuk mudik. Polres Lombok Tengah (Loteng) akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Rumah Kosong.

Satgas Rumah Kosong dibentuk untuk mencegah terjadinya aksi pencurian pada rumah yang ditinggalkan mudik oleh pemiliknya. Polres Loteng akan melakukan patroli rutin pada rumah yang ditinggal mudik.

Kapolres Loteng, AKBP Kholilur Rochman, mengatakan telah membentuk dan membagi personel dalam Satgas tersebut. Satgas akan dioperasikan jelang mudik lebaran nantinya.

“Satgas Rumah Kosong yang kita bentuk terdiri dari 10 Personel Sabhara dan lima Personel Lalu Lintas,” ujarnya dihubungi, Minggu (11/6).

Pembentukan Satgas tersebut diumumkan Kapolres di hadapan semua anggota saat apel pagi di Mapolres Loteng, Sabtu (10/6) kemarin. Hal tersebut untuk menjaga keamanan masyarakat.

Kapolres mengimbau agar masyarakat yang ingin mudik segera melaporkan ke Polres Loteng agar rumah yang ditinggalkan akan diawasi dalam patroli rutin yang dilakukan saat masyarakat tengah mudik.

“Sebaiknya masyarakat melaporkan terlebih dahulu jika ingin mudik. Ini untuk tindakan pencegahan awal dari aksi kriminalitas tersebut. Terlebih lagi kita telah membentuk Satgas Rumah Kosong, kita akan awasi,” pungkasnya. (sat)

Pengedar Narkoba di Lombok Tengah Dicokok Polisi

HarianNusa.com, Lombok Tengah – Meskipun di bulan puasa, namun masih saja terjadi peredaran narkoba. Seorang pria di Kampung Telaga Waru, Desa Jago, Kecamatan Praya, Lombok Tengah (Loteng) diringkus polisi sekitar pukul 20.00 Wita, Jumat (9/6) kemarin.

Melalui rilis yang diterima media ini, Kasat Resnarkoba Polres Loteng, AKP Muhaemin SH, SIK mengatakan penangkapan dilakukan berkat laporan masyarakat terkait indikasi adanya jual beli narkoba di rumah milik pelaku berinisial AU (20).

Atas informasi tersebut, polisi kemudian melakukan pemantauan di sekitar kediaman pelaku. Saat itu polisi melihat pelaku keluar dari rumah. Polisi kemudian menggerebek pelaku.

“Kami mendapat informasi dari masyarakat terkait dugaan peredaran narkoba. Kemudian kami melakukan pemantauan, dan berujung pada penggerebekan pelaku di rumahnya,” ujarnya melalui pesan singkat.

 

Narkoba seberat 0.94 gram ditemukan di kamar pelaku. (foto: ist)
Narkoba seberat 0.94 gram ditemukan di kamar pelaku. (foto: ist)

Ditemukan barang bukti narkoba jenis sabu seberat 0,94 gram di dalam kamar milik pelaku. Polisi kemudian membawa pelaku di Mapolres Loteng guna proses pemeriksaan.

“Kita temukan narkoba di dalam kamar pelaku seberat 0,94 gram. Sabu tersebut diduga akan dijualkan oleh pelaku. Sehingga pelaku kita amankan untuk proses penyidikan lebih lanjut,” jelasnya.

Atas perbuatannya, pelaku terancam melanggar pasal 112 ayat (1) jo pasal 114 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Pelaku terancam penjara paling singkat lima tahun. (sat)

Masuk Nominasi, Ahyar presentasi di hadapan Dewan Adipura

HarianNusa.com, Mataram – Dengan masuknya Kota Mataram sebagai salah satu nominator peraih penghargaan Adipura 2017, Walikota Mataram H. Ahyar Abduh mendapat undangan untuk melakukan presentasi di hadapan Dewan Adipura di Jakarta. Jumat (8/6).

Ahyar mengucapkan rasa syukurnya telah menyelesaikan presentasi tersebut dengan lancar. Ia juga meminta doa dan dukungan dari masyarakat NTB agar Kota Mataram bisa terpilih meraih penghargaan tersebut.

Walikota Mataram Ahyar Abduh saat presentasi di hadapan Dewan Adipura Di Jakarta.
Walikota Mataram Ahyar Abduh saat presentasi di hadapan Dewan Adipura Di Jakarta.

