Beranda blog Halaman 1172

Polisi Sergap Dua dari Tiga Spesialis Pencuri Kabel Listrik di Ampenan

HarianNusa.com, Mataram – Tim Opsnal Unit Reskrim Polsek Ampenan meringkus dua dari tiga kawanan pelaku spesialis pencurian kabel listrik. Pelaku melakukan pencurian kabel listrik di gudang milik PLN Ampenan, Minggu (11/6) lalu. Hampir setengah ton kabel listrik diamankan dari para pelaku.

Barang bukti berupa kabel gulungan jenis A3C berdiameter 35 MM dengan berat 407 Kg disita polisi dari tangan pelaku. Dua pelaku ditangkap di wilayah Mataram tanpa perlawanan. Sementara satu pelaku lainnya masih burun.

“Ketiganya mencuri kabel listrik milik PLN Ampenan. Dengan adanya laporan tersebut, kita melakukan penyelidikan dan mengungkap pelaku di balik kasus pencurian tersebut,” ujar Kasubag Humas Polres Mataram, AKP I Made Arnawa dihubungi Selasa, (13/6).

Dua pelaku diketahui berinisial LS (24) warga Lingkungan Bugis, Kelurahan Bintaro Jaya, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram dan DS (43) warga Lingkungan Melayu Bangsal, Kecamatan Ampenan.

Modus pelaku melancarkan aksinya dengan membagi tugas. Dua pelaku berperan sebagai pencuri dan satu pelaku mengamankan situasi. Jika ada hal yang dicurigai, pelaku yang bertugas jaga di luar akan memberi kode pada kawanan pelaku di dalam.

“Dua pelaku melancarkan aksi dengan melompati pagar dan memasuki gedung PLN. Sementara satu pelaku lainnya menunggu di luar sembari mengamankan situasi,” ungkapnya.

Kini kedua pelaku terancam penjara akibat ulah nekatnya. Sementara satu pelaku lainnya saat ini masih dalam pengejaran polisi. (sat)

Delapan Daerah di NTB Masuk Kategori Tertinggal

HarianNusa.com, Mataram – Delapan dari sepuluh Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi NTB masih termasuk kategori daerah tertinggal. Dua di antara yang tidak termasuk kategori daerah tertinggal adalah Kota Mataram dan Kota Bima. Selasa (13/6).

Saat dikonfirmasi Wartawan terkait hal itu, Wakil Ketua DPRD NTB H. Abdul Hadi, SE menyatakan hal itu terjadi karena, sinergi antara Pemerintah Provinsi dan Kabupaten belum maksimal.

“Kalau melihat laporan pertanggung jawaban keuangan, sangat dirasa bagus. Namun, rasa kebersamaan dalam menuntaskan program mulai dari provinsi sampai daerah, tidak seirama,” ujar Hadi yang juga Ketua DPW PKS NTB.

Harusnya, lanjut Hadi, antara Pemerintah Provinsi, dalam hal ini Gubernur dan Pemerintah kabupaten dalam hal ini Bupati, memiliki semangat yang sama dalam memajukan pembangunan daerah. Jangan sampai perbedaan kepentingan, seperti kepentingan politik membuat proses pembangunan terhambat.

“Mari kita satukan niat. Eksekutif maupun legislatif dalam membangun daerah. Jangan terpasung oleh kepentingan politik,” ujarnya.

“Saya melihat perjalanan irama gerak bersemangat bersama memajukan daerah yang belum. Masih sering terpasung kepentingan. Sehingga Pak Gub maunya cepat tapi terganggu karena kepentingan politik,” imbuhnya.

Di saat kepala daerah sudah resmi menjabat, tambahnya, ia seharusnya memposisikan dirinya sebagai abdi masyarakat. Dan melepas segala atribut kepentingan. Baik kepentingan politik maupun kepentingan pribadi.

“Menurut kami ketika seseorang menjadi pimpinan daerah, harus menghilangkan kepentingan politik,” katanya.

Sebab, ketika etos kerja seperti itu belum bisa dilaksanakan, akan susah bagi suatu daerah untuk berkembang. (sta)

BPBD NTB: Hujan Lebat Disertai Angin Kencang Dan Gelombang Tinggi Yang Melanda NTB berpotensi Bencana

0

HarianNusa.com, Mataram – Badan Penanggulangan Bencana Darah (BPBD) Provinsi NTB imbau masyarakat agar waspada terhadap potensi bencana alam yang kemungkinan terjadi. Disebabkan hujan lebat disertai angin kencang dan gelombang tinggi akan melanda NTB untuk beberapa hari kedepan. Selasa, (13/6).

“Potensi genangan banjir dan longsor diprediksikan akan terjadi di NTB, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan Maluku,” terang Kepala BPBD Provinsi NTB Ir. H. Muhammad Rum.

Tak hanya NTB, potensi hujan lebat disertai angin kencang dan gelombang tinggi juga terjadi di beberapa daerah lainnya di Indonesia. Di antaranya, Sumatra, Bali, Sulawesi, dan Papua.

“Angin kencang juga diprediksikan melanda NTB, Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung dan beberapa wilayah di Indonesia,” katanya.

Sementara itu, angin kencang yang melanda NTB juga berpotensi menimbulkan gelombang tinggi. Diperkirakan gelombang setinggi lebih dari 2,5 meter akan melanda selat Lombok dan selat alas bagian selatan. (sta)

Banjir Terjang Kekalik, Petugas Gabungan Alihkan Arus Lalu Lintas

HarianNusa.com, Mataram – Hujan dengan intensitas cukup tinggi melanda Kota Mataram dan sekitarnya. Hujan mulai turun sekitar pukul 14.00 Wita hingga reda sekitar pukul 18.00 Wita, Senin (12/6). Akibat hujan, banjir melanda Kelurahan Kekalik, Kota Mataram.

Beberapa wilayah di Kekalik terendam banjir. Bahkan genangan air cukup tinggi menutup ruas jalan di Panti Tilar dan Seruni. Banjir setinggi betis orang dewasa tersebut, membuat beberapa kendaraan bermotor mogok di tengah jalan.

Seorang pengendara motor, Sahriel mengalami mogok saat melintasi jalan Seruni. Belum sampai Museum NTB, dia harus mendorong motornya kembali karena mesin motornya mati.

“Mau pulang kerja, tapi airnya besar sekali. Motor saya mogok di tengah jalan, makanya saya kembali lagi,” ujarnya.

Tidak hanya Sahriel, beberapa warga terlihat memperbaiki motornya yang mengalami mogok. Di sepanjang Jalan Panji Tilar juga mengalami hal serupa, puluhan warga terpaksa berbalik arah karena dalamnya genangan air di jalan tersebut.

Petugas BPBD dan Polda NTB yang tiba di lokasi mengalihkan arus lalu lintas di wilayah Kekalik. Warga tidak diperbolehkan melewati lokasi banjir, akibat derasnya aliran air di lokasi.

Sementara di Sungai Ancar, Kekalik Jaya debit air meninggi. Bahkan debit air melampau ketinggian rumah warga. Beruntung, di sekitar sungai memiliki tembok pemisah sungai dan rumah warga, sehingga air sungai tidak meluap ke pemukiman penduduk. (sat)

Beberapa wilayah di Kelurahan Kekalik terendam banjir. (foto: sat)

Gara-gara Petasan, Dua Dusun di Lombok Timur Terlibat Bentrok

HarianNusa.com, Lombok Timur – Warga Dusun Dasan Malang dan Dusun Nenggung Barat, Desa Paok Motong, Lombok Timur terlibat saling lempar pada Minggu dini hari (11/6) kemarin. Aksi saling lempar dipicu lantaran ulah seorang remaja asal Nenggung Barat yang membunyikan petasan berdaya ledak tinggi di jalan Dusun Dasan Malang, sekitar pukul 02.00 Wita dini hari.

Warga Dasan Malang yang terkejut mendengar bunyi petasan, melakukan pengejaran pada pelaku yang membakar petasan. Pengejaran dilakukan hingga masuk Dusun Nenggung Barat. Bahkan, pelaku yang meledakan petasan dipukul warga yang kesal oleh ulahnya.