“Alhamdulillah sore tadi pukul 15.30 WIB saya telah memenuhi undangan presentasi sebagai nominasi di hadapan Dewan Adipura yang dipimpin oleh Ir. Sarwono Kusumaatmaja dan dihadiri pejabat Kementerian LHK dan para pakar telah berjalan lancar.”

“Mohon Do’a dari seluruh Masyarakat Kota Mataram dan Nusa Tenggara Barat, semoga Bulan Juli nanti Kota Mataram sebagai Perwakilan NTB dapat meraih ADIPURA 2017. Amin Yaa Rabbal Alamin.” Pintanya dikutip dari akun Facebook pribadi Walikota Mataram tersebut.

Selain itu, Ia juga menyebut kalau presentasi itu sebagai langkah akhir dari rangkaian penilaian yang dilakukan Dewan Adipura, sebelum menentukan daerah mana yang nantinya meraih penghargaan. Pengumuman pemenang sendiri akan dilakukan Bulan Juli mendatang.

Untuk diketahui, sebelumnya Kota Mataram telah lolos verifikasi penilaian tahap II oleh Dewan Adipura. (sta)

Gelar “Sahur On The Road” KAMMI Bagi-bagi Sahur untuk Kaum Duafa

HarianNusa.com, Mataram – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Universitas Mataram (Unram) menggelar kegiatan Sahur On The Road di Kota Mataram, Minggu (11/6). Sasarannya adalah kaum duafa di Kota Mataram.

Kegiatan tersebut dimulai dengan pelepasan di depan gerbang Unram. Relawan KAMMI kemudian menyisir wilayah-wilayah yang kerap menjadi tempat kaum duafa. Wilayah Ampenan, Jalan Sriwijaya dan kompleks pertokoan Cakranegara menjadi tempat relawan KAMMI membagi bingkisan sahur pada pemulung dan masyarakat kurang mampu.

Relawan KAMMI membagi bingkisan sahur pada kaum duafa di Kota Mataram.
Relawan KAMMI membagi bingkisan sahur pada kaum duafa di Kota Mataram.

Selain KAMMI Unram, acara tersebut diikuti juga oleh ACT-MRI NTB dan KRC NTB. Saat melihat kaum duafa di sepanjang jalan yang mereka lalui, para relawan membagikan makanan untuk sahur. Tampak senyum bahagia warga yang mendapat bingkisan sahur tersebut.

Ketua KAMMI Unram, Harmoko mengatakan kegiatan tersebut sebagai wujud kepedulian KAMMI terhadap kaum duafa di Kota Mataram. Selain itu, kegiatan dimaksud untuk memberikan suntikan kepekaan sosial agar warga NTB turut membantu kaum duafa di Kota Mataram.

“Untuk mempertegas maksud dan tujuan bagi-bagi sahur pagi ini, yaitu sebagai bentuk kepedulian pemuda terhadap masyarakat sekitar, dan merangsang kepekaan serta jiwa sosial pemuda yang semakin lama mulai redup terhadap kondisi lingkungan,” ujarnya.

Sebanyak 14 relawan membagikan sekitar 50 paket sahur untuk masyarakat di Kota Mataram yang ditemui di emperan-emperan toko, di pinggir jalan dan di lokasi lainnya.

Relawan KAMMI membagi bingkisan sahur pada kaum duafa di Kota Mataram.
Relawan KAMMI membagi bingkisan sahur pada kaum duafa di Kota Mataram.
“Kita bagikan sekitar 50-an paket sahur untuk warga. Semoga acara bagi-bagi sahur tidak hanya dimaknai sebagai seremonial biasa, tetapi juga sebagai wujud kepedulian dan jiwa sosial untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia,” tutupnya. (sat)

Ceramah di Istiqlal, TGB Sampaikan Tentang Taqwa

HarianNusa.com, Jakarta – Gubernur NTB Dr. TGH. Zainul Majdi, MA atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) berkesempatan memberikan ceramah tarawih di Masjid Istiqlal Jakarta, Rabu (76/6) lalu. Dalam ceramahnya, TGB sampaikan tentang pentingnya menjaga ketakwaan.

Terang TGB, bahwa Pembicaraan tentang Taqwa, inti dalam Islam. Dikarenakan perihal taqwa tersebut berulang-ulang disebut dalam Al-Quran.