Tidak terima ada warga yang dipukul. Warga Dusun Nenggung Barat terlibat saling lempar dengan warga Dasan Malang. Aksi saling lempar batu tersebut terjadi di perbatasan kedua dusun.

Polsek Masbagik yang tiba di lokasi segera menenangkan kedua warga yang terlibat bentrok tersebut. Anggota Patroli Polsek Masbagik, Unit Intelkam Sektor Masbagik dan Polres Lombok Timur diturunkan guna melerai kedua kelompok warga yang bentrok.

Usai bentrokan, masing-masing kepala dusun, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda diarahkan ke Polsek Masbagik untuk mediasi. Bahkan mediasi berjalan saat waktu sahur tiba.

Saat mediasi, kedua kelompok warga sempat bersitegang. Beruntung situasi tersebut dapat dikendalikan pihak kepolisian. Akhirnya, kedua kelompok warga dapat didamaikan dan berjanji tidak mengulangi aksi serupa.

“Mereka sepakat untuk berdamai. Masing-masing orang tua berjanji untuk menjaga anaknya agar tidak membakar petasan. Kasus penganiayaan yang dilakukan terhadap salah satu remaja tidak diteruskan pihak kepolisian, karena kedua pihak sepakat berdamai,” ujar Kapolsek Masbagik, Kompol Lalu Sugiarta, Senin (12/6). (sat)

Ilustrasi bentrokan. (foto: ist)

Warga dua dusun yang bentrok mediasi di Polsek Masbagik. (foto: ist)

Pilgub NTB 2018, PKB dan PAN tegaskan Poros Tengah Tidak Akan Pernah Bubar

0

HarianNusa.com, Mataram – Setelah diisukan akan bubar, oleh perbedaan pandangan masing-masing partai peserta koalisi poros tengah. PKB dan PAN dengan tegas menepisnya dan menegaskan bahwa koalisi poros tengah tidak akan pernah bubar. Senin, (12/6)

Disampaikan Ketua DPW PAN NTB, H. Muazim Akbar, S. Ip bahwa sejauh ini koalisi poros tengah masih solid. Perbedaan pendapat antar partai yang terjadi beberapa waktu lalu, tidak akan sampai membuat koalisi poros tengah bubar.

“Poros tengah masih solid, walaupun ada perbedaan kemarin. Tapi dari perbedaan itulah salah satu cara kita membentuk poros tengah ini. Jadi sampai hari ini kita masih membangun komunikasi yang intens. Kita tetap solid dan tidak akan kemana-mana,” tegas Muazim.

Koalisi poros tengah, lanjut Muazim, tetap akan mengusung satu pasangan calon yang siap menang. Dan adalah wajar ketika masing-masing partai berbeda pendapat. Tentu saja tidak sampai membubarkan koalisi yang sudah terbentuk.

“Saya yakin koalisi ini tetap utuh, karena semangat kita sama, kita tidak mau kalah, kita ingin mengusung calon yang menang,” tegasnya.

Selain itu, Muazzim juga berharap agar koalisi poros tengah tidak terlalu banyak menampilkan calon. Karena dapat membingungkan masyarakat selaku pemilih. Hal itu disampaikannya terkait dengan bangunan koalisi poros tengah yang dinilai terlalu gemuk. Karena gabungan kursi PPP, PKB, PAN, dan Hanura itu berjumlah 21 kursi.

“Semangat kami sama, kami membangun koalisi gemuk ini dengan harapan maksimal ada dua sampai tiga calon yang diusung oleh partai. Kalau bicara gemuk dan tidaknya, misalnya PAN sama Gerindra saja sudah cukup. Tapi kan kita tidak bicara itu,” ujarnya.

Terpisah, Ketua DPW PKB NTB, Lalu Hadrian Irfani, menyebutkan bahwa komitmen koalisi poros tengah Kalau benar poros tengah sudah final. Akan didekalrsikan selesai bulan puasa ini.