Selain di dalam Al-quran, lanjut TGB, berkali-kali soal taqwa ini juga diingatkan oleh Nabi Muhammad SAW. Selain itu, buku-buku para ulama, juga banyak membahas tentang perihal ketaqwaan kepada Allah SWT.

“Kita harus bisa memanfaatkan ketaqwaan agar bisa menjadi bekal untuk bahagia dunia dan akhirat. Karena sebaik-baik bekal adalah taqwa kepada Allah,” jelasnya.

TGB menganalogikan takwa seperti pohon dan tumbuh-tumbuhan. Untuk dapat menghasilkan buah yang manis dan lezat diperlukan tanah yang subur.

“Buah yang manis dan lezat itu adalah taqwa. Sedangkan tanah yang subur adalah hati seorang manusia yang dipenuhi keimanan,” jelasnya.

Akhirnya, ia mengajak ribuan jemaah yang memenuhi masjid Istiqlal untuk senantiasa sabar menjaga keimanan dan ketakwaan. Karena dengan demikian, manusia tidak akan berlebihan dalam menghadapi persoalan kehidupan.

“Mari pupuki iman itu dengan senantiasa bersyukur dan bersabar, apapun yang kita hadapi. Jangan terlalu senang atas nikmat dan jangan pula terlalu susah atas sesuatu yang menimpa kita,” ujarnya. (sta)

Tim Gabungan Polda-Polres Usut Pencurian Modus Pecah Kaca di Mataram Mall

HarianNusa.com, Mataram – Kasus pencurian ratusan juta uang milik tokoh masyarakat di Sekotong, Lombok Barat menjadi atensi pihak kepolisian. Ditreskrimsus dan Ditreskrimum Polda NTB membentuk tim menangani kasus tersebut. Bahkan Polres Mataram bergabung dalam tim tersebut untuk mengungkap kasus pencurian dengan modus pecah kaca mobil.

Kapolres Mataram, AKBP Muhammad SIK mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi secara intensif dengan Polda NTB menguak kasus yang terjadi di parkiran Mataram Mall pada Kamis (8/6) lalu.

“Kita sudah lakukan koordinasi tim krimum dan krimsus serta Polres Mataram,” ujarnya dihubungi Minggu (11/6).

Pihak kepolisian akan menelusuri dua dugaan tindak pidana yang menimpa korban bernama Lalu Daryadi alias Mamik Dar. Pihak kepolisian menyelidiki kelalaian pihak Mataram Mall dan pelaku yang mencuri uang korban berjumlah Rp 265 juta di mobil miliknya.

Polres Mataram akan melakukan klarifikasi Managemen Mataram Mall terkait peristiwa tersebut dan kemera pengintai yang terpasang di lokasi kejadian. Polres Mataram juga akan melakukan penelusuran terhadap korban terkait kronologis awal saat korban mengambil uang pada bank, hingga peristiwa kehilangan tersebut.

Dugaan awal, Polres Mataram menduga korban dibuntuti kawanan pencuri saat mengambil uangnya. Kemudian kawanan pencuri beraksi saat korban meninggalkan mobilnya di Mataram Mall. Diduga pelaku merusak kaca mobil dengan pecahan busi yang telah dibasahkan. (sat)

Kasus Pencurian, Pihak Kepolisian Panggil Managemen Mataram Mall

HarianNusa.com, Mataram – Selain membentuk tim gabungan Polda NTB dan Polres Mataram dalam mengungkap kasus pencurian dengan modus pecah kaca mobil di Mataram Mall, pihak Kepolisian juga akan memanggil Managemen Mataram Mall dalam kasus kehilangan uang milik tokoh masyarakat di Sekotong pada Kamis (8/6) lalu.

Polres Mataram akan memanggil Managemen Mataram Mall dan juga perusahaan jasa parkir tempat korban memarkirkan mobilnya, untuk meminta keterangan terkait kelalaian pihak pengelola mall sehingga kasus pencurian uang senilai Rp 265 juta terjadi.

“Untuk langkah penyelidikan, kita akan panggil pihak managemen mall, untuk klarifikasi besok (Senin),” ujarnya ditemui belum lama ini.

Penyidik akan menanyakan sistem keamanan di pusat perbelanjaan empat lantai yang terletak di Jalan Pejanggik, Cakranegara tersebut. Selain itu polisi juga akan melakukan pengecekkan transaksi uang yang ditarik korban untuk mengetahui berapa jumlah uang secara pasti yang hilang tersebut.