“Endingnya sepeti apa, habis lebaran saja kita lihat. Setelah deklarasi poros tengah, nanti baru kita umumkan calon kita,” ucapnya. (sta)

Main Petasan, Tiga Bocah di Mataram Diangkut Polisi

HarianNusa.com, Mataram – Maklumat Kapolres Mataram terkait petasan nampaknya bukan hanya bualan semata. Selain menggelar razia di tempat-tempat yang menjual petasan, polisi di wilayah hukum Mataram mengamankan warga yang bermain petasan. Tidak terkecuali anak-anak.

Dalam patroli yang dilakukan pihak kepolisian di wilayah Ampenan, Minggu (11/6) malam, Anggota Polsek Ampenan melihat seorang bocah yang tengah asyik main petasan di pinggir Kali Jangkuk, Kelurahan Kebon Sari, Ampenan. Bocah tersebut berinisial BA (14) merupakan pelajar salah satu SMP di Kota Mataram. Tak tanggung-tanggung dia diamankan polisi di Mapolsek Ampenan.

Di tangan bocah tersebut, ditemukan petasan ukuran sedang dan korek api gas. Bocah tersebut kemudian dibawa ke kantor polisi untuk diberikan himbauan bahaya petasan.

Beberapa jam berselang, polisi kembali melakukan patroli di Lingkungan Karang Pule. Di wilayah perumahan Alamanda, polisi kembali mengamankan dua bocah yang tengah bermain petasan.

MF (13) seorang pelajar SMP dan MR (9) diamankan polisi. Keduanya kedapatan bermain petasan. Di tangan MR polisi temukan 22 biji petasan.

“Mereka diamankan di Polsek Ampenan untuk diberikan himbauan terkait bahaya petasan. Polisi juga mengimbau orang tua mereka untuk mengawasi anak-anaknya,” ujar Kasubag Humas Polres Mataram, AKP I Made Arnawa, Senin (12/6). (Sat)

Pilkada NTB 2018, PKS Siap usung Calon Untuk Tiga Kabupaten-Kota

HarianNusa.com, Mataram – Ketua DPW PKS NTB H. Abdul Hadi, SE menyatakan PKS tidak hanya siap mengusung calon untuk gelaran Pilgub, tapi juga pada gelaran Pilakda NTB 2018 di tiga Kabupaten/Kota. Senin, (11/6).

“Lotim, Lobar dan Kota Bima kita sudah punya orang. Tinggal kita coba komunikasikan bersama partai pengusung dan atau calon,” ujarnya

Menurut Hadi, hal itu dilakukan karena fokus PKS pada gelaran Pilkada NTB 2018 nanti tidak hanya pada gelaran Pilgub, tapi juga Pilbup/Pilwali di tiga Kabupaten/Kota.

Seperti diketahui pada 2018 nanti, Provinsi NTB akan menggelar Pemilihan untuk Gubernur dan Bupati/Walikota di tiga daerah. Yakni Kabupaten Lombok Barat, Lombok Timur dan Kota Bima. (sta)

Dua Pelaku Curanmor di Jerowaru Diamuk Massa, Motor Pelaku Dirusak

HarianNusa.com, Lombok Timur – Kasus pencurian kendaraan bermotor kembali terjadi di Jerowaru. Dua pelaku yang masih remaja nekat mencuri motor milik warga yang terparkir di pinggir sawah, Dusun Tembere, Desa Batu Nampar, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur (Lotim), Sabtu (10/6) lalu.

HarianNusa.com - curanmor lotim2
Dua pelaku curanmor berinisial DS (16) dan MBI (19). (foto: ist)

Dua pelaku diketahui berinisial DS (16) asal Desa Bilalando, Kecamatan Praya Timur dan MBI (19) asal Desa Bangket Parak, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Kejadian bermula saat dua pelaku berboncengan mencari mangsanya.

Saat itu kedua pelaku melihat motor milik Sulaiman (40) yang ditinggal parkir di pinggir sawah. Pelaku kemudian membobolnya dan membawa kabur. Motor tersebut dikendarai pelaku berinisial DS.

Tidak jauh dari lokasi, seorang warga bernama Sukron (37) mengenali motor yang digunakan pelaku merek Honda Vario. Sukron mengetahui motor tersebut milik Sulaiman. Dia kemudian menahan pelaku.