“Untuk mengecek kebenaran pihak korban ada mengambil uang atau tidak. Kita cek CCTV nya untuk melihat apakah korban ini dibuntuti lalu dieksekusi setelah tiba di tempat tujuannya,” jelasnya.

Diketahui, korban yang dikenal dengan nama Mamik Dar merupakan tokoh masyarakat yang disegani di Sekotong. Kaca depan mobil sebelah kanan milik korban dipecahkan kawanan pencuri. Ratusan juta uang pada jok depan mobil raib dibawa pencuri.

Atas kejadian tersebut, korban melakukan komplain pada pihak mall. Namun karena pihak mall sebelumnya tidak mau memberikan ganti rugi, puluhan kerabat korban di Sekotong datang dan memblokir pintu masuk Mataram Mall.

Aksi sempat memanas. Beruntung aparat kepolisian datang dan mengendalikan situasi. Setelah bermediasi, akhirnya pihak mall siap mengganti rugi uang korban yang hilang. (sat)

Motor Tiba-tiba Terbakar Saat Hendak Isi Bensin, SPBU Jalan Majapahit Mataram Nyaris Ludes Dilalap si Jago Merah

Amiruddin (baju putih) tengah dimintai keterangan oleh petugas kepolisian
Amiruddin (baju putih) tengah dimintai keterangan oleh petugas kepolisian

HarianNusa.com, Mataram – SPBU Jalan Majapahit Mataram nyaris hangus dilalap si jago merah. Disebabkan sepeda motor salah satu pengunjung yang hendak mengisi bensin tiba-tiba saja terbakar. Pengunjung yang panik langsung berhamburan menjauhi areal SPBU. Beruntung, pegawai yang saat itu bertugas langsung sigap dengan menyiramkan bahan kimia pemadam api. Minggu (11/6).

Kepada HarianNusa.com, Amiruddin, pemilik sepeda motor naas tersebut menceritakan kalau dirinya sedang menunggu antrean hendak mengisi bensin saat tiba-tiba motornya mengeluarkan api.

Saat ditanya penyebab motor tersebut terbakar? Ia sendiri heran kenapa motor tersebut tiba-tiba terbakar. Padahal sebelumnya, lanjut Amiruddin kondisi motor tersebut baik-baik saja.
“Tiba-tiba. Tadi baik-baik saja saya pakai jalan-jalan,” ujar Amiruddin yang mengaku berasal dari Kabupaten Lombok Utara.

Dari pantauan HarianNusa.com di lokasi kejadian, SPBU Jalan Majapahit sudah terlihat normal. Terlihat juga Honda Vario milik Amiruddin yang penuh dengan bahan kimia pemadam api berada di sisi luar areal SPBU sedang diamankan petugas kepolisian dari Polres Mataram. (sta).

Rumah Korban Perampokan di Jerowaru Direnovasi Polisi

HarianNusa.com, Lombok Timur – Rumah Almarhum Amak Jon (40) yang tewas ditebas kawanan perampok akhirnya diperbaiki polisi, Sabtu (10/6). Polsek Jerowaru dan BKO Brimob menggantikan kaca jendela rumah dan pintu-pintu yang rusak pasca perampokan, Selasa (30/5) lalu.

Sebelum memperbaiki rumah, polisi bersama wargta menggelar zikir dan doa bersama di rumah korban yang terletak di Dusun Telone, Desa Sekaroh, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur.

Atas permintaan istri korban, salah satu pintu yang sebelumnya terbuat dari rolling door digantikan dengan tembok bata yang menutup rumah. Hal tersebut karena pihak keluarga merasa trauma pada pintu di mana tempat kawanan perampok memasuki rumah tersebut.

“Salah satu pintu rumah yang sebelumnya terbuat dari rolling door ditutup dengan tembok, untuk menghilangkan rasa trauma keluarga korban,” ujar Kabid Humas Polda NTB, AKBP Tri Budi Pangastuti.

Sebelumnya, sekitar 14 kawanan perampok membunuh Amaq Jon dan menguras harta miliknya. Empat kawanan perampok tersebut berhasil ditangkap polisi belum lama ini. Satu ditangkap di Jerowaru, satu ditangkap di Lombok Tengah, dan dua lainnya ditangkap di Gianyar, Bali. Polisi masih memburu pelaku lainnya yang diperkirakan berjumlah 10 orang. (sat)

error: Content is protected !!