“Saat itu pelaku berhenti dan turun dari motornya. Dia kemudian mengancam pelaku menggunakan pisau sambil naik di motor yang dikendarai rekannya MBI,” ujar Kanit Sabhara Polsek Jerowaru, Aipda Suryadi, Senin dini hari (12/6) melalui pesan singkat.

Sukron kemudian meneriaki maling pada pelaku. Dengan cepat warga berdatangan dan mengepung pelaku. Pelaku sempat menjadi bulan-bulanan warga yang kesal atas ulahnya. Terlebih lagi di Jerowaru akhir-akhir ini rawan perampokan.

Beruntung kepala desa setempat menenangkan massa dan mengamankan kedua pelaku di Kantor Desa Batu Nampar. Kepala desa kemudian menghubungi Polsek Jerowaru.

Motor milik pelaku jadi bulan-bulanan kemarahan warga. (foto: ist)
Motor milik pelaku jadi bulan-bulanan kemarahan warga. (foto: ist)

Massa yang tersulut emosi melampiaskan kemarahannya dengan merusak motor milik pelaku. Warga melempar dan menghancurkan motor milik pelaku. Anggota Polsek Jerowaru yang datang berusaha menenangkan massa.

Kemarahan massa semakin menjadi. Setiap menit massa terus berdatangan dan mengepung tempat kedua pelaku diamankan. Polsek Jerowaru berusaha untuk menenangkan massa. Namun, karena banyaknya massa, Polsek Jerowaru tidak dapat berbuat banyak.

“Karena massa semakin banyak, sehingga kami dibuat kewalahan. Akhirnya kami meminta bantuan pada Dalmas Polres Lombok Timur untuk mengevakuasi kedua pelaku,” jelasnya.

Anggota Dalmas yang datang kemudian segera mengevakuasi pelaku. Suasana menegangkan saat proses evakuasi. Massa yang marah nyaris saja menyerang pelaku. Beruntung polisi dengan cepat mengamankan pelaku.

Atas perbuatannya, kedua pelaku terancam merayakan lebaran di balik jeruji besi. Kedua pelaku dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman tujuh tahun penjata. (sat)

Massa mengepung kantor desa tempat kedua pelaku diamankan. (foto: ist)
Dua pelaku curanmor berinisial DS (16) dan MBI (19). (foto: ist)
Motor milik pelaku jadi bulan-bulanan kemarahan warga. (foto: ist)

Jelang Mudik Lebaran, Polres Loteng Bentuk Satgas Rumah Kosong

HarianNusa.com, Lombok Tengah – Menjelang mudik lebaran, masyarakat di Lombok Tengah tidak perlu khawatir meninggalkan rumah untuk mudik. Polres Lombok Tengah (Loteng) akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Rumah Kosong.

Satgas Rumah Kosong dibentuk untuk mencegah terjadinya aksi pencurian pada rumah yang ditinggalkan mudik oleh pemiliknya. Polres Loteng akan melakukan patroli rutin pada rumah yang ditinggal mudik.

Kapolres Loteng, AKBP Kholilur Rochman, mengatakan telah membentuk dan membagi personel dalam Satgas tersebut. Satgas akan dioperasikan jelang mudik lebaran nantinya.

“Satgas Rumah Kosong yang kita bentuk terdiri dari 10 Personel Sabhara dan lima Personel Lalu Lintas,” ujarnya dihubungi, Minggu (11/6).

Pembentukan Satgas tersebut diumumkan Kapolres di hadapan semua anggota saat apel pagi di Mapolres Loteng, Sabtu (10/6) kemarin. Hal tersebut untuk menjaga keamanan masyarakat.

Kapolres mengimbau agar masyarakat yang ingin mudik segera melaporkan ke Polres Loteng agar rumah yang ditinggalkan akan diawasi dalam patroli rutin yang dilakukan saat masyarakat tengah mudik.

“Sebaiknya masyarakat melaporkan terlebih dahulu jika ingin mudik. Ini untuk tindakan pencegahan awal dari aksi kriminalitas tersebut. Terlebih lagi kita telah membentuk Satgas Rumah Kosong, kita akan awasi,” pungkasnya. (sat)

error: Content is protected !